Bab 4 - Sebuah rahasia

119 20 3
                                    


Setelah Shinobu pergi, Rihito memeriksa hasil unduhannya. Ternyata tidak memakan waktu terlalu banyak. Kartu putih masih beberapa detik, sedangkan kuning mengambil hampir setengah menit. Dia tidak terlalu memperhatikan dengan benar karena teralihkan.

Dia pergi ke tab kanan, pada tab inventaris, karena dia tidak melihat satupun kartu terpasang pada tab profil. Di sana ada tiga kartu di dua warna berbeda tersimpan rapi.

"Jadi itu tidak langsung terpasang? Baguslah." Katanya sambil memindah kartu [Medis] dan [peningkatan reflek] ke dalam tab profilnya. Dia tidak mengambil peningkatan fisik lainnya karena menurutnya akan lebih cepat menggunakan latihan dan naik level daripada mengumpulkan satu persatu kartu yang akan memotong waktu efektif untuk latihannya. Sedangkan refleks adalah kasus lain, pelatihan untuk hal ini akan lambat dan sulit maka dari itu Rihito mengambilnya.

Faktanya, dia harus mundur terpaksa karena begitu dia selesai mengunduh kartu [Peningkatan refleks], semua kartu yang mengambang di sekitar Shinobu berubah warna menjadi berwarna abu-abu kusam dan dia tidak bisa mengunduhnya. Rihito agak menyayangkan fakta ini karena ada pembatasan tiba-tiba dari hal yang bisa di unduh. Namun, dia tidak memikirkan lebih dalam atau mengeluh karena dengan semua pembatasan itu, keuntungan masih tinggi, dan agak aneh jika dia mengeluh dengan barang gratis.

Begitu telah terpasang, banyak pengetahuan dan pengalaman mengalir deras ke dalam otaknya. Dia tiba-tiba ditarik ke keberadaan seseorang dengan tangan mungil.

Dalam bentuk Kocho Shinobu dia di paksa menjalani semua pengalaman oneesan imut itu. Mulai dari prosedur sederhana, ketika pembelajaran, penelitiannya, dan keterampilan lapangan, tidak menyisakan detail apapun yang berkaitan dengan medis.

Jika bagi Rihito berlangsung selama bertahun-tahun, di luar hanya berlangsung selama beberapa detik.

"Fiuhh~." Rihito mengusap keringat yang tidak ada di dahinya setelah kembali ke kenyataan. "Untung tidak ada sakit kepala tambahan. Meskipun akan tidak nyaman jika selalu seperti ini."

Perasaan menjadi orang lain namun menjadi diri sendiri pada saat yang sama, meninggalkan rasa tidak nyaman di benak Rihito, itu hanya aneh. Dia harus membiasakannya mulai sekarang atau dia tidak akan bisa mengambil pengetahuan pria ribuan tahun.

Menggelengkan kepalanya, Rihito menjadwalkan harinya. "Karena aku sudah sembuh, sudah saatnya memperbesar kontrolku. Baik Rihito, si pembully, maupun Schmelman, mereka tidak melakukan tugas dengan baik. Sungguh disayangkan usia 300 tahun mereka."

Rihito bangkit dari ranjang tidurnya menuju ke tempat terpencil dimana dia bisa bereksperimen secara luas.

Dunia mundur satu abad, internet belum ditemukan, mustahil ada satelit di orbit bumi, jadi dia bisa berlatih di tempat terbuka tanpa khawatir pengintip.

Untuk apa dia berlatih, dia sudah mendapatkan semua pengetahuan dan pengalaman dari 3 orang berusia ratusan tahun, bukan? Itu hanya sia-sia.

Semuanya memiliki alasan dalam satu atau lain cara.

Rihito, hanya dirinya sendiri yang paling mengenal dirinya sebagai Rihito bukan orang lain. Tidak ada yang tahu lebih apa yang dia tahu tentang dirinya sendiri.

Dia berlatih karena memang itu sangat di perlukan.

Latar belakang dunia plunderer adalah bumi modern. Mereka tidak mengenal sihir atau energi lainnya selain listrik.

Baik Rihito asli atau Taketora , keduanya tidak menyentuh Althing sama sekali. Mereka hanya melatih apa yang menjadi judul masing-masing. Rihito asli untuk kecepatannya, sedangkan Taketora untuk gravitasi. Mereka tidak memanfaatkan energi Althing dengan baik. Bahkan permukaan tidak menyentuhnya.

Sistem Downloader Flashy (DROPPED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang