ILY 4

2.1K 170 7
                                    

1 th kemudian...

New berjalan pulang sekolah. Ia merasa diikuti seseorang sejak tadi. Dengan penuh keberanian ia membalikkan badan dan tepat didepannya kini ada Tay yg berdiri berhadapan dengannya.

"Kau bukannya sudah pulang tadi?" Tanya New.

"Hm. Ada yg ketinggalan" jawab Tay singkat.

New mengerutkan dahinya bingung. Memangnya apa yg ketinggalan? Setaunya Tay adalah seseorang yg disiplin.

Tanpa ingin berpikir lama New kembali melanjutkan jalannya dengan Tay yg tetap berjalan dibelakangnya.

New merasa tak nyaman karena mendahului Tay dia pun berhenti. Ia menyejajarkan langkahnya dengan pria itu.

"Jangan dekat-dekat" Tay memperingati.

New mengerucutkan bibirnya. Kapan pria itu berubah? Sudah beberapa tahun ia mengenal pria itu tapi tidak juga merubah sikapnya.

"Yasudah. Kau yg jalan didepan. Aku merasa tidak enak karena mendahuluimu"

Tay pun menuruti ucapan New dan kini mereka bertukar posisi. New mengamati punggung Tay yg mulai terlihat berisi.

'Sebentar lagi aku akan lulus. Kuharap aku menemukan perasaan baru di JHS nanti' batin New bertekad.

Beberapa menit kemudian mereka sampai di komplek perumahan mereka. Tay menghentikan langkahnya membuat dahi New terbentur pada punggungnya.

"Aww. Kenapa berhenti mendadak sih?" gerutu New sambil mengusap dahinya.

Tay hanya diam. New mengikuti arah pandangan Tay.

"Kenapa dirumahku ramai sekali?" tanya New pada dirinya sendiri. Tay menoleh menatapnya.

"Tay akhirnya kau membawanya pulang" ucap papa Bian yg telah ada disamping Tay.

"Dirumahku ada apa om? Kenapa ramai sekali?" Tanya New.

Om menatap Tay dengan dahi berkerut.

"Tay, kau belum mengatakannya pada New?"

"Mengatakan apa?"

"Tadi aku mengirimi Tay pesan untuk mengabarimu agar segera pulang. Ada berita duka"

"Maksudnya?" New masih belum mengerti.

"Papamu... dia kecelakaan dan meninggal di tempat"

"A...apa? P...papa? Dia... tidak mungkin kan om? Ini bohong kan? Kemarin dia baik-baik saja. Dia masih bermain denganku" New berusaha mengelak dengan ucapan Bian.

Tay menatap New dengan perasaan bingung.

"Itu benar. Papamu kecelakaan saat perjalanan pulang dari kantor. Dan nyawanya tidak bisa diselamatkan"

"Tidak. Aku tidak mempercayainya. Mama. Dimana mama?"

"Dia ada didalam"

New langsung berlari menemui mamanya.

"Aku menyuruhmu untuk memberitahunya, Tay. Kenapa kau tidak melakukannya?"

"Aku... aku tidak tau. Aku tidak tega mengatakannya"

"Ck. Kau itu. Lihat. Jika sudah begini, akan sangat sulit untuk menghentikan rasa sedihnya" gerutu Bian sebelum kembali berkutat pada kegiatannya.

"Huuaaaa.... papa... hiks... kenapa kau pergi secepat ini?? Hiks... kemarin kita masih main bersama... huaaa... bangun pa... ayo kita main lagi..." New mengguncang tubuh papanya yg telah terbalut rapat oleh kain putih.

ILY Now & Forever END ✅Where stories live. Discover now