35. MAU ABANG EL

42K 4.3K 419
                                    

Zy menatap El dengan pandangan sulit diartikan. Ia melihat El dengan kepala menunduk dan bersimpuh lemah dengan sorot penuh penyesalan.

Dalam benaknya, Zy berpikir apakah abangnya ini menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang telah terjadi padanya?

Kalau benar begitu maka jawabannya tidak. Zy tidak menyalahkan siapapun disini. Malah ia merasa sangat merepotkan abangnya ini.

Karena dirinya yang begitu menyusahkan, sampai-sampai El tidak memperdulikan urusannya sendiri. Karena dirinya juga, abangnya itu sampai tidak mengurus kesehatannya sendiri. El lebih mengutamakan Zy dari semua hal apapun itu.

Saat ia ingin membuka suara, tiba-tiba Vino menarik keras kerah El untuk berdiri didepannya. Sontak Alex yang berada disampingnya juga ikut menegakkan badannya.

Segera Rio dan Nathan menghampiri keduanya dan berusaha melepas perlakuan Vino.

Jangan sampai putra keduanya itu melakukan hal yang nantinya akan berefek buruk pada putrinya.

Mereka semua tau bagaimana seorang Vino jika sudah meledakkan amarahnya. Lelaki itu akan berubah menjadi psikopat gila untuk bisa meluapkan amarahnya.

Rio menarik Vino kebelakang dan melemparkan tatapan yang sangat tajam.

"Jangan sampai kau melakukannya didepan princess!" Desisnya.

Seketika Vino tersadar dengan ucapan daddy-nya itu. Ia lupa jika adik kecilnya masih ada disini.

Beginilah Vino jika amarah sedang menguasainya, dia akan melupakan semua hal. Termasuk juga tidak akan mempedulikan keadaan sekitar.

Vino memejamkan matanya sambil mengatur nafas yang memburu. Ia sungguh tak bisa mengontrol emosinya jika menyangkut seseorang yang sangat berarti dihidupnya menangis seperti itu. Apalagi dirinya tidak mengetahui apa yang sebenarnya sudah terjadi.

Lain halnya dengan gadis kecil yang semakin beringsut kedalam dekapan Saga. Ia baru pertama kali melihat kemarahan abang keduanya seperti itu. Zy takut, sungguh sangat takut.

"Zy hiks... Mau abang El hiks...hiks" Cicitnya dengan terisak hebat. Dan untungnya Saga mendengar ucapan lirih adik kecilnya.

Saga menunduk, lalu mengecup pelan pucuk kepala Zy. Dirinya tau jika adiknya ini sangat ketakutan melihat abang sepupunya seperti itu. Saga benar-benar tak habis pikir dengan akal Vino yang begitu bodoh.

Jika saja papa dan juga daddy-nya tidak menghentikan dengan segera, pasti akan terjadi lebih buruk lagi. Pikirnya.

"Princess mau abang El?" Bisiknya, mendapat respon anggukan pelan Zy.

Saga mengelus pucuk Zy dengan sayang, ia mendongak menatap semua orang yang tengah berperang dengan pikirannya masing-masing.

"Bang El" Panggil Saga memecah keheningan diruangan ini. Hal itu membuat tatapan semua orang mengalih pada dirinya. Tak luput juga dengan Vino yang kembali membuka mata tajamnya.

El tak berniat menjawab, ia diam menunggu kalimat Saga selanjutnya.

Namun saga hanya mengkode El lewat tatapan matanya. El mengernyit, tetapi tak lama setelah itu ia paham dan mengangguk.

Segera ia bergerak melangkahkan kakinya pada gadis yang beringsut takut didekapan adik sepupunya.

El berjongkok pelan tepat didepan Zy. Menyingkirkan helaian anak rambut yang menutupi wajah cantiknya. Kemudian mengelus lembut pipi bulatnya yang membuat sang empu mendongak.

"Kenapa hm?" Tanya El menatap dalam mata bulat yang biasanya selalu berbinar cerah, tetapi saat ini memerah karena menangis.

"A–abang El..." Lirihnya.

I'M Not An Illigitimate ChildWhere stories live. Discover now