Mas Farid Jangan Pergi

5.5K 294 17
                                    


#Fino POV

Sore itu Mas Farid mengajak ku ke rumah singgah bengkel tempat ia kerja.
Sekarang aku duduk di sofa usang itu dan mas Farid duduk di depan ku.
Aku sampai tak berani menatap matanya yang sedari tadi melihatku dengan tatapan kecewa.
Sungguh aku benar benar tak menyangka ini semua akan terjadi.

"Maaf mas... Fino bisa jelasin semua. Mas Farid jangan salah paham dulu."
kataku mencoba menjelaskan semuanya kepada mas Farid.

"Yaudah sekarang kamu jelasin. Jujur. Mas mau denger!" jawab mas Farid dengan nada bicara datar.

Sial ternyata mas Farid benar benar kecewa dan marah padaku.

"Aku...aku udah akrab sama Mas Bima. Sejak dari pantai waktu itu kita ketemu lagi beberapa minggu lalu.
Gini mas, Fino cuma main doang sama mas Bima. Cuma makan bareng. Dan....dan kita hanya temenan biasa mas.
Fino gak ada rasa sama sekali dengan mas Bima. Fino tetap sayang sama Mas Farid sama Alfan."

Mas Farid hanya mengangguk.

"Mas.... Maafin Fino mas. Fino janji gak akan bertemu lagi sama mas Bima kok. Fino janji!"

Mas Farid kembali terdiam. Dia menghela nafas panjang lalu menundukkan kepala. Wajahnya nampak murung sekali ku tengok.

"Kenapa mas? Fino salah ya? Maafin Fino mas. Fino janji gak akan....."

"Dek. Kamu gak salah. Kamu gak salah. Gini....
Mas udah tau semuanya. Mas tau kamu setiap hari chat sama sama dia. Dan.... Mas sadar. Kamu emang berhak memilih. Mas Farid sadar diri dek, kalau mas ini jelek.
Mas juga udah bilang dulu waktu pertama kita nyatain rasa sayang mas ke kamu.
Mas rela jagain kamu karena emang mas sayang sama kamu.
Tapi...... " mas Farid menghentikan pembicaraan nya lalu ia menggelengkan kepala.

"Tapi kenapa mas?"

"Mas minta maaf. Sebaiknya kamu sama Alfan aja ya. Mas mau pamit!"

"Lah..... Maksud mas Farid apa? Mas....ini gak becanda kan?
Aku gak paham maksud mas Farid apa?"

Pernyataan nya benar benar membuatku syok. Ku raih tangan nya dan aku berharap ini hanya omong kosongnya.
Lalu tak lama pak Hamid si pemilik bengkel datang menghampiri.

"Farid. Sebaiknya kamu kemas kemas sekarang. Tiket kereta sudah pakdhe pesankan. Jam 8 berangkat ya." kata pak Hamid.

"Nggih pak dhe. Habis ini Farid kemas kemas."jawab mas Farid.

Aku benar benar tak percaya dengan apa yang terjadi. Badan ku tiba tiba lemas tak berdaya mendengar kabar bahwa mas Farid akan pergi malam ini.

"Dek. Maafin mas ya. Ini sudah jadi pilihan mas Farid."kata mas Farid dengan sungguh sungguh.

"Tapi kenapa secepat ini mas?
Mas Farid dulu janji sama Fino kalau mas gabakal ninggalin Fino.
Mas... Jangan pergi mass...." tak terasa air mataku pun menetes.

Mas Farid meraih kepalaku lalu memeluk nya. Tangis ku pun pecah saat berada di bahu nya.
Aku tak dapat menahan kesedihan ini. Aku benar benar belum siap jika ditinggal mas Farid.

"Dek....sayang. Hey....."

Mas Farid melepaskan pelukan ku lalu ia memegang kedua pipiku. Tangisku makin menjadi jadi saat dia menatap wajahku kian dekat.

"Dek Fino sayaaangg.... Dengerin mas ya. Mas Farid sayang sama kamu.
Kalau di suruh milih pasti mas bakal selamanya sama kamu.
Tapi ini bicara masa depan Dek.
Kita gak bisa selamanya seperti ini.
Mas pengen liat kamu sukses, mas pengen liat kamu jadi orang yang lebih baik kedepan nanti.
Tapi bukan sama Mas. Mas cuma jadi lantaran supaya kamu belajar akan mensyukuri hidup.
Kita ndak bisa selamanya kaya gini Dek. Mas sadar.
Apa yang kita lakukan ini salah.
Mas masuk ke dunia seperti ini terlalu dalam." jelas mas Farid.

Lubang Idaman Season 2 🔞 ✔️Where stories live. Discover now