Lubang Idaman Season 2 🔞 ✔️

The Untold Story

#part ini Author ambil dari 2 episode yang seharusnya ada di Chapter 3.
Tapi gapapa lah Author kasih disini dari pada ada yang bingung sama alurnya.

Ceritanya Flashback di beberapa Part di Chapter 2 dengan judul
The Untold story.

Sumpah ini karangan random Author huhuhu....
Kalo kurang berkenan sama alurnya mending di skip aja.
Karena ini sifatnya hanya pelengkap.

Author memang suka banget memainkan ADEGAN dan ALUR cerita biar supaya Readers sekalian penasaran sama jalan cerita nya hehe.

Bagi yang susah memahami, Author minta maaf yak....

Tapi kalo readers gabut ya boleh boleh aja dibaca.

Enjoy the Story....

***THE UNTOLD STORY ***
.
.
.
.
.

°Adegan 1 dimulai dengan menceritakan Flashback sehari setelah Tragedi pemerkosaan Fino oleh Arafi di ruang karaoke.

Diceritakan Arafi kabur dari kasus ini dan dari pihak Fino belum melaporkan ke Polisi karena dari Fino sendiri masih tutup mulut soal kejadian Aib ini.

Setelah itu Arafi seakan Hilang ditelan bumi.
Hingga suatu saat ia bertemu dengan Hanif.

#Hanif POV
.
.
.
.

"Halo! Gimana Bis?"

"Nihil. Gua ga berhasil nemuin dia Nif. Dia udah kaya hilang di telan Bumi. Gua tanya orang orang di kos an nya gak ada yang tau dimana dia. Brengsek emang. Lo gimana?"

"Sama Bis. Gua juga ga nemuin dia sama sekali. Gimana dong? Atau kita nyerah aja?"

"Jadi lo mau kita tutup mulut soal kasus ini?"

"Yaaa mau gimana lagi. Emang kenyataan nya kita gak bisa nemuin dia."

Terdengar Bisma menghela nafas panjang. Aku tau dia pasti lelah.
Dia pasti overthinking dari kemarin sibuk mencari keberadaan si Bangsat ARAFI.

"Bisma. Dengerin gua. Kalo kita udah ga bisa lagi nemuin dia, yaudah. Lo gak perlu seharian buang buang waktu demi nyariin dia. Yang penting kita udah tau. Kita udah bisa ngungkap kebusukan FINO.
Lagipula gua puas sekarang dia masuk Rumah sakit."

"Hah?? Si Fino masuk rumah sakit?
Lu serius?"

"Iya serius. Lagipula itu juga karma buat dia yang serakah ngobral Lubang sana sini kaya pelacur. Udah lupain aja. Yang kita lakuin sekarang adalah diam. Anggap aja kita gak pernah ikut campur sama kasus ini."

"Yaudah deh serah lu. Tapi kalo sampe terjadi apa apa yang fatal. Gua ga mau tanggung jawab ya. Lu otak dari semua ini."

"Tenang aja. Gua yang akan nanggung!"

Kataku lalu aku melirik seseorang di samping ku sambil tersenyum kecil.

"Yaudah gua duluan kalo gitu. Bye!"

"Bye"

Ku tutup telfon kembali lalu ku tatap seseorang yang di samping ku sedari tadi.
Dia tersenyum padaku lalu memalingkan wajah.

Dia Arafi.

*
*
* * *
*
*

#sebelumnya
.
.
.
Cerita dimulai saat aku tak sengaja membeli minuman dingin di suatu toko kelontong di dekat taman kota.
Seharian penuh aku sepakat dengan sahabat ku Bisma untuk mencari keberadaan Arafi.
Kami penasaran dan kami ingin menemui Arafi untuk mempertanggung jawabkan perbuatan nya agar aku dan Bisma bisa terbebas dari kasus ini.