[38] kencan?

103 12 3
                                    

Eunbi membuka pintu kamar beberapa menit setelah bangun tidur. Ia yakin Sungyoon sudah bangun sejak tadi. Karena keberadaannya tidak ada di kamar.

Sesuai dugaan, pemuda itu keluar kamar mandi dengan rambut basah yang itu artinya baru saja ia cuci. Tanpa basa-basi, ia bertanya pada Eunbi.

"Mau jalan-jalan hari ini?"

Eunbi mungkin masih mengantuk saat mendengarnya. Pun ia hanya menganggukkan kepala tanpa bertanya kemana mereka akan pergi.

"Aku mau mandi dulu," ucap gadis itu.

Sungyoon mengangguk sembari tertawa kecil saat melihat Eunbi yang kini berjalan malas ke kamar mandi. "Aku buat sarapan nya," kata Sungyoon.

Eunbi mungkin tidak mendengar nya karena sudah memulai kegiatan mandi. Tapi ia bisa tahu Sungyoon yang membuat sarapan karena hidangan itu sudah tersedia saat ia keluar kamar mandi.

"Apa bajumu gak terlalu terbuka, bi?" Sungyoon menatap tubuh Eunbi yang terbalut atasan putih dan celana panjang.

Eunbi menggeleng, "engga deh, biasanya juga aku pake baju begini."

"Eum, yaudah."

Gadis itu mengernyit heran. Tidak biasanya Sungyoon memperhatikan pakaiannya. Toh, ini juga pakaian yang tidak sekali dua kali Eunbi pakai.

"Beneran mau pake itu?"

Belum ada 5 menit, Sungyoon sudah kembali menanyakan hal yang sama. Eunbi pun masih menjawab hal yang sama. "Iya, kenapa sih? Ada yang salah sama bajuku?"

"Engga salah sih, cuma—"

"Yaudah, ribet banget deh."

Sungyoon akhirnya mengalah. Membiarkan Eunbi tetap pada pendiriannya untuk memakai atasan putih itu.

Sungyoon mengeluarkan mobilnya, mulai mengendarai nya saat Eunbi sudah siap duduk di samping pemuda itu. Ini mobil yang diberikan kepada mereka, tapi memang jarang digunakan.

Selain karena mereka jarang berangkat bersama, jika hanya pergi ke kampus akan lebih mudah jika menggunakan kendaraan beroda dua. Pula lebih cepat sampai jika terjadi kemacetan.

"Kita mau bertemu Kei?" tanya Eunbi sesaat setelah mobil berhenti karena lampu merah.

Sungyoon terdiam sebentar, "kamu mau bertemu Kei?" tanya nya balik.

"Loh? Katamu kemarin kita mau ketemu Kei," sahut gadis itu dengan sedikit mengerutkan keningnya.

Sungyoon mengangguk, lantas mengubah arah tujuan. "Yaudah, kita bertemu Kei dulu."

Menyadari mobil yang diputar balik oleh Sungyoon, Eunbi kembali bertanya. "Memangnya sebelumnya kita mau kemana?"

"Ke rumahmu."

"Gimana? Ke rumahku?"

Pemuda itu mengangguk sembari masih tetap fokus pada jalanan di depannya.

"Jauh dong?" kata Eunbi bingung.

Sungyoon tertawa pelan, "kalau dekat, aku gak mau pake mobil dong sayang."

Sesaat Eunbi hanya ber-oh pelan dan mengangguk-anggukkan kepalanya. Sebelum kemudian menyadari perkataan Sungyoon.

"Apa?"

Gadis itu mengerjapkan mata beberapa kali, memastikan kalau telinganya tidak salah mendengar. "Kamu bilang apa?" Ia mengulangi pertanyaannya.

"Kalau dekat aku gak mau pake mobil?"

Kali ini Eunbi hanya ber-oh pelan. Mungkin pendengarannya salah sebelumnya. Sedangkan, Sungyoon yang melihatnya hanya bisa menahan tawanya sendiri.

Tidak butuh waktu lama hingga keduanya sampai di depan kafe itu, dan kebetulan juga bersamaan dengan kehadiran Kei yang sepertinya baru datang.

"Hai! Ada apa nih? Tumben dateng kesini berdua-duaan?" Sapa gadis itu ceria, seperti biasanya.

Eunbi yang mendapatkan sapaan itu langsung menghamburkan pelukan di tubuh mungil Kei membuat gadis berbaju pink kuning itu menatap pemuda di belakang Eunbi penuh tanya.

"Kei, aku udah baca suratnya! Thank you, dan maaf udah bohong sama kamu." Eunbi melepaskan pelukannya, lantas menatap Kei dengan perasaan bersalah.

Kei tersenyum senang, "hei hei hei, nooo. Bukan salahmu, kok. Itu hak kalian untuk memilih mau memberitahu siapa saja. Tapi aku sudah tau terlebih dahulu, sebelum kalian ngasih tau!" Ia tertawa di akhir kalimatnya.

"Hadiah nya—"

"Lucu kan! Aku memilihnya bersama temanku yang baru punya anak, katanya anak kecil akan suka mainan seperti itu," seru Kei dengan cepat.

Sungyoon dan Eunbi saling bertukar pandang. Membuat Kei kemudian tertawa saat melihat raut wajah keduanya.

"Aku gak minta kalian cepet-cepet punya anak kok. Itu hak kalian juga untuk memutuskan nya, tapi aku akan sangat senang kalau hadiahku dengan segera digunakan." Gadis itu terkekeh pelan di akhir kalimatnya.

Sungyoon tersenyum. Bukan ia kembali menyukai gadis itu, tapi sebagai orang yang kenal dekat Kei saat dulu, ia merasa senang gadis itu tidak membencinya setelah apa yang sudah terjadi.

"Sungyoon, jagain Eunbi baik-baik! Jangan sampe direbut orang," ucap Kei lagi.

Sungyoon mengangguk, "terimakasih. Sekarang kami pamit dulu ya, Kei."

"Okelah, selamat kencan kalian berdua." Kei melambaikan tangannya setelah Sungyoon beranjak pergi dan Eunbi mengikuti di belakangnya.

Tanpa menunggu waktu lama, Sungyoon kembali menyalakan mobil dan mengendarainya menuju tujuan awal. Meninggalkan Kei dengan senyuman termanis yang gadis itu berikan pada mantan kekasihnya, dan sahabat barunya.

•••

HUHU AKU MINTA MAAF BANGET (buat yang nungguin) karena BARU UPDATE LAGI 🙇🏻‍♀️😟

Ini lanjutan bab sebelumnya sebenarnya...

semoga gak pada lupa sama jalan ceritanya, karena sejujurnya aku agak-agak lupa 🤦🏻‍♀️

Jaga kesehatan dan sehat selalu ya teman-teman semua!

Kayaknya...

Abis ini muncul masalah lagi,

Yes

Or

Yes?

Sekalian, bonus sekaligus permintaan maaf ku 🙏🏻

Aku gak jago bikin beginian, tapi bayangin aja dulu hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku gak jago bikin beginian, tapi bayangin aja dulu hehe.



Home [ Kwon Eunbi ft ; Choi Sungyoon ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang