Part 1

21.8K 983 145
                                    

Sebuah jari-jari tangan nan panjang, lentik dan cantik itu tengah bergerak mengscroll daftar putar lagu di smartphone nya. Hingga jari lentiknya berhenti pada lagu favorit yg selalu ia dengarkan hampir setiap pagi. Gadis itu langsung memutar lagu tersebut dan mengambil posisi duduk yg lebih nyaman, ia menyenderkan badan nya ke kursi yg ia duduki.

( Celine & Nadya - Kau Lagi )

"Ku sadar diri~

"Tak mungkin 'tuk miliki

"Namun kau buatku semakin jatuh hati~

Gadis itu ikut bersenandung kecil mengikuti irama lagu itu sambil tersenyum manis menikmati setiap ketukan nada lagu tersebut.

"Mengapa kau lagi, kau lagi~

"T'rus hadir dalam hari-hariku?

"Mengapa ini tidak adil?

"Karena ku tau kau tak rasakan yang sama di hati~

"Kau lagi, kau lagi

"T'rus muncul dalam mimpi-mimpiku

"Meski ku tau tak mungkin dirimu 'tuk kumiliki

Gadis itu tiba-tiba melepaskan Earphonenya saat mendengar suara pintu kamarnya terbuka dan iapun langsung menoleh ke arah pintu tersebut. Terlihatlah seorang gadis yg berparas cantik dengan tai lalat di pipi yg membuat wajahnya semakin manis dan juga ia memiliki tubuh tinggi seperti seorang model. Ia sudah menggunakan pakaian sekolahnya dengan rapi dan memakai name tag bertuliskan Fiony Alveria.

"PAGIIIII SHANI SHANI SHINING BRIGHT LIKE A DIAMOND" teriak Fiony menggunakan bait lagu dari diva terkenal di dunia dengan nada yg amat idak santai di depan pintu kamar gadis itu.

Orang yg di panggil Shani itu tidak merespon sama sekali dan malah bangkit untuk mengemasi buku-buku yg akan ia bawa ke sekolah hari ini.

"Shan, lo marah?" Tanya Fioni hati-hati karena ucapan selamat pagi darinya sama sekali tidak di gubris oleh gadis yg ia panggil Shani ini. Ia mendekat dan berbicara dengan sedikit pelan karena takut dengan orang yg di depannya ini.

"Shan?"

Gadis yg di panggil Shani itu hanya menghela nafasnya dan berjalan duluan ke luar kamar, Fiony terus mengikutinya sampai ke lantai bawah.

"Shan, jangan marah dong plisssss." Bujuk Fiony.

Mereka berdua terus berjalan sampai mereka tiba di meja makan, dan Shani pun menduduk kan dirinya disana, Fiony pun melakukan hal yg sama.

"Pagi Non Shani, pagi Non Fiony." Ucap pelayan itu sambil meletakkan sebuah piring di depan Shani.

Fiony membalas sapaan pelayan rumah Shani dengan anggukan dan senyuman yang manis.

"Gak usah bi, aku ambil sendiri aja." Ucap Shani dan pelayan itu mengurungkan niatnya untuk mengambilkan Shani sarapan, Shani mengambil sarapannya sendiri.

"Shan, jangan marah yaa. Gue janji gak bakal kaya gitu lagi. Tapi gak tau kalo besok." Ucap Fiony dengan pelan di akhir kalimatnya.

"Mending lo diem, terus makan." Jawab Shani singkat dan mulai menyuapkan sarapannya.

Fiony mengangguk dan tersenyum. Ia tau, Shani tidak akan betah lama-lama mendiami nya.

"Bi, aku mau yg itu dong, tolong ambilin ." Tunjuk Fiony pada sebuah makanan yg ada di dekat pelayan Shani itu.

"Mama belum pulang Bi?" Tanya Shani pada pelayan rumah nya sambil melihat ke arahnya.

"Belum non, nyonya udah nelfon tadi pagi katanya gak bisa pulang hari ini. Gak dapet tiket katanya."

haphephobia (END) ✔️ ( ON TRAKTEER ONLY )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang