Mozaic 18 : Mama

60 20 3
                                    

"Double double dare double double double dare~"

Dering ponsel di pagi hari memaksa Geonu yang sedang menjelajah mimpi kembali ke dunia nyata. Tangannya terulur ke arah nakas dimana ponsel itu berada, lalu menerima panggilan itu tanpa melihat nama yang tertera di layar.

"Halo?" kata Geonu dengan suara serak khas orang baru bangun.

"Ini Lee Geonu?"

"Hmmm, siapa ini?" tanya Geonu.

"Ini aku Shin Yechan-"

"Darimana kau dapat nomor ponselku?"

"Itu tidak penting, aku perlu menyampaikan sesuatu yang lebih penting!"

"Baiklah apa?"

"Kau ingat kan ke rumah sakit mana aku membawamu kemarin?" tanya Yechan

"Ya... kenapa?"

"Ini darurat, kau harus kesini sekarang bersama hantunya Doyum!"

"Sekarang? Tapi untuk apa?"

"Cepat! Aku tidak punya waktu untuk menjelaskan!"

Sambungan telepon pun terputus, membuat Geonu menatap ponselnya aneh sebelum melemparnya asal ke kasur. Setelah itu ia keluar kamar, bersiap untuk pergi meski masih tak paham apa maksud Yechan.

"Doyum? Kau masih di sini?"

"Iya?"

Geonu terkejut saat sosok Doyum muncul tepat di hadapan wajahnya. Tapi Geonu tidak mengindahkannya, ia fokus pada apa yang harus dia lakukan karena perasaannya tidak enak.

"Kita harus pergi sekarang!" kata Geonu.

"Kemana?"

🔥🔥🔥



Singkat cerita, Geonu tiba di rumah sakit. Di sana ia melihat Yechan yang berjalan mondar mandir tidak tenang di ruang tunggu di depan ruang rawat Doyum, membuat Geonu dan juga wajud astral Doyum berlari ke arahnya.

"Ada apa?"

Yechan berhenti, lalu menunjuk ke arah kaca transparan yang dari sana mereka bisa melihat tubuh Doyum terbaring. Rupanya ada orang lain di sana, seorang omega-male yang wajahnya hampir serupa dengan Doyum. Orang itu duduk di tepian ranjang, mengusap rambut Doyum lembut sembari menatapnya sendu.

"Mama?" gumam Doyum.

Geonu melirik sekilas ke arah sosok tak kasat mata itu sebentar sebelum menatap Yechan.

"Doyum bilang orang itu mamanya, ada apa sebenernya ini?" tanya Geonu.

"Iya itu Nyonya Jeon. Dia... menyerah atas hidup Doyum."

"APA?!" pekik Geonu kaget.

"Doyum sudah terlalu lama tak sadarkan diri dengan kondisi yang tidak pernah meningkat dan justru semakin menurun. Nyonya Jeon berpikir jika terus seperti ini, Doyum hanya akan tersiksa dan pada akhirnya tetap saja ia tidak selamat. Jadi hari ini ia akan melepas semua alat penunjang kehidupan yang selama ini melekat di tubuh Doyum dan akan melepasnya pergi," jelas Yechan.

"Ini tidak bisa dibiarkan! Doyum masih ingin hidup, semangatnya masih sangat tinggi!" kata Geonu.

"Itulah masalahnya. Aku juga sudah berusaha membujuknya tapi dia tetap bersikeras, mungkin kau bisa membantu?"

Geonu tampak berpikir sebelum menjawab. "Kau yang mengenalnya seumur hidupmu saja tidak dia dengarkan, lalu bagaimana denganku? Memang dia akan mendengarkan aku yang orang asing baginya itu?"

RevengeWhere stories live. Discover now