10 - I Hate You (我恨你)

32 3 0
                                    

—Selamat Datang dan Selamat Membaca—

✨✨✨




Kala ayah dan ibunya berada di Korea, Chanyeol juga berada di sini dan mengisi waktu luangnya yang sangat luang dengan mengajar di sekolahnya, tentunya ditemani oleh Jae-Hyung. Tangan kanannya itu memang tidak bisa jauh-jauh darinya atau ia akan terserang penyakit rindu.

Jae-Hyung memang tangan kanan serba bisa, karena itu Chanyeol sangat menyukainya, sama-sama hobi bermusik merupakan alasan kenapa Chanyeol tidak akan pernah melepas Jae-Hyung kepada siapa pun walau ada yang menawarnya dengan harga sekelas pemain bola internasional sekalipun. Di zaman sekarang, sulit sekali bukan mencari seseorang yang satu frekuensi denganmu? Jae-Hyung sudah sama seperti soulmate-nya, biar kata disebut soulmate, Chanyeol tetap menyukai wanita manis dan cantik. Tenang saja.

"Jae, apa kau tidak mencium aroma-aroma buruk?" bisik Chanyeol pada Jae-Hyung yang duduk di sebelahnya.

"Saya bukan cenayang, maaf," balas Jae-Hyung sama berbisik.

Perlu diketahui, kini mereka tengah berada di ruang kerja Yizhou, membahas masalah seputar pekerjaan. Namun Chanyeol dan Jae-Hyung yang diam saja, terlihat tegang dan kaku, tak ada bedanya seperti murid yang tengah dihukum oleh gurunya karena membuat kesalahan. Ya Tuhan, mencekam sekali suasana ruangan ini.

"Pekerjaan kalian bagus. Laporan keuangan baik pengeluaran dan pemasukan semuanya lengkap tanpa terkecuali, harga saham perusahaan kita di pasaran juga relatif stabil dan aman, bahkan kita juga kedatangan investor baru. Kerja bagus. Walau aku tahu enam puluh sampai tujuh puluh persen pekerjaan ini adalah hasil kerja Jae-Hyung bukan kau, Chan, tapi tak apa,"

Chanyeol terkekeh kecil, menendang kaki Jae-Hyung yang berada di bawah meja hingga membuat pria itu mengaduh dalam diamnya. Aduh, malunya ketahuan, tapi kalian pun tahu bukan bahwa beberapa bulan terakhir ia tengah disibukkan dengan masalah adiknya dan sekolahnya?

"Kerjamu memang selalu rapi dan detail, Jae, tidak pernah mengecewakan,"

"Terima kasih, Tuan Zhou,"

"Kau memang selalu bisa diandalkan, Jae, beberapa tahun terakhir kerjamu mengalami peningkatan, semakin baik dan bagus. Kau memeriksa segala sesuatunya hingga begitu detail tanpa terlewat sedikitpun, nyaris sempurna. Sepertinya, aku hampir tak pernah menerima keluhan darimu, Jae. Jika kau terus seperti ini, bisa mempertahankan cara kerjamu, maka besar kemungkinan aku bisa menaikkan posisimu agar kau tak perlu lagi bekerja bersamanya,"

"Tidak boleh!" teriak Chanyeol panik. "Pa, mana bisa begitu? Sejak awal Jae-Hyung adalah orangku, jadi dia adalah milikku,"

"Jae-Hyung memang orangmu, tapi perlu kau ingat jika aku yang memilihkannya untukmu. Apakah kau lupa? Jadi bagaimana, Jae? Apakah kau tertarik? Aku tahu bekerja bersamanya dan menuruti semua keinginannya sangatlah menyusahkan,"

"Terima kasih atas tawarannya, Tuan Zhou, saya akan memikirkannya kembali,"

"Jae, kau mengkhianatiku?!"

Jae-Hyung balas tersenyum tipis. Astaga, jika tidak ingat di sini ada Yizhou sudah pasti ia akan membekap mulut Chanyeol. Biar bagaimanapun, suka atau tidak suka, ia tetap harus menjawab dengan sopan, kan?

"Permisi, Presdir," Tanaka masuk ke dalam, membungkuk sopan.

"Ya, silakan, Tanaka,"

"Nyonya Zhou sudah sampai dengan selamat di rumah Nona Hwang, dan mungkin akan menginap di sana selama satu malam, Presdir,"

MIRACLE : "Between Flowers, Hearts and Us"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang