28 - Where Are You? (你在哪里?)

15 1 0
                                    

—Selamat Datang dan Selamat Membaca—

✨✨✨








Chanyeol ingat ia baru tidur selama beberapa jam ketika terbangun dan mendapat kabar bahwa Yishan tiba-tiba diculik oleh Hwang Dae-Jung. Bagaikan tersambar petir, ia yang masih sangat mengantuk langsung menjadi segar kembali, langsung buru-buru menyambar kunci mobilnya yang tergeletak di nakas dan segera mengemudikan mobilnya seperti orang kesetanan.

Berkoordinasi dengan Sehun, mereka pun memutuskan untuk berpencar mencari Yishan, siapa pun yang menemukannya lebih dulu, mereka harus langsung mengabari satu sama lain. Tapi masalahnya adalah, ke mana ia harus mencari gadis kecil itu jika tempat terakhir Yishan terlihat masih berada di sekitaran rumah sakit? Chanyeol bingung bercampur panik.

"Pa, ayo angkat teleponku,"

"Sabar, Chan, mungkin ayahmu sedang sibuk," Catherine yang sama bingungnya mencoba menenangkan.

Bayangkan saja, ia yang baru selesai membersihkan diri, baru saja selesai mandi dan ingin mengeringkan rambut, tiba-tiba dibuat terkejut mendapati Chanyeol sudah duduk manis di sofa apartemennya. Seperti tahu ada masalah yang terjadi, Catherine tanpa banyak tanya langsung menawarkan diri untuk membawa mobil Chanyeol, sementara pria itu bisa duduk tenang di bangku penumpang seraya mengabari yang lain tanpa takut akan menabrak orang.

"Kenapa kau tak telepon Tuan Tanaka saja, Chan?"

"Aku sudah meneleponnya, tapi ponselnya juga sama tak aktifnya seperti Papa,"

"Itu artinya mereka berdua benar-benar sedang sibuk," gumam Catherine.

Tentu saja, siapa yang takkan sibuk jika pada tanggal sepuluh nanti yang bahkan kurang dari dua hari lagi akan ada sebuah pesta besar-besaran? Sebuah pesta meriah dalam rangka merayakan ulang tahun perusahaan. Rencana itu sudah sangat-sangat matang, sudah direncanakan dari jauh-jauh hari dengan segala macam persiapan yang kini sudah hampir menyentuh angka seratus persen. Tapi, yang namanya musibah memang selalu datang di luar rencana, bukan?

Iya, Chanyeol tahu musibah seperti ini adalah ujian untuk mereka, tapi rasa-rasanya ujian yang menimpa keluarganya sangatlah pelik dan selalu datang bertubi-tubi tanpa jeda sama sekali. Chanyeol tahu Dae-Jung tidak akan segila itu untuk menyakiti Yishan, takkan senekat itu untuk menembak Yishan seperti yang Archard lakukan, tapi membayangkan bahwa keponakannya berada di tangan orang macam Dae-Jung tetap saja membuatnya khawatir.

"Terus cari ke arah utara, Cath, aku akan mencoba menelepon Papa sekali lagi,"

Chanyeol menggigit-gigit bibir bawahnya, berharap-harap cemas menunggu Yizhou mengangkat telepon darinya. Panggilan itu kini tersambung, tapi entah di mana Yizhou hingga ia tak kunjung segera mengangkatnya.

"Bagaimana?"

"Belum bisa, Papa belum juga menjaw—AH, PAPA!"

"Chan," astaga, teriakan pria itu hampir saja memecah konsentrasinya. Beruntunglah Catherine sempat mengerem mendadak atau mereka akan mendapat masalah baru karena tak sengaja menabrak mobil di depan. "Suaramu, Ya Tuhan,"

"Hehe, maaf," Chanyeol menyengir. "Pa? Papa dari mana saja?"

"Aku baru selesai rapat, Chan, baru saja selesai ketika aku membuka ponselku dan melihat puluhan panggilan tak terjawab darimu dan Sehun. Aku sempat menelepon Sehun balik, tapi ia tak mengangkatnya. Ada masalah apa?"

"Hwang Dae-Jung, Pa, dia membawa Yishan pergi dari rumah sakit,"

"Apa?! Dae-Jung? Bagaimana bisa?"

MIRACLE : "Between Flowers, Hearts and Us"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang