14 - Hello, Grandpa! (您好爷爷!)

37 2 2
                                    

-Selamat Datang dan Selamat Membaca-

✨✨✨







Suara merdu Chanyeol yang diiringi gitar menjadi perpaduan sempurna di pagi menjelang siang seperti ini. Yishan tidak ikut bernyanyi, gadis kecil yang duduk di pangkuan ayahnya itu hanya menjadi penonton. Tak lupa, Yishan ribut memberikan tepuk tangan setelah Chanyeol selesai bernyanyi, membuat Sehun beberapa kali harus menutup telinga mendengarnya. Terkadang, Sehun sendiri tidak mengerti, kenapa kakaknya jauh lebih memilih fokus di dunia bisnis daripada menekuni hobinya sendiri, ya?

"Hei, Hyung, lagu itu mengandung unsur cinta, kan? Ekhem," komentar Sehun sekaligus menggoda.

"Ya... Bagaimana lagi, ya? Hanya itu lagu yang sedang kupikirkan," sahut Chanyeol. "Eh, eh, jangan berpikir jika aku sedang memikirkan seorang wanita, ya!"

"Sekalipun iya juga tak masalah, Hyung, tapi terlepas dari semua itu, kau memang hebat," Sehun sangat-sangat mengakui jika ia masih kalah jauh dalam hal bermusik dibanding sang kakak yang memang sudah ahli dari kecil. "Kenapa tidak kau tinggalkan saja perusahaan itu dan fokus pada sekolah musik yang kau bangun? Jika aku jadi kau, aku akan lebih memilih membangun karierku melalui hobiku,"

"Jika aku meninggalkan perusahaan itu, memangnya kau mau turun tangan menggantikan? Tidak, kan? Jika aku berpegang teguh pada keegoisanku, memilih fokus pada sekolah musikku, tidak akan ada yang membantu Papa di perusahaan. Papa memang punya Tuan Tanaka, tapi Papa jelas tetap butuh bantuanku. Lagipula, cepat atau lambat, suatu saat nanti entah itu kau atau aku pasti akan menggantikan posisi Papa,"

"Papa pasti jauh lebih memilihmu dibanding aku, Hyung,"

"Belum tentu, tidak ada yang tahu ke depannya akan seperti apa, bisa jadi justru kau yang dipilihnya." Sejujurnya, tak perlu lewat pemilihan pun rasa-rasanya ia sudah memiliki firasat bahwa ia yang nanti akan menggantikan posisi Yizhou, tapi jika keadaan bisa berubah, maka ia sangat berharap biar sang adik saja yang menggantikan. "Dan, Yishan, bagaimana lagunya? Yishan suka?"

"Suka!" Yishan berseru senang. Senyum anak itu pun turut merekah lebar. "Yishan suka lagunya, Uncle Chan keren," gadis kecil itu memberikan kedua ibu jarinya, sebagai bukti bahwa ucapannya adalah benar. "Yishan mau seperti Uncle Chan juga, kapan-kapan Uncle Chan harus mengajari Yishan bermain gitar. Pokoknya harus."

"Kapan pun, Tuan Putri," ujarnya, dan dengan jahilnya ia mengacak rambut Yishan yang duduk di seberangnya. "Sekarang, coba beritahu Uncle Chan, apa saja yang Yishan sukai, hm?"

"Apa yang Yishan suka?"

"Iya, seperti makanan, minuman,"

"Yishan suka semuanya suka, tapi kata Mama dan Papa, Yishan tidak boleh makan seafood atau Yishan bisa sakit. Padahal seafood kan enak," sedih sekali rasanya saat sedang pergi bersama Sehun dan Lian Hua lalu ia melihat restoran seafood berdiri di sepanjang jalan, tapi lebih sedih lagi kalau ia harus masuk rumah sakit karenanya. "Kalau minuman, Yishan suka susu cokelat, Yishan juga suka jus stroberi tapi Yishan paling suka dengan bubble tea."

"Bubble tea?" Chanyeol tergelak mendengarnya, benar-benar, anak ini mirip sekali dengan Sehun dalam beberapa hal. "Bagaimana dengan ice cream dan cokelat, Yishan suka?"

"Suka, tapi Yishan tidak boleh makan banyak-banyak atau gigi Yishan bisa sakit. Uncle Chan mau belikan untuk Yishan?"

"Kalau Yishan mau,"

MIRACLE : "Between Flowers, Hearts and Us"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang