Eomma

892 127 21
                                    

Ini sudah dua minggu ibunya pergi. Dan sudah dua hari ini juga ibunya tidak ada menghubunginya. Seokjin merasa cemas. Saat di hubungi pun ponsel ibunya berdering namun tak ada jawaban.

"Ada apa? Tidak biasanya wajahmu lesu seperti ini."

Ken salah satu pegawai club malam yang juga menjadi pelayan seperti Seokjin,melihat temannya itu tidak terlihat seceria biasanya. Ken sudah menyadari hal itu tiga hari ini dan baru hari ini dia menegur. Aneh juga rasanya melihat orang aktif jadi pasif.

"Aku hanya cemas pada ibuku. Sudah dua minggu ibuku ikut majikannya ke luar kota. Dua hari ini ibu tiba-tiba tidak menghubungiku dan saat ku hubungi tidak diangkat."

"Mungkin sibuk."

Seokjin menggelengkan kepalanya. "Sesibuk-sibuknya ibuku dia tetap menghubungiku meskipun bertanya dimana atau sudah makan apa belum."jelas Seokjin.

"Benar juga. Tunggu saja sampai siang nanti. Jika ibumu tetap tidak memberi kabar,kau ke rumah majikan ibumu saja."ucap Ken memberi saran. Seokjin menghela nafasnya dan menganggukkan kepalanya dengan lemah.

"Tsk! Ayolah semangat,sudah gajihan juga kan. Ayo,semangat,semangat."seru Ken lagi membuat Seokjin mengulas senyum dan memukul lengan Ken.

Aku masih khawatir.

Sudah tiga hari ini Jimin menemani Yoongi dirumah sakit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sudah tiga hari ini Jimin menemani Yoongi dirumah sakit. Selama itu juga kekasihnya sama sekali belum tidur. Dia mengerjakan tugas kuliahnya di rumah sakit. Tak mau beranjak sedetik pun dari gedung yang menjadi tempat dirawatnya ibu Seokjin.

"Lebih baik kau mengatakan yang sebenarnya pada Seokjin. Dia pasti sangat khawatir juga."

"Aku sudah berjanji pada imo untuk merahasiakan hal ini."

"Apa kau ingin Seokjin bertemu ibunya disaat ibunya sudah tiada."

Yoongi menatap Jimin tajam. Kata-kata Jimin seolah mendoakan agar ibu Seokjin akan mati kapan saja.

"Imo pasti akan sembuh dan bisa melewati masa kritisnya."

"Ini sudah dua hari Yoon. Kau harus berpikir realistis. Penderita kanker tidak akan bisa sembuh,kecil kemungkinannya Yoon. Dengar,Seokjin harus tahu keadaan ibunya."

"TIDAK!!!"

"MIN YOONGI!!!"

Jimin mengusap wajahnya kasar,dia tidak bermaksud membentak kekasihnya itu. Jimin menarik Yoongi,membawanya ke dalam pelukannya.

"Mianhae Yoongi-ah. Aku hanya tidak ingin kau disalahkan oleh Seokjin karena tidak memberitahunya dari awal."

"Hiks...ani...hyung tidak salah. Aku yang salah karena egois."

Yoongi menarik tubuhnya dari dekapan Jimin. Matanya memandang manik Jimin yang teduh.

"Bisakah hyung menjemput Seokjin ke rumahnya?"

Emergency Couple//TaeJinWhere stories live. Discover now