05. Realita Intuisi

26 3 0
                                    

Insting seseorang yang mencinta itu tak pernah salah.

Aku berfikir itu hanyalah kekhawatiran tak berdasar dimana api kecemburuan membakar hati dan asapnya menutup mata. Tapi hari ini, aku setuju.

Sepulangnya kami dari liburan kemarin, kami langsung dihadapkan pada jadwal yang padat. Aku melihat tidak ada interaksi lebih lanjut antara paus biru dan lumba-lumba. Hanya tegur sapa dan salam berpisah.

Sayangnya pandangku ini tak sejalan dengam sisiripi. Kebencian luar biasa dapat terlihat dari lakunya. Nanarnya hanya menatap satu orang, yakni lumba-lumba. Mengawasi penuh yang secara tak sadar ia mengepalkan tangan.

Tidak hanya aku, semua merasakan ketidaknyamanan ini. Separah itu? Ya, separah itu. Hanya saja temanku lain berfikir bahwa kesehatan sisiripi terganggu sehingga mewajarkannya. Termasuk kekasihnya sendiri, paus biru berpendapat demikian.

Haha.

Mereka berdua jelas belum bicara sejak kejadian itu. Aku mengenal sisiripi sejak lama. Ia tak akan bicara dan menyuruh lawan bicaranya memahami apa yang ia fikirkan. Rasa gerutu menyebalkan itu ia sendiri yang ciptakan. Jika ingin mereda, mudah saja, bicara. Aku rasa anak tingkat dasar lebih memahami ini.

Dasar sisiripi bodoh.

Seperti hari ini, kami memiliki pekerjaan yang mengarah pada permainan bersama. Awalnya semua menyenangkan, perubahan mood sisiripi juga membaik. Hingga pada titik dimana lumba-lumba mulai bernyanyi.

Tidak ada yang salah dengan bernyanyinya, suaranya memang bagus nyatanya. Hanya saja tertawa renyah paus biru begitu mengagetkanku.

Seorang paus biru tertawa lepas?

Itu jarang terjadi. Maksudku, bukan berarti paus biru merupakan sosok yang serius. Dia begitu ramah, murah senyum juga. Tapi untuk tertawa seperti itu, itu luar biasa.

Ku intip dari sudutku menatap sisiripi. Dia tersenyum lebar. Bukan. Bukan tanda bahagia, lebih tepatnya telah mendapatkan kepastian.

Aku pun merasa sama.

Ini bukan sekedar polemik remeh jatuh hati. Empat hati bermain dan berkhianat disini. Saling menuduh dan berakhir bersimbah darah? Ku rasa itu mungkin.

Jujur. Aku takut.

Novae Angelish

Sea and SeeWhere stories live. Discover now