'7•

3.3K 411 22
                                    

"Pak, ini beneran gue jadian sama lu?" Tanya Renjun yang kini sedang duduk manis di atas ranjang kamar Jaemin.

Jaemin hanya berdehem, dirinya sibuk dengan baju-baju Renjun yang sekarang dipindahkan kedalam lemari kamarnya. Sebenernya gak masalah baju Renjun dikamar samping, tapi kalau mandi tengah malem, kan repot juga ngambilnya.

"Gila gak sih pak, kita mahasiswa sama dosen," ucap Renjun lagi, Jaemin berhenti merapikan pakaian Renjun. Dia membalikkan badannya, menatap Renjun sambil tersenyum.

"Dirumah kamu punya saya, panggil saya Daddy seperti tadi, baby," seru Jaemin lagi terkekeh, membuat Renjun bergidik ngeri.

"Cih, dahlah mau mandi gue, angkat gue," perintah Renjun, Jaemin melihat kedua tangannya dihadapan Renjun, menatap Renjun yang mengulurkan tangannya.

"Panggil yang bener," kata Jaemin pelan, Renjun mempoutkan bibirnya, menatap Jaemin dengan puppy eyes andalannya. Sengaja, tujuannya buat ngeluluhin hati Jaemin.

"Daddy, mau mandi," aegyo Renjun.

Jaemin terkekeh pelan, dengan hati-hati, dirinya mengangkat tubuh mungil Renjun dan dibawanya ke kamar mandi. Diletakkannya Renjun di bathtub.

"Gak mau mandi bareng sama Renjun?" Tanya Renjun menatap Jaemin.

Jaemin terkekeh, dirinya menggeleng lalu berjalan menuju pintu, Jaemin menutup pintu kamar mandi dengan pelan, tak lupa memberikan senyumannya manisnya pada Renjun sebelum dirinya hilang karna pintu yang tertutup.

"Gak papa ya gue punya hubungan sama pak Jaemin?" Dialog Renjun sedikit berpikir, dia merendamkan tubuh indahnya kedalam air hangat yang tadi sempat disiapkan Jaemin.

Pikirannya berkelana, berjalan entah kemana, anjay.
Hahahaha, balik ke topik!
Jaemin, pak Jaemin orang yang baik, selama ini dia mendekati semua wanita berharap ada yang pas, eh ada satu yang pas ternyata istri orang.

"Tapi, gue jadi gay dong?" Ucap Renjun lagi, dirinya semakin sadar kesalahan ini, seksualitas yang salah.
Entah apapun itu, seberapa banyak pun itu jenis seksualitas tapi kalau udah keluar dari kata seksual, itu udah salah. Bertentangan.

"Gue, ingkar janji gue sendiri?" Ingat Renjun, dengan cepat dia memposisikan dirinya yang tadi sedikit berbaring menjadi duduk, membulatkan matanya, dan.

"Aaaaakhhhhh!!!!"

"Renjun, kenapa? Kamu kenapa?" Tanya Jaemin buru-buru datang menghampiri Renjun saat mendengar suara teriakan Renjun dari kamar mandi.

Mata Jaemin terbelalak saat melihat Renjun yang menatapnya dengan tatapan tajam. "Jangan maju!," Teriak Renjun.

"Kenapa? Saya mau bantuin kamu kalau kamu kenapa-kenapa," ucap Jaemin dengan melangkahkan satu kakinya, takut-takut nanti Renjun sedeng kan bisa lari cepet kalau disiram.

Renjun mengulurkan tangannya, "yaudah gendong, udah selesai mandinya," perintah Renjun, Jaemin terdiam, berpikir betapa uniknya anak yang bernama Huang Renjun ini, tadi dia yang marah, sekarang dia yang minta, sabar-sabar dah Jaemin mengahadapi Renjun.

"Kamu sakit?" Tanya Jaemin menghampiri, dirinya tak lupa mengambil handuk, memberikannya pada Renjun. Matanya sedikit tertutup saat dirinya mengangkat tubuh polos Renjun tanpa sehelai benang pun.

"Emm, Renjun manggilnya beneran Daddy?" Tanya Renjun, tangannya dengan gesit melingkar di leher Jaemin, mendekatkan kepalanya sedikit di bahu Jaemin, membuat Jaemin dengan mudah mencium wangi yang muncul dari tuh Renjun.

"Kalau kamu mau, saya juga gak maksa kamu, asal jangan panggil saya pak, panggilan itu hanya dikhususkan di kampus," Jawab Jaemin santai, jujur sebenarnya gak santai, ini gimana bisa santai, badan mulus Renjun dengan aroma khas langsung yang muncul dari badannya ngebuat bagian bawah Jaemin berdiri dengan tegak, Renjun menutupnya dengan handuk, tapi hanya paha sampai pusarnya, semantara bagian atas tubuh Renjun dan emm pantat mulus Renjun, masih bisa dilihat dan disentuh oleh Jaemin.

✔️ My Bad Lecturer||•Jaemren🪶Où les histoires vivent. Découvrez maintenant