'12•

2.2K 266 47
                                    

Renjun turun dari mobil dengan bantuan tongkat di tangannya, dia belum bisa bawa motor, lagian motornya dibawa sama Jisung, gak dibalikin. Jaemin yang melihat Renjun turun dengan tergesah langsung cepat-cepat keluar menghampiri Renjun, menggenggam tangan kecil itu dan membantu Renjun berjalan dari parkiran menuju area kampus.

"Liat deh,"

"Itu yang rame di base kampus?"

"Dateng berdua,"

"Abis muasin hasrat tuannya,"

"Pak Jaemin menyakiti hati ku,"

"Pantes aja dia gampang izin selama ini, ada orang dalem,"

"Nyadar gak sih, nilai dia bagus-bagus,"

"Ikut olimpiade juga,"

"Udah lama ya?"

"Ayam kampus,"

Renjun menghentikan langkahnya saat mendengar satu kalimat yang, bukan hanya Renjun, tapi semua orang yang tadi bergosip sepanjang koridor juga terdiam. Jaemin menatap Renjun, tangannya dengan agak kasar menarik tangan Renjun berharap Renjun mengacuhkan semua ucapan yang datang. Dirinya juga baru dapat kabar saat di mobil tadi, dikirimin screenshotan sama Haechan.

"Gak usah didengerin," bisik Jaemin pada Renjun.

Renjun menatap Jaemin tak suka kearah Jaemin, Renjun pengen rasanya memusnahkan semua makhluk yang kini sedang berada di koridor menatapnya jijik.

"Pak Jaemin, dipanggil ke kantor yayasan," kata Jhonny, dosen yang agak tua tapi masih sangat-sangat perkasa. Bapaknya Haechan nih, terus suami-suami takut istri, mommy Ten meskipun cantik, imut, dan elegan, galaknya dan julidnya bukan main, Haechan dapat turunan itu dari mommy Ten.

"Dad," lirih Renjun, tangannya sedikit menahan tangan Jaemin, tatapannya lesu, matanya berkaca-kaca, Jaemin tersenyum tipis, toh dia merasa tidak ada hal buruk yang akan dia dapatkan sekarang.

"Mari pak," kata Jaemin sopan pada Jhonny, dia melepaskan tangannya pada Renjun, berjalan mengikuti Jhonny dan Renjun yang masih terus menatap kepergiannya.

"Eh, ada ayam kampus,"

Renjun dengan cepat membalikkan badannya menatap siapa yang berani bicara seperti itu sedekat ini dengannya. "Winter?" Ucap Renjun kaget.

"Hai ayam kampus, eh maksud gue Huang Renjun," kata Winter dengan senyum sinisnya.

"Sekali lagi lu ngomong hal yang sama, gue bakal tuntut lu," tegur Renjun, ucapannya lumayan pelan, dia sadar dihadapannya ini seorang wanita yang mana juga adalah temannya.

"Hal yang sama? Apa? Ayam kampus?" Ucap Winter menekan setiap kata yang dia ucapkan. "Dari China gak mampus biayain hidup di Korea?" Sambung Winter.

"Ck, untung cewe," jawab Renjun, dia membalikkan badannya dan berjalan pelan dengan kaki pincangnya.

"Kalau gue cowok, gue juga bakal bayar lu buat muasin nafsu," kata Winter, Renjun bodoamat dah, yang penting dia gak kayak gitu, "sama kayak yang dilakuin pak Jaemin sekarang ke lu," sambung Winter, kaki Renjun terhenti, entah sudah berapa kali Renjun menghentikan langkahnya pagi ini.

"Sayangnya lu cewe, jadi gak bisa rasain tubuh gue," jawab Renjun, "juga gak bisa rasain gimana pak Jaemin di ranjang, sayang banget, karna lu itu Winter," lanjut Renjun, dia melanjutkan jalannya.

"Bukan Renjun," dia kembali melanjutkan ucapannya, tanpa menoleh dan terus berjalan meninggalkan semua orang yang shock dengan jawaban yang diberikan Renjun.

"Sialaaan!!" Kesal Winter.

"Sabar sabar," ucap Ryunjin, Winter mengepalkan kedua tangannya tangannya.

✔️ My Bad Lecturer||•Jaemren🪶Where stories live. Discover now