‹•.•›PM-11‹•.•›

71.1K 7.4K 127
                                    

Met Baca, jan lupa vote dan komen 😾
.
.

2 HARI setelah demam yang Doni alami di Apartemen Gita, hubungan antara dia dan Gita kembali membaik lagi.

Tapi perubahan ada 2, satu Doni tak berani membully lagi walau sebenarnya dia masih suka malakin anak-anak kelas 10.

Kedua adalah pantat, akibat spaking yang Gita lakukan padanya, pantat Doni jadi bengkak selama sehari dan alhasil pantatnya agak montok sekarang.

Dia dan ke 5 temannya sedang ada di TongPe, mereka bolos tentu saja.

Seakan itu hal biasa yang sudah sering mereka lakukan. "Jadi, sebenarnya lo sama Gita tuh hubungannya apa Don?." tanya Adi penasaran.

Jeje, Arsa hanya diam karena mereka dah tau yekan. Xeno dan Vino ikutan penasaran, mereka menatap Doni dengan tatapan kepo.

Doni mendelik kesal. "Kepo!." ketusnya tak suka sembari memakan indomie kuah rasa soto Medan.

Pipinya menggembung karena mie dikeduanya. "Ck, pelit!." sungut Xeno kesal.

"Lagian, kenapa lo gamau kasih tau kami? Selama ini kita gak pernah rahasiaan loh Don!." sinis Vino heran.

Doni mengedik tak perduli "Gita, cuma sepupu jauh gue. Gausah berisik!." sahutnya berbohong.

Vino, Xeno dan Adi tak percaya sebenarnya, tapi mereka mengangguk saja. Jeje yang mendengar ucapan Doni lantas tersentak, dia langsung berpaling dari ponselnya.

"Don! Lo gak boleh bilang gitu!." dia baru dapat sekelibat penglihatan tentang ucapan Doni tadi.

Doni menoleh seketika, alisnya naik sebelah. "Emang kenapa?." ketusnya.

"Gita-"

Cting!

Jeje pucat, itu pasti Gita. Doni meraih ponsel dari kantung celana sekolahnya yang agak ketat dan melihat siapa yang meneleponnya.

"Oh, Gita." gumamnya saat tau yang meneleponnya adalah Gita.

Ternyata video call, wajah Gita langsung terlihat di layar ponsel Doni, cantik sekali loh.

Jeje mengusap wajahnya kasar saat ini, sial ternyata Gita memasang alat sadap suara di anting-anting yang Gita berikan untuk Doni.

"Halo, Kak." Doni sengaja memanggilnya Kak karena dia mengakui Gita sebagai Sepupunya.

Gita belum bersuara. "Kak Gita?."

"Doni, ada yang mau kenalan sama kamu. Erdo ini adek sepupu aku namanya Doni."

Kamera tersorot pada seorang pria dewasa yang sangat tampan berada disebelah Gita, mereka serasi sekali.

"Wih, ganteng kak. Pacar kakak ya?." cerocos Xeno kepo.

Gita terkekeh pelan sementara Erdo hanya menampilkan senyum malu dan pipi merahnya. Xeno, Adi dan Vino bercie ria sementara Doni berusaha menahan emosinya.

Wajahnya memerah padam, apalagi jarak antara Erdo dan Gita itu mepet, dan apa tadi? Adik sepupu? Enak saja!.

"Hai adiknya Gita." sapa Erdo ramah.

Doni hanya berdecih pelan. "Hai Kak! Kalian gak kerja ya?." tanya Adi.

"Kerja kok, kebetulan tadi Erdo datang ke ruangan Kakak."

"Ooh, gitu."

"Yaudalah, itu doang yang mau dibicarakan, dah dek Doni~" pamit Gita disertai senyum miringnya.

Panggilan mati setelahnya. "Gila ih, ternyata cewek Ulzzang kemaren kakak sepupu Doni. Don, gue deketin boleh lah yaaa." goda Xeno.

Doni mendelik, dia bangun dari duduknya lalu berjalan mendekati motor Nmax nya.

Ada beberapa hal yang harus diluruskan disini.

"Don! Mau kemana!?." seru Vino.

"Balik!." seru Doni sembari naik ke motornya dan langsung tancap gas pergi dari Tongpe tadi.

Jeje menghela napas pendek. "Berantem lagi dah." gumamnya sembari menyeruput susu coklatnya.

"Je, Diara apa kabar?." tanya Arsa pelan, dia kangen Ketos dingin itu.

Sekarang Diara sudah sibuk dengan Zefran, bahkan kemarin mereka pulang bareng. Sakit hati Arsa jujur, sesak melihat gadis yang awalnya dekat dengannya kini dekat dengan yang lain.

Jeje melirik singkat, sekelibat bayangan kabur tentang genangan darah dan silet terlihat, tapi Jeje tak tau itu siapa.

Biasanya kalau kabur, itu bukan orang yang Jeje kenal. Jadi dia tak mau mencari tau karena itu bukan urusannya.

"Dia baik, semakin baik setelah jauhin lo." jawab Jeje kalem namun menohok sekali bunda.

Arsa menghela napas pendek, dia sudah putus dari kekasihnya dan berharap Diara kembali padanya.

Ternyata dia terlambat, Diara sudah mendapat pengganti dirinya.
































Bersambung😾

Preman Manja [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang