Siapa sangka saat berada di SMP Teiko, Kiseki no Sedai telah menaruh banyak luka dan kenangan pahit pada orang-orang yang pernah bertemu dan bertanding dengan mereka.
Setelah tiga tahun, Hinata bersama tim basket SMA Konoha memutuskan untuk membalas...
Warning : Bahasa baku dan EYD yang tidak sempurna, juga karakter yang OOC.
•
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Suasana pesta tampak semakin meriah dari pertama kali Sasuke datang beberapa saat lalu. Ia hanya melirik sekilas interior pesta di hallroom yang berisikan orang-orang dengan setelan terbaik mereka.
Sasuke memilih mengambil minuman non-alcohol, dan beranjak mendekati sahabatnya yang sudah menunggu diujung hall room yang tidak terlalu ramai.
Naruto yang menyadari kedatangan Sasuke menyapa, "Oi, Sasuke."
Sasuke mengabaikan sapaan Naruto. "Kau sudah ikut kelas privat untuk tes masuk ke Konoha?" Pemuda pirang yang ditanya itu hanya mengangguk.
Naruto menambahkan, "Kau tau, aku bahkan baru mengikuti kelas privat beberapa minggu ini untuk ikut masuk Konoha. Tapi, saat melihat dan mengerjakan contoh soal tesnya membuatku jantungan dattebayo."
"Seharusnya kau persiapkan selama tiga tahun, bukan beberapa minggu, aho." Balas Sasuke ringan.
"Jika kau tidak berhasil masuk, aku tinggal mencari teman baru saja."
Kalimat yang dilontarkan Sasuke sontak membuat Naruto terpekik pelan, "Hidoi!"
Setelah obrolan singkat, mereka pun berbincang ringan, dimana Naruto yang banyak mengambil porsi obrolan dan mengisinya dengan obrolan tidak berbobot.
Sasuke lebih memilih diam dan mengedarkan pandangannya keseluruhan hall room hotel yang disulap menjadi area pesta kelas atas. Sesaat ia dapat melihat seorang Akashi Seijuuro berdiri sendirian disisi hall room yang jauh dari tempatnya berdiri.
Mengabaikan hal itu, Sasuke lebih memilih melangkah menjauhi sahabatnya dan mencari ibu dan ayahnya yang sudah hilang entah kemana. "Aku pergi dulu."
Tak perlu waktu lama, Sasuke sudah mendapati ayahnya bersama dua orang pria paruh baya yang diketahuinya merupakan ayah dari Naruto dan mantan senpainya, Akashi Seijuuro.
Fugaku yang melihat anaknya mendekat hanya mengangguk pelan pada Sasuke sebagai kode bahwa pria tua itu akan segera menyelesaikan urusannya, lalu mereka akan mencari Mikoto dan pulang.
Sembari menunggu ayahnya, Sasuke berbalik arah dan lagi mendapati Seijuuro yang kali ini balik menatapnya. Sasuke mengernyit pelan melihat raut wajah mantan senpainya saat sekolah dasar itu, seraya menggumam dalam hati.
