Chapter Ten

117 40 16
                                    

Heart is just a softer version of your brain. Brain is more of a stubborn version of your heart.

"Aku benci rumah sakit ini." Gumam Jenna memecah keheningan.

Dion menoleh melihat Jenna yang berbicara dengan menatap jauh ke pemandangan lampu-lampu gedung di malam hari.

"Aku memang gak punya mimpi atau sesuatu yang aku sukai, tapi setidaknya aku punya hal-hal yang aku benci..." Katanya lagi. "Aku benci rumah sakit ini..."

Dion tersentak mendengar itu.

"Kenapa?" Tanya Dion pelan.

Jenna menoleh ke arah Dion. Dia menatap Dion sejenak, kemudian menjawab, "Bundaku meninggal di rumah sakit ini..."

Dion terdiam, tidak tahu apa yang harus dikatakannya sebagi respon dari kata-kata Jenna barusan.

"Ah, iya..., aku baru sadar. Kamu selalu ada disini yaa, waktu itu... dan hari ini juga. Kamu..., kerja disini?" Tanya Jenna.

"Ngg..., engga. Aku punya kenalan disini haha, teman..." Jawab Dion, tanpa sadar dia berbohong.

Alam sadarnya refleks berbohong setelah Jenna berkata bahwa dia benci rumah sakit ini. Apa yang akan dipikirkan Jenna jika dia tahu Dion adalah pewaris satu-satunya Rumah Sakit ini. Jika dia tahu, apakah Jenna juga akan membencinya? Alam bawah sadar Dion takut akan itu.

"Baguslah, kupikir kamu Dokter..." Balas Jenna.

"Memang kenapa? Kenapa.. kalau misal aku Dokter?" Tanya Dion perlahan dan penasaran.

Jenna mendekatkan wajahnya ke arah telinga Dion, kemudian berkata sambil berbisik, "Aku juga benci Dokter..."

...


Percakapan terakhir dengan Jenna di atap Rumah Sakit Harapan malam tadi terus terngiang di kepala Dion.

Dilihatnya jam yang berada di meja samping tempat tidurnya, pukul 00.45 dini hari. Dion bangun dari tidurnya, beranjak dari kasur kemudian berjalan keluar dari kamarnya menuju dapur.

 Dion bangun dari tidurnya, beranjak dari kasur kemudian berjalan keluar dari kamarnya menuju dapur

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

(Sumber Gambar : Pinterest)...

Dibukanya pintu kulkas, diambil nya satu kaleng soda. Dia duduk di meja makan sambil menenggak sodanya. Sesuatu seperti mengganjal di hatinya. Banyak sekali pertanyaan yang berputar di kepalanya.

"Selama ini banyak orang kagum sama gue karna gue muda, kaya raya dan juga... Dokter"

"Banyak perempuan suka sama gue karena gue good looking dan juga... Dokter."

"Gue bahkan dikenal di dunia kedokteran sebagai Dokter termuda dan berbakat.."

Ditengah lamunannya Dion berbicara kepada dirinya sendiri. Berusaha mencerna pola pikir Jenna yang tidak dimengertinya.

What Happens When You DieDove le storie prendono vita. Scoprilo ora