Chapter Twenty Nine

58 15 6
                                    

Brak...

Bayu menutup pintu mobilnya. Kemudian dia masuk perlahan ke kursi kemudi dan memakai sabuk pengamannya.

Tangan kanannya memasukkan kunci mobilnya, mengarahkannya ke mode starter. Mesin mobil pun hidup. Perlahan diinjak pedal gasnya, dan meluncur dengan semangat untuk kembali pulang ke Jakarta.

 Perlahan diinjak pedal gasnya, dan meluncur dengan semangat untuk kembali pulang ke Jakarta

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Sumber Gambar : Pinterest)


Bayu memandang langit senja yang nampak indah dari dalam kaca mobilnya.

"Hhhh..." Dengan menghela napas lega, Bayu tersenyum simpul, merasa lega akhirnya pekerjaannya terselesaikan dengan baik walaupun ternyata harus mundur hingga hampir dua minggu untuk menyelesaikan banyak masalah yang terjadi.

Namun yang terpenting semuanya kini sudah terselesaikan dengan baik dan dia bisa kembali ke Jakarta dengan perasaan lega.

Ting!

Satu pesan masuk muncul di layar handphone-nya.

Bayu meraih Handphone dengan tangan kirinya, dibukanya pesan masuk itu.

Sudah pulang, Bay?
Take Care.

Satu pesan dari Rena.

Setelah dengan gegabah datang ke Bandung hanya untuk mengecek keadaan Bayu yang sedang sakit waktu itu, sorenya Rena langsung kembali pulang ke Jakarta. Mengingat, Rena adalah satu-satunya orang yang paling bisa Bayu andalkan untuk mengurus seluruh operasional kedai kopinya yang berada di Jakarta.

Bayu menyunggingkan senyum membaca pesan singkat dari Rena itu.

Baru berniat untuk membalas pesan Rena, tetapi tanpa sengaja kedua mata Bayu terpaku ke satu benda yang terselip di bawah kursi penumpang yang berada tepat di sampingnya. Terlihat seperti satu lembar kertas foto, dengan seorang wanita yang ter-capture di dalamnya. Bayu berusaha mempertajam penglihatan matanya, untuk bisa melihat dengan jelas gambar di dalam foto itu, namun sayangnya dia masih tidak bisa melihatnya dengan jelas.

Karena penasaran, Bayu segera memberhentikan mobilnya sebentar ke bahu jalan. Menarik rem tangan mobilnya, kemudian menunduk untuk mengambil selembar foto itu. Tangannya berhasil meraih foto itu. Kemudian dia kembali ke posisi duduknya semula di kursi kemudi.

Ditatapnya lekat-lekat foto itu.

Ditatapnya lekat-lekat foto itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
What Happens When You DieWhere stories live. Discover now