Chapter Twenty Three

66 19 2
                                    

Flashback, tiga hari setelah keberangkatan Bayu ke Los Angeles...

Drrrrtttt... Drrrrtttt...

Suara handphone yang bergetar membuat Dion menghentikan sejenak aktifitas melukisnya yang sudah dia mulai lima hari kebelakang ini.

"Halo..." Kata Dion

"Alhamdulillah di angkat, gue pikir lo udah tidur..." Sahut suara seorang laki-laki dari seberang telepon.

Dion menengok ke arah jam di dinding, pukul 00.21 tengah malam menuju pagi.

"Belum. Paling bentaran lagi, gue lagi coba mulai untuk ngelukis lagi..." Kata Dion, "By the way, ada apaan Bay, gimana L.A?"

"Wow, ngelukis? Seorang Dion? That's Surprising. Gue baru tau kalo lo bisa ngelukis." Kata Bayu.

Dion hanya tersenyum mendengar itu. Selama ini memang Bayu belum pernah melihat sisi lain dari seorang Dion yang gemar melukis ini.

"Bay, have you ever meet someone that was sunshine in human form?" Tanya Dion, dengan tangan kanannya bergerak indah di atas kanvas.

"She inspires me to do this, again, after a looong time..." Terus Dion.

"Wow, looks like this time you really falling for someone." Gumam Bayu ikut senang, "Did she know? I mean, about your feeling?" Tanya Bayu penasaran.

"Belum, Bay." Jawab Dion. "What do you think? Menurut lo gue harus ngomong?" Tanya Dion.

"Tell her." Jawab Bayu, "Maju atau menyesal di kemudian hari..."

Dion terdiam mendengar itu. Jika dipikir-pikir, perkataan Bayu memang benar. Jika terus ragu dan mempertimbangkan tentang banyak hal, kesempatan emasnya akan hilang.

"By the way, siapa yang akhirnya bikin lo bener-bener suka, Yon?" Tanya Bayu.

"Someone. Nanti gue ceritain, Bay..." Jawab Dion sambil tersenyum. "Oh iya, by the way, kenapa telpon, Bay?"

Bayu terdiam sebentar ditengah keraguannya, namun akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.

"Sejujurnya, gue mau nanya. Ngg..., menurut lo, Kado apa yang biasa cewe suka?" Tanya Bayu malu-malu.

"Wow. Cewek? Finally. Siapa cewek beruntung itu?" Tanya Dion excited.

"You know her, nanti gue ceritain setelah pulang." Jawab Bayu.

"I know her?" Gumam Dion sambil berusaha mengingat beberapa kenalan wanita Bayu yang juga dikenal oleh Dion.

"Setelah pulang, gue berencana untuk ngasih tau dia. About my feeling for her..." Kata Bayu yakin.

----------------


Jen, saya hari ini pulang ke Jakarta.
Saya mau ngomong sesuatu. Bisa kita ketemu?

Di dalam bus yang penuh sesak di sore hari ini, Jenna membaca pesan yang barusan dikirimkan oleh Bayu. Namun, seseorang mendorongnya hingga tersudut ke sisi tepi Bus. Jenna memasukkan handphonenya kembali ke saku celananya, dan berpegangan dengan keras ke penyangga tangan di Bus.

Psssttt...

Suara pintu bus terbuka.

Badan mungil Jenna perlahan merayap ditengah kerumunan penumpang Bus ini, mencoba berjalan ke arah pintu Bus.

What Happens When You DieWhere stories live. Discover now