|CHAPTER 07|

33.9K 2.7K 391
                                    

Selamat malam minggu para jomblo>3 gimana hati aman?

Btw, belum pada teler kannn jam segini???

Seneng gak Raka Hanna uppppp?????

Jangan lupa ramein yaww!!!





Happy reading

Kepulan asap sedari tadi tidak berhenti karena Raka terus menyesap rokoknya tanpa henti, ditemani satu botol kaleng minuman soda yang Raka ambil tadi dari dapur apartemennya.

"Lo gak masalah?" Tanya Raka menatap ke samping dimana ada Rangga yang juga tengah fokus memandangi indahnya pemandangan kota waktu malam hari.

Raka dan Rangga kini tengah berada di balkon.

"Lo normal, buat apa gue permasalahin?" Ketua Elang itu balik bertanya.

"Waktu gue bakal lebih banyak sama dia, karena gue mau dia suka sama gue dalam waktu dekat ini," ucap Raka, wajah cantik gadis itu kini terbayang dibenaknya.

"Gak masalah, gue ngerti," balas Rangga lalu menepuk pelan bahu Raka. Sahabatnya itu sedang memperjuangkan cintanya, wajar jika Raka nanti akan jarang ikut berkumpul di markas. Tidak masalah, yang pasti jika ada apa-apa Raka akan selalu hadir.

"Bos, lapar gue, pesen makan, ye?" Pinta Raffa dengan tidak tahu malunya.

"Terserah," gumam Rangga lalu lelaki itu mengeluarkan dompet tipisnya dan memberikan lima lembar uang berwarna merah kepada Raffa.

"Lo mau apa, Ka?" Tanya Raffa setelah menerima uang dari Rangga.

"Gue gak lapar," kata Raka sambil kembali menyesap rokoknya.

"Thank's, bos," ucap Raffa, Rangga mengangguk singkat.

Kembali hening, kedua cowok itu kembali fokus dengan pikirannya masing-masing.

Jika mengingat Hanna, entah mengapa Raka selalu ingin berada di dekat gadis itu, seperti ada magnet yang selalu menarik dirinya agar terus dekat dengan Hanna. Mungkin gadis itu masih marah kepadanya karena ulah kemarin malam yang Raka lakukan kepada Hanna.

"Gue balik," pamit Rangga beranjak dari sofa.

"Hati-hati," Raka mengangguk lalu membalas tos dari ketua Elang itu.

Setelah Rangga benar-benar keluar dari kamar, Raka mengambil ponselnya lalu mencari kontak seseorang yang akhir-akhir ini selalu mengganggu pikirannya.

"Apa?!!!"

Raka tersenyum tipis mendengar suara galak gadis itu, entah sampai kapan gadis itu akan bersikap ketus kepadanya, yang pasti cepat atau lambat, Raka akan segera merubah sikap gadis itu.

"Gue diluar," ucap Raka berniat ingin mengerjai gadis itu.

"Bohong 'kan lo?!!!!! Orang diluar gak ada siapa-siapa," ketus gadis itu berucap.

"Kenapa? Langsung keluar?" Raka tersenyum menyeringai saat tidak mendapat jawaban apa-apa. Diam artinya iya.

"Mau apa?! Gue mau tidur, ngantuk!" Seperti biasa gadis itu bicara dengan nada yang tidak santai.

"Tunggu sebentar," masih dengan ponsel yang menempel di telinga, Raka mengambil jaket dan juga kunci motornya lalu keluar dari kamar.

"Ka, woii, mau ke mana lo?" Tanya Devan saat melihat lelaki itu keluar kamar terburu-buru.

MY CRUEL BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang