My Childish Boyfriend [ End ]

My Childish Boyfriend 32

"Coba telfon bang Darren" ucap Galang lalu Alin segera menelfon Darren.

"Lagi otw " ucap Alin.

"Hikss..hikss.." tangis Acha.

"Sstt udah yaa jangan nangis terus" ucap Galang lembut hingga..

"Cha Cha hey Chaa" ucap Galang yang melihat Acha pingsan.

"Bawa ke kamar Acha Lang" ucap Alin lalu Galang langsung menggendong Acha dan menuju kamarnya.

"Panggil dokter" ucap Sam lalu mereka menyuruh anggotanya untuk memanggil kan dokter.

"Sebenarnya kenapa Acha" tanya Bara.

"Ga tau pasti ada masalah, Acha nggak biasanya sampe gini" ucap Beby dengan meneteskan air matanya.

Brak

"Cha Chaa" ucap Darren yang melihat Acha.

"Pingsan bang" ucap Galang sedih.

"Ini kenapa sih bang kok Acha bisa gini" tanya Alin.

"Jadi tadi bla bla bla bla" Darren menceritakan semuanya membuat mereka kaget.

"W-whatt" ucap Beby tidak menyangka.

"Kalian harus rahasiakan ini dari Ilham" ucap Darren dan diangguki mereka.

"Ini dokternya udah dateng" ucap Fahri.

"Saya periksa dulu" ucap dokter.

"Gimana dok?" tanya Darren.

"Dia hanya kecapean dan belum makan dan terlebih terlalu banyak yang ia pikirkan" ucap dokter.

"Tangan dia kenapa" tanya dokter yang sedang mengobati tangan Acha.

"Mukul tembok" ucap Galang dan diangguki dokter.

"Sudah selesai saya permisi dulu" ucap dokter lalu Beby mengantarkan dokter tersebut.

"Huftt kasian Acha"bisik Sam.

"Gw nggak tau besok kalo udah ga sama-sama lagi gimana keadaan mereka"ucap Alin lirih.

"Eughh" lenguh Acha lalu melihat sekelilingnya.

"Abanggg" lirih Acha lalu menangis.

"Sstt tenang sayang ada abang di sini okey udah jangan di pikiran dulu, sekarang makan ya" ucap Darren lembut dengan memeluk Acha.

"Gw bikinin bubur dulu" ucap Alin.

"Hikss..hiks..sesek banget banng hikss..kenapa harus gini" tangis Acha membuat mereka sedih.

"Stt udah udah jangan nangis terus mana Achanya abang yang kuat" ucap Darren.

"Cha yang sabar ya kita selalu ada kok buat lo" ucap Ara lalu memeluk Acha.

"Ilham?" tanya Acha.

"Dia udah pulang sebelum lo kesini" ucap Sam dan di angguki Acha.

"Kalian udah tau kan? jangan beritahu Ilham gw nggak mau di marah sama keluarganya terutama omanya" ucap Acha dan diangguki oleh mereka.

"Gw yakin lu pasti kuat Cha" ucap Sam.

"Kalian bantu gw ya?" ucap Acha dengan senyum tipis

"Pasti Cha kita akan bantu lo" ucap Bara.

"Nih makan dulu" ucap Alin namun Acha menggeleng kan kepalanya.

"Makan dek" ucap Darren dingin dengan malas Acha memakan buburnya.

"Udah" ucap acha membuat mereka menghela napasnya.

"Pulang ya istirahat" ucap Darren dan di angguki Acha.

"Gw balik" ucap Acha singkat dan di angguki mereka.

"Lu pasti kuat" ucap Alin.

"Kita pulang dulu" ucap Darren.

"Lang mau ikut ke rumah " tanya Darren dan di angguki Galang.

"Kalian juga pulang istirahat" ucap Galang.

Setelah itu mereka pulang ke rumah masing-masing.

"Kamu sama abang" ucap Darren.

"Ga" ucap acha dingin lalu memakai helm dan mengendarai motornya dengan kecepatan diatas rata-rata.

"Kayanya bakal lebih berubah lagi bang" ucap Galang di angguki Darren.

"Ya udah ayo" ucap Darren lalu mereka segera menuju rumah Darren.

Sampai di rumah melihat mommy yang memeluk Acha .

"Acha gapapa mom" ucap Acha dengan senyum tipis.

"Kamu hikss jangan gini lagi mommy hikss khwatir" ucap mommy dengan tangisnya.

"Iya maafin Acha ya mom" ucap Acha.

"Acha ke kamar" ucap acha lalu menuju kamarnya.

Sampai di kamar acha langsung membersihkan badannya.

"Huftt" helaan nafas Acha.

"Kenapa harus gini" lirih Acha dengan meneteskan air matanya dan menangis hingga tertidur.

Skip pagi hari.

"Morning" ucap Acha dingin.

"Too" ucap mereka lalu sarapan dan Acha pamit menuju sekolah.

"Acha pamit" ucap Acha lalu menyalami tangan mom, dad dan mencium pipi mereka dan juga Darren.

"Hati-hati" ucap Darren dan di angguki Acha.

Lalu Acha segera menancapkan gasnya dan menuju sekolah sampai di sekolah acha kembali seperti dulu menjadi Acha yang dingin.

Lalu Acha langsung menuju ke kelas dan semua temannya menatap heran Acha.

"Cha lu gapapa?" tanya Felin dan di angguki Acha.