Lunch

3.8K 355 31
                                    



Kehidupan rumah tangga mu dengan Nanami berjalan harmonis walaupun baru 2 bulan menikah. Lama kelamaan kamu pun terbiasa dengan gaya hidup Nanami.

Dulu kamu adalah orang yang sukanya rebahan dan tidak pernah keluar kamar. Kecuali untuk mandi dan Ambil makan, makanmu pun di kamar juga. Sebelumnya, Kamu yang bangunya di siang bolong mulai berubah sejak menikah dengan Nanami.


Setiap pagi sekitar jam 6, Nanami selalu membangunkanmu lembut. Mulai dari mengusap pipimu, dilanjut dengan ciuman selamat pagi di dahimu. Kalau tidak mempan pasti dia akan mengatakan,



" (Name), paketnya nyampe.."


Fix,  Kamu auto bangun.


Dan juga kalau makan. Nanami pasti akan mengajakmu untuk makan di ruang makan. Nanami tidak mengizinkanmu untuk makan di kamar. Namun untuk masalah ini kamu sering melanggarnya. Biasanya, saat kamu nyemil di kamar sambil main hp, terus Nanami melihatmu pasti dia akan menggendongmu sampai ke dapur atau sofa  di depan tv.



Dan juga soal mandi. Kalau ditanya mendingan hp atau mandi pasti kamu mengatakan hp. Nanami yang peduli terhadap kebersihan pun langsung menggendongmu dan menaruhmu di bathtub.




Lama kelamaan pun kamu mulai terbiasa dengan peraturan berumah tangga dengan Nanami.

Satu hal yang baru kamu ketahui, Nanami sangat menyukai Roti. Walaupun saat di SMA kamu mengetahui kalau Nanami suka roti, namun kamu baru mengetahui sebegitu sukanya Nanami dengan roti.



•••

Name POV

" Oh, Nanami kok pulangnya cepetan sih?" Aku melihat Nanami melonggarkan dasinya dan duduk di meja dapur. Ini baru jam satu siang lohh. Dah pulang aja dia. Hal langka nih, biasanya pun dia pulang tengah malem.


" Tadi kan cuma meeting. Terus kamu jangan lupa kalau ini hari Minggu."



Ohhh, ya aku lupa. Eh? Kapan dia kasih tau ya? Emmmm... Kayaknya pas tadi pagi deh. Lagian sih, aku kan lagi enak enak tidur malah dibangunin. Entah Nanami ngomong apa aku sih iya, iyain aja. Lagian orang enak enak tidur malah diajak ngomong. Kan kaga nyambung.


" Masak apa?"



Tiba tiba Nanami sudah ada di belakangku. Demi Gojo yang akhlakless, aku kaget. Walaupun kagetnya ngak heboh banget sih.


" Mmmasak... Masak daging nih, "  akupun lanjut fokus pada daging yang ada di hadapanku.

Niatnya sih aku tadi pingin ngebuat Teriyaki. Tapi berhubung tadi flashback, jadinya pingin buat sandwich.

Heyy... Jangan salah ya. Nolep nolep kek gini akutuh jago masak juga.





" Oh iya, kita juga belom belanja bulanan nih. Kamu ada waktu gak? Maksudnya boleh temenin aku ke supermarket?"  Aku berbalik menatap wajah Nanami.

Hmmmm, ganteng.


" Hm, kalau itu tentangmu pasti akan aku usahakan."



Tuh kan mulai. Bukanya aku gak suka sih, ciuman bertubi tubi Nanami ke wajahku itu membuat jantungku tidak sehat.



"Nnanami... Kamu ih, udah dong! Kenapa sih Suka ciumin aku?"  Aku mendorong pelan bahu Nanami.


" Aku yang harusnya bertanya, mengapa kau imut sekali, hm?"  Suara Nanami yang berat terdengar jelas olehku. Iyalah, dia aja ngomongnya tepat di kuping. Suaranya bikin merinding, rasanya geli banget.


"Nanami!!! Geli tau ah! Udah ihh!!" Aku mendorong bahu Nanami agak kasar lalu berbalik. Merasa merinding. Hiii

Dahlah fokus masak aja.


Aku menyiapkan bahan bahan sandwich mulai dari roti, daging yang dipanggang tadi, sayur sayuran dan teman teman se sandwich nya. Dan Nanami pun masih nemplok di belakangku. Tangan kekarnya melingkar di pinggangku. Dan kadang kadang dia meremas pinggangku.




" Nanami kalo gak duduk di kursi gak bakal aku kasih makan siang loh sekalian 'makan malam' "


Dan Nanami pun langsung duduk anteng si kursi meja makan









_____




_____

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





"Hmmm, maniak roti.."

"Ngomong apa?"

"Enggak"

Nanami X ReaderWhere stories live. Discover now