28_Kebenaran_

23.9K 2.9K 127
                                    

Sebelum membaca, Cya mau tanya.

Kalian Nemu cerita ini dari mana? Kenapa juga bisa nyasar ke sini?

Happy Reading

Happy Reading

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.







Ana duduk di atas brankar UKS. Bajunya pun sudah ganti menggunakan seragam Arga. Sekarang cowok itu hanya mengenakan kaos putih berlengan pendek.

"Ini minum." Arga datang menyodorkan segelas teh hangat yang dia buat sendiri.

Ana menerimanya tanpa menjawab. Entah kenapa suasananya menjadi canggung seperti ini. Namun Ana terlihat tidak memperdulikannya.

Arga dapat melihat dengan jelas luka-luka yang berada di sekujur tubuh Ana yang masih basah, jadi selama ini dia menutupi luka-lukanya?

Perlahan tangannya terangkat menyentuh bekas luka pada dahi Ana. Namun sebelum itu, dengan cepat Ana menepis tangan Arga kasar.

"Gak usah pegang-pegang!"

Dengan cepat Ana turun dari brankar untuk kembali ke kelas, namun tangannya sudah lebih dulu ditahan Arga.

"Lepas!" Desis nya. Cengkraman Arga terlalu erat membuat Ana meringis.

"Kita butuh waktu berdua Ana."

Ana tertawa renyah. "Buat apa! Males gue ngeliat muka lo!"

Ana berjalan menuju pintu UKS, namun sebelum mencapai gagang pintu, tangannya sudah lebih dulu di tarik oleh Arga.

"Aku mau minta maaf Na! Aku tau sikap aku yang kemarin keterlaluan."

Ana menyentak kasar tangan Arga dan berjalan menjauhinya.

"Maaf! Maaf! Maaf! Aja terus Ga! Gue tuh MUAK!" Ujar Ana dengan penekanan di akhir kalimat.

"Lo selalu ngulangin kesalahan lo, disaat gue udah maafin lo! Gue capek! Capek liat lo jalan sama cewek lain, capek liat lo lebih peduli sama cewek lain. Gue ini pacar lo bukan sih?!"

Arga merasa tidak terima jika hanya dirinya yang di pojokan.

"Kamu ngomong gitu seolah-olah cuma aku yang jalan sama cewek lain sedang kan kamu? Kamu selalu sama cowok lain."

Ana menatap Arga tak percaya, jadi cowok ini menyalahkannya?

"Jadi lo nyalahin gue?"

"Aku gak nyalahin kamu! Emang kamu aja yang cemburu? Aku juga cemburu liat kamu sama Alvian terus!"

"Dia sahabat aku Arga Panji Adiputra! Nggak lebih!"

"Dalam sebuah pertemanan antara berbeda gender, kamu yakin hubungan itu tanpa melibatkan perasaan?"

Ana menautkan alisnya. "Lo ngomong apa sih!"

Arga tersenyum remeh. "Semua orang aja bisa tau kalo Alvian itu ada rasa sama kamu! Orang bego mana yang gak tau?"

Rintik HujanWhere stories live. Discover now