Playlist, Rose Blackpink - If it is you
Jangan lupa vote and spam komennya di setiap paragrafnya vren
Happy Reading
•
•
•Adit terdiam menatap lurus ke depan, sedangkan istrinya telah jauh berada di depannya.
Jauh di lubuk hatinya ia enggan untuk melanjutkan langkahnya. Entahlah ia sendiri tidak mengerti.
Padahal saat mendengar kabar Ara pingsan karena bertengkar dengan temannya, ia sangat marah. Tapi mengapa sekarang perasaannya tidak enak?
Ia mencoba meyakinkan dirinya dan tetap melanjutkan langkahnya menuju ruang kepala sekolah.
•••🌧️•••
Ana menguap bosan mendengar ceramah dari kepala sekolahnya.
"Kamu tau tindakan kamu itu adalah tindakan kriminalitas Ana? Kamu bisa saja dituntut oleh keluarganya Ara."
Ana berdecak kesal. "Dari tadi bapak cari-cari kesalahan saya terus. Sebenarnya bapak mau ngurusin masalah Ara atau masalah saya yang kemarin-kemarin?"
Ceklek...
Ana mengalihkan perhatiannya. Terlihat seorang wanita paruh baya yang datang dengan derai air mata.
"Apa anak ini yang melukai anak saya?" Wanita itu berjalan mendekati Ana.
Ana dapat melihat kilat amarah yang terpancar dari mata wanita itu.
Wanita mana yang tidak marah saat anaknya tersakiti?
Plak!
Wajah Ana tertoreh ke samping, merasakan panas yang menjalar di pipinya.
"Kenapa kamu melakukan hal itu kepada anak saya?"
"Jadi ini rasanya tamparan dari seorang ibu?"
Ana meneguk salivanya kasar. "Saya tidak akan memulai jika tidak ada yang memulai."
Wanita itu mendengus. "Bu! Mohon tenang! Ini area sekolah, silakan duduk untuk membicarakan masalah ini."
Dengan berat hati wanita itu duduk, hanya Ana yang berdiri.
"Baik saya jelaskan permasalahannya." Ujar kepsek.
"Jadi anak ibu pingsan setelah siswi Ana menghaj-
"Sudah saya bilang pak, bahwa saya tidak menghajarnya, melainkan memberinya pelajaran atas tindakannya!"
YOU ARE READING
Rintik Hujan
Teen Fiction(SADNESS STORY⚠️) SUDAH TERBIT Ini tentang seseorang sang pengagum hujan, si penikmat tangisan sang semesta yang terlihat tegar namun rapuh didalam. "Kisah Mengenai semesta yang tak berpihak pada nya." *** "Gue tuh capek Ga! Selalu diberi harapan ta...