SATU

27 3 1
                                    

1. Pemberitahuan mendadak

Awal kelas 12 pulang sekolah masih seperti jam biasa, seperti sebelumnya. Tepat pukul 14:40 WIB, bel pulang berbunyi merdu di seluruh penjuru sekolah. Siswa maupun siswi mulai berhamburan untuk pulang ataupun nongkrong dulu sebelum menuju rumah.

Bagi anak mager yang suka tiduran sambil baca cerita di aplikasi orange tempat dimana sejuta umat bisa halu dengan leluasa. Dia Alexi, ALEXI KARASTIKA WILLIAM. Alexi paling malas jika di ajak main oleh kedua sahabatnya, ahh bukan, salah satu sahabatnya yang cerewet. Karna satunya justru kebalikan dari cerewet.

"Gue pulang dulu," pamit Alexi kepada kedua orang yang duduk persis di depan meja tempat duduknya.

"Eeehh, main dulu dong. Yakali langsung balik gitu aja." ucap Vinka, sahabat yang paling cerewet di antara mereka bertiga. VINKA SUNDARA.

"Gue di suruh pulang cepet sama mama." tolak Alexi, langsung pergi sebelum di tanya ini itu oleh Vinka.

Alexi sekolah di antar jemput oleh kakaknya, yang saat ini sudah memasuki jenjang kuliah semester 5 jurusan Ilmu Ekonomi. Tapi untuk pulang tidak setiap hari selalu di jemput, karna waktu sekolah anak sma dan kuliah jelas berbeda. Jika sma jam setengah 3 sudah pulang semua kecuali anak anak yang ikut eskul atau ada tambahan jam pelajaran untuk siswa kelas 12. Namun untuk Mahasiswa tidak.

Duduk di halte sembari memainkan kaki, Alexi bersenandung kecil untuk menghilangkan rasa bosan. Sudah setengah jam lebih ia menunggu kehadiran sang kakak, yang katanya akan menjemput dia namun masih belum muncul juga. Halte pun mulai sepi meski masih ada 1, 2 siswa yang berdiri tak jau darinya.

"Kak Ozi mana si?!" gumam Alexi disertai decakan sebal.

"Tau gini gue ngiyain ajakan Vinka tadi."

Sebuah mobil berhenti tepat di depan Alexi. Mengetahui mobil tersebut milik siapa, Alexi langsung memasang wajah kesal kembali.

Sang pemilik mobil keluar dengan buru buru, "Sorry, Al. Gue telat jemput lo, tadi gue keasikan nongkrong sama temen temen kampus. Hehehe." Ozi, MUHAMMAD FAUZI WILLIAM. Dia mengatakan benar bahwa ia lupa akan menjemput Alexi, tapi untuk alasan me nongkrong dengan teman kampusnya adalah bohong.

Alexi tak merespon ucapan Ozi, ia masuk kedalam mobil setelah di buka kan pintu oleh kakaknya. Biasanya Alexi membuka pintu sendiri, mungkin Ozi melakukan ini untuk mengurangi rasa kesal Alexi pada Ozi.

20 menit berlalu dalam keheningan di dalam mobil, kini mobil Ozi memasuki pekarangan rumah mereka.

"Al, maafin gue dong," Pinta Ozi dengan wajah melasnya.

Alexi jadi tidak tega melihat sang kakak dengan raut melas. Ia berbalik menghadap kakak satu satunya yang ia punya.

"Iya, jangan ulangi lagi. Kalo emang ga bisa jemput kabarin dulu. Biar gue pulang sendiri nanti." masih ada rasa kesal sebenarnya, karna waktu untuk rebahan di kasur jadi berkurang. Tapi tidak apa lah toh, Ozi sudah menyempatkan untuk menjemputnya.

°°°

"Saatnya rebahan santai,"

Baru beberapa detik Alexi menempel dengan kasur, suara Indah -Mamanya- menyuruh agar ia segera ke bawah tepatnya di ruang tengah.

Dengan malas Alexi berjalan menuju ruang tengah, yang ternyata disana sudah ada Reno -Papanya-, juga Ozi.

"Kok tumben papa udah pulang kantor?" Tanya Alexi setelah duduk di hadapan Reno juga Indah.

Reno dan Indah saling pandang dengan mimik muka yang membingungkan. Alexi jadi curiga, apa mungkin Reno akan mengungkapkan bahwa ia bukanlah anak kandung mereka?. Jika benar, apa juga mungkin ia akan di usir dari rumah ini?.

"Mikirin apa gue, ga mungkin lah gue anak pungut," gumamnya pelan. Yang dapat di dengar oleh Ozi, karna duduk mereka saling bersebelahan.

Ozi menengok kan kepala menghadap sang adik, lalu menyentil keras jidat Alexi agar sadar dari pikiran negatif nya.

"Aw, sakit kak. Lo ya suka banget cari gara-gara sama gue." kesal Alexi kepada Ozi. Lalu membalas dengan mencubit tangan, kaki dan juga pinggang Ozi.

"Udah anjir, banyak banget lo nyubitnya!"

"Siapa suruh tadi nakal sama jidat gue, wlee." setelah memeletkan lidah, Alexi segera pergi menuju ke tempat duduk Reno dan Indah. Untuk berjaga-jaga takut nanti Ozi akan membalas yang lebih kejam untuknya.

"Kak, ngomongnya jangan kasar gitu lah ke adek." tegur Indah.

"Maaf ma."

Alexi puas dengan kepatuhan Ozi pada Indah.

Reno tersenyum melihat putri bungsunya bahagia.

"Papa mau bicara sama kamu, Al."

Alexi diam, kenapa tiba tiba bulu kuduknya merinding. Mendengar suara Reno yang terkesan sangat serius. Menelan saliva gugup.

"Iya pa,"

"Kamu, papa jodohin sama anak sahabat papa, Sahabat mama juga."

Alexi diam, pikirannya kosong. Ia bingung harus menanggapi ucapan Reno dengan serius atau tidak. Apa tadi?, dijodohin!?.

"Papa mah bercandanya gak lucu."

"Papa serius Al,"

Indah mengusap bahu Alexi, melihat anak perempuan nya terdiam. Ia harus memberi kekuatan agar Alexi mau menerima perjodohan ini.

Ozi pun sudah dalam mode serius setelah mendengar tuturan Reno. Sebelumnya ia sudah mengetahui perihal perjodohan Alexi tadi saat akan menjemput adiknya itu. Itulah mengapa ia terlambat menjemput Alexi, dengan dalih asik nongkrong dengan teman kampus.

"Nanti malam mereka akan kesini untuk makan malam bersama. Kamu coba dulu kenalan sama calon kamu. Dia satu sekolah loh sama kamu." ucap Indah.

"Alexi gak mau!" Tolak Alexi telak, tanpa melihat ke arah orang tuanya.

"Alexi itu masih sma Ma, Pa. Alexi gak mau nikah muda." pergi meninggalkan ruang tengah menuju kamarnya, dengan perasaan kecewa.

Air mata yang sudah tidak bisa Alexi tahan, mengalir deras. Memandang atap langit kamar yang sudah ia tempati dari mulai umur 7 tahun.

Setengah jam sudah Alexi menangis tanpa henti, sekarang ia sedang memandang diri di depan kaca full body. "Cantik cantik gini kok di jodohin si?" sebalnya.

"Ehh, tapi kalo di pikir-pikir, kan gue sering tuh baca wattpad perjodohan. Biasanya kalo udah nikah nanti bakal ada orang ketiga, kalo cowo nya punya mantan. Gak bisa di biarin, entar gue bakal bikin ilfeel tu cowo ke gue. Biar dia nolak nih perjodohan." Alexi menunjukkan smirk-nya, lalu tertawa jahat.

"Hahahahahah"

_________________________________________

Makasih buat yang udah mampir.

Jangan lupa vote+coment.

Typo masih ada dimana-mana, maaf kan.

Tbc...

LexaraWhere stories live. Discover now