DUA

10 0 0
                                    


2. Pemberitahuan Mendadak 2

"Wehh selow brow,"

"Gimana bisa selow anjir!"

"Lah selow tinggal selow,"

"Anj-lo!"

"Wahai para manusia sok suci, gue mau ngumumin pengumuman penting nih. Tolong untuk perhatiannya," ucap Rama yang menarik perhatian para sahabatnya.

"Dih sok penting lo," ledek Rendy.

Rama memandang tajam Rendy dalam beberapa detik lalu membuang nafas kasar. Hari ini ia sedang tidak mood untuk bercanda.

"Lagi serius nih gue."

Mendengar cara bicara Rama yang memang sedang dalam mode serius, akhirnya Rendy diam sembari menunggu Rama melanjutkan ucapannya.

"Gue kabur dari rumah,"

Semuanya diam, memang diantara mereka berlima. Hanya keluarga Rama saja yang tidak akur atau dalam arti lain sering bertengkar hanya masalah sepele. Dan itu sudah menjadi makanan sehari-hari Rama.

"Lo tinggal dimana?" tanya Bara, ALBARA PUTRA DAMIAN. Sang manusia irit ekspresi juga sifatnya yang benar-benar pendiam. Mungkin dalam sehari kata yang keluar dari mulut Bara bisa dihitung.

Back to topik

"Apart gue, yang di kasih oma dulu awal masuk sma." jawab Rama.

"Lo gak sendirian, ada kita," Zidan menepuk pelan punggung Rama.

Drrrtttt... Drrrtttt... Drrrtttt....

Bunyi hp di saku Bara, segera ia mengambilnya. Tertera nama Bunda ada pada panggilan tersebut.

"Assalamu'alaikum, Bara?"

"Wa'alaikumsalam,"

"Kamu dimana?, kok belum pulang?"

"Lagi di Cafe, Bund."

"Pulang sekarang bisa?, Bunda sama Ayah mau ngomong sama kamu."

"Iya Bund, Assalamu'alaikum."

"Hati-hati nak, Wa'alaikumsalam"

Setelah panggilan terputus Bara meraih kunci motor lalu beranjak pamit.

"Gue pulang dulu."

"Sekarang Bar?" tanya Kenno yang jelas tidak di jawab, karna orang yang di tanya sudah berjalan ke luar Cafe.

°°°

Bara melangkahkan kaki menuju kamar terlebih dahulu untuk mengganti seragam dengan kaos rumahan.

"Bara udah selesai belum ganti bajunya?" teriak Lily -Bundanya- dari luar kamar.

Bara tak menyahut karna memang tinggal membuka pintu untuk keluar. Saat pintu terbuka di depannya persis ada Lily yang sepertinya sudah tidak sabar menunggu Bara.

"Yuk turun, Ayah udah di bawah tuh."

Di sofa yang hanya bisa di isi oleh satu orang terdapat Lucky, Ayah Bara sedang membaca koran. Dengan kacamata minus yang terpasang di depan mata.

"Yah, ini Bara udah turun."

Lucky melipat koran dengan rapi lalu menaruh di atas meja.
"Bara sini duduk di samping Ayah," suruh Lucky yang langsung di turuti oleh Bara.

"Ayah langsung ngomong intinya aja ya?"

Lily menunggu dengan senyuman sedangkan Bara dengan rasa penasaran.

"Nanti malam kita ke rumah calon istri kamu," ucap Lucky tenang juga serius.

Sebelum menjawab Bara sempat diam dalam beberapa saat.

"Baik Yah," jawab singkat padat dan jelas, lalu tanpa pamit ia undur diri dari untuk pergi ke kamar.

Di dalam kamar yang bernuansa dark, Bara memandang langit kamar dalam diam. Ia tidak bisa menolak permintaan Lucky karena sedari kecil Bara selalu di didik untuk menjadi anak yang penurut jika memang untuk hal yang benar. Tapi, apa mungkin dengan menyetujui pernikahan ini ia akan bahagia nantinya?. Dan apakah bisa ia membahagiakan istrinya?.

15 menit yang lalu, setelah dirinya pergi ke kamar tanpa pamit. Lily menemuinya untuk memberitahu jelas perihal perjodohan tersebut. Juga memberi beberapa nasihat agar Bara dapat menerima dengan ikhlas  perjodohan ini.

Antara bingung dan bimbang, haruskah ia bilang kepada para sahabatnya, atau tidak.

Setelah menemukan pilihan yang tepat, Bara memilih untuk memberitahu tentang perjodohan ini kepada mereka.

Dunia Cogan

Gue djdhn

Bramasyta
Tulisan apa itu Bara? 😵

Dijodohin

RendyRmdhn
Lo dijodohin Bar?

Y

RendyRmdhn
Boong lu Bar 😏

KennoTifahruR
Boong dosa loh Bar 😯

Bramasyta
Nanti pahalanya berkurang 🤭

Zidan.
Siapa?

Membaca balasan dari sahabatnya hanya satu yang waras juga percaya. Sebenarnya Bara heran kenapa ia bisa betah bersahabat dengan manusia spesies seperti mereka. Ya, kecuali Zidan yang memang sifatnya 11 12 seperti Bara.

Tanpa mau niat membalas Bara meninggalkan room chat beralih ke game online. Sengaja ingin membuat kepo para sahabat. Meski sebenarnya dia pun belum mengetahui siapa yang dijodohkan dengannya.

Baru setengah jam bermain game, bunyi notif WhatsApp mengalihkan keseriusannya dalam permainan.

Lucky mengirim sebuah foto perempuan, yang jika di ingat-ingat sepertinya tidak asing. Saat memperhatikan lebih jeli Bara baru mendapatkan jawaban. Dia Alexi Karastika William. Teman sekelasnya dari kelas 10 sampai sekarang.

Ayah
Online

Gimana?
Cantik kan calon istri kamu?

Cantik

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah delapan yang artinya Bara harus sudah bersiap siap untuk ke rumah calon istrinya.

"Gue, mau nikah?" tanyanya pada diri sendiri sembari melihat penampilan dirinya yang memakai kemeja berlengan pendek berwarna Navy dipadukan dengan celana Chino berwarna hitam.

Dalam hati Bara sudah siap untuk menerima perjodohan ini di depan dua keluarga.

_________________________________________

Tbc...

LexaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang