Bab 06 : Mama Papa

72.4K 5.2K 100
                                    

Karena dari sesi tanya kemaren beberapa udah komen setuju sama pergantian nama Vier jadi Xavi, jadi aku ganti.

Makasih buat kalian yang udah jawab pertanyaan aku sebelumnya :) buat yang lain juga terima kasih udah baca cerita aku ini.

Happy Reading!

•••••

"Sudah tidak ada lagi es krim untuk hari ini."

"Satu lagi ya Noona."

"No! Kau sudah makan es krim tiga. Kau bisa batuk nanti."

"Huuu.. Noona pelit."

Zea menghela nafas membiarkan Xavier mengambek dari pada harus memberinya es krim kembali. Bayi itu sudah banyak makan es krim dan itu tidak lah baik.

Zea membawa nampan berisi makan malam untuk bayi besarnya. Berjalan menuju kamar pemuda itu. Senyum Zea mengembang melihat Xavier menelungkup dan percakapan nya dengan bebek kuning kesukaan nya itu terdengar.

"Noona jahat gak bolehin Xavi mam es krim lagi Bento, padahal Xavi mau satu lagi aja."

"Huhuhu! Xavi Ndak suka."

"Xavi ayo makan dulu, kau belum makan malam."

Xavier langsung menggeleng menyelusup kan wajahnya pada bantal. Zea duduk di samping bayinya. "Nanti sakit lohh, makan dulu ya."

"Ndak mau!" Kaki itu menghentak hentak tidak mengisyaratkan jika bocah itu masih ngambek.

"Jika tidak mau makan aku tidak mengijinkan mu Nen, biar saja menyesap pacifer yang ku belikan tadi."

Xavier membalikan tubuhnya segera menghadap Zea, wajahnya sudah memerah dengan genangan air mata. "Huaaa!! Ndak mau, pacifer nya keras gak suka! Huaaa~ Mama."

"Jangan menangis, Xavi. Aku janji jika kau mau makan kau bisa Nen semalam ya. Tapi harus makan sampai habis."

Zea mengusap pipi basah itu dengan jemarinya. Setelah Xavier mengangguk Zea mulai menyuapi bayi besar itu.

"Noona nanti tidur sini ya, tidur sama Xavi saja. Ndak boleh kamar kamar Noona."
Zea hanya tersenyum saja.

Ternyata interaksi itu sudah dilihat oleh nyonya Adam. Monica tersenyum tipis akan kelembutan Zea merawat anak bungsunya. Merasa lega Xavier mendapat baby sitter yang baik.

Monica menutup dengan hati-hati pintu kamar Xavier dan menuju kamar nya dan sang suami. Monica melihat James baru selesai mandi. Didekatinya suaminya itu, mengambil handuk kecil dan menyuruh James duduk lalu ia usap lembut rambut yang persis seperti rambut kedua buah hatinya.

"Aku sudah melihat hasil kesehatan Zea dan dia sangat bersih. Tadi aku juga melihat Zea memperlakukan Xavi dengan baik."

"Ternyata feeling ku sebagai ibu memang benar jika Zea adalah orang yang tepat."

James mendongakkan menatap sang istri tidak memberi tanggapan apapun. Monica tersenyum sendu, mengusap halus bahu suaminya. "Dokter Alvaro bilang Xavi menunjukkan peningkatan. Aku yakin Xavi kita bisa sembuh."

Pelukan erat Monica dapatkan, membuatnya membalas dekapan sang suaminya. Berbisik lirih jika semuanya akan baik-baik saja dan bukanlah salahnya.

"Maafkan aku."

•••••

"Mama~ Papa~"

Teriakan Xavier mengisi keheningan mansion. Bocah itu berlari menuruni tangga dengan sangat semangat mengetahui orang tuanya pulang kerumah. Zea mengikuti nya dari belakang takut-takut Xavier terjatuh.

Big Baby [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang