48. RAVEL-ALUNA

10.9K 1.5K 45
                                    

I hope you will enjoy with my stroy

Don't forget to clik stars n coment
Thank you

Happy reading all!

•••

48. RAVEL-ALUNA

Dua bulan sudah kedua orang itu menjalankan kehidupannya, Ravel yang sibuk dengan kantor dan Aluna yang sibuk dengan urusan ibu rumah tangganya. Perempuan cantik itu semakin hari-hari semakin rajin

Seperti pagi ini Aluna sudah menyiapkan sarapan suaminya, dia menata semua makanan dengan rapi lantas ke atas dan membangunkan Ravel.

Membangun dan membuat sarapan adalah rutinitas Aluna selama dua bulan ini dan kadang dia mengantarkan makan siang kekantor Ravel.

Dia menikmati perannya saat ini.

"Ayok bangun."

Ravel mengerjapkan matanya berkali-kali lantas tersenyum dan menatap Aluna dengan sayang. "morning cantik," sapa Ravel.

Aluna terkekeh lalu mengangguk. "Morning too ganteng!"

"Bangun yuk, sarapan terus pergi ke kantor."

Ravel mengangguk menuruti apa yang istrinya perintahkan. Setelah itu Aluna turun ke bawah dan menyiapkan sesuatu.

Wajahnya perempuan itu berseri membayangkan bagaimana bahagianya Ravel saat tau kabar baik ini. "Hei kenapa senyum-senyum hm?"

Aluna mendongak lalu menggeleng. Dia menyiapkan sarapan Ravel sambil mendengar lelaki itu menceritakan tentang kantornya. Ravel akan menceritakannya saat malam sebelum tidur dan saat sarapan seperti ini.

"Jadi orangnya sekarang gimana?" Timpal Aluna.

"Aku pecat lah," jawabnya santai.

"Jahat banget."

Aluna memberikan sepiring nasi kepada Ravel, dia menatap suaminya yang memakan masakannya.

"Selalu enak!"

Aluna tersenyum lantas bangkit mengambil sesuatu.

"Inih."

Ravel menatap kotak kecil itu dengan tatapan bertanya lantas mengambilnya. "Ini apa?" Tanya lelaki itu.

Aluna tersenyum, dia menatap Ravel dengan senyum lebar. "Buka aja."

Ravel membuka kotak itu dengan penasaran, wajahnya yang datar sesekali melirik Aluna. "Kamu kalau mau sesuatu langsung kasih tau aku, jangan pakai surat gini," ungkap Ravel.

Aluna mengangguk dia duduk disamping Ravel.

"Cepet bukak!"

Ravel membukanya lantas mengambil kertas putih, matanya memicing menatap Aluna dengan kesal.

Tunggu nanti malam!

Aluna

Hanya itu, dia sudah berharap lebih tapi ternyata tidak sesuai ekspektasi. Ravel menatap Aluna dengan datar sedangkan Aluna tertawa dengan keras.

"Sabar ya!"

"Kamu kalau mau kasih suprise langsung aja gitu plok! Nah kan aku gak perlu mikir dulu, masa mau dikasih surprise harus mikir dulu si!"

"Itu enggak mikir ya! Kamu cuma harus nunggu sampai nanti malam."

"Ya meskipun begitu! Aku pasti kepikiran sayangku!" Gemas Ravel.

•••

Siangnya Aluna ke rumah Nia untuk bermain disana, hampir setiap hari dia ke rumah bundanya itu dan kadang dia tidak ingin pulang dan berakhir menginap dirumah Nia.

RAVEL-ALUNA [END]Where stories live. Discover now