05 - Tersimpan diruang teraman

1.8K 333 62
                                    

Hari ini aku bangun kesiangan, beruntung ayah memberikan ku cuti beberapa hari karena kondisi ku sedang tidak baik-baik saja.

Selesai membersihkan diri dan membereskan kamar, aku ingin pergi mengunjungi Rosie karena sangat merindukan gadis itu.

Saat akan mengambil kunci mobil diatas nakas samping tempat tidur, figura yang berisikan foto Rosie yang tertawa lebar ketika kami merayakan anniversary ketiga didanau.

Aku tersenyum hangat, senyum itu rasanya selau bisa membangkitkan dorongan semangat juga kebahagiaan bagiku sendiri.

Tidak ingin membuang waktu, aku bergegas pergi dari apartemen untuk segera pergi menemuinya.

Tapi sebelum itu, aku mampir ketoko bunga untuk membeli bunga kesukaan Rosie.

Mawar merah, tentu saja.

Namun baru saja keluar dari toko bunga, perut ku terasa sakit dan sepertinya ini akibat karena belakangan selalu membiarkan perutku kosong dan hanya diisi dengan secangkir kopi.

"Bentar ya sayang.." Gumam ku ketika memasuki mobil, foto Rosie lah yang terlihat disana.

Aku memilih untuk pergi kesalah satu cafe sarapan milik teman ku sesama kuliah, namanya Lalisa.

Tring!

Harum roti manis langsung menyeruak kepenciuman ku ketika memasuki cafe bernama Le Cafe ini. Ukuran nya memang tidak terlalu besar, tapi disini adalah tempat ternyaman setelah apartemen dan tentu saja tempat Rosie tinggal.

"Akhirnya mampir juga lo." Celetuk Lisa dengan nampan ditangannya.

Aku tersenyum simpul, mengambil duduk disalah satu kursi dan memesan sarapan pada Lisa.

"Hari ini lo nyamperin Rosie ya?" Tanya Lisa, ia tengah menyemprot tanaman disana.

Aku mengangguk. "Iya, mau ikut sekalian?"

"Nanti aja, cafe lagi rame akhir-akhir ini."

"Lusa ulang tahun Rosie." Cetus ku membuat Lisa terdiam.

Kulihat Lisa tersenyum getir dan menghadapkan tubuhnya padaku. "Udah mau setahun ya, Jeff?"

Baru saja akan menyahut, pesanan ku rupanya sudah diantar oleh salah satu karyawan Lisa, kalau tidak salah ingat namanya Sungchan.

"Lusa gue pasti dateng. Titip salam gue buat cewe lo ya!"

"Kamu tau gak? Akhir-akhir ini, bunda kamu sering banget ngirimin makanan ketempat aku. Katanya takut aku gak makan terus kelaperan.."

Aku bicara santai, sembari tersenyum menatap serangkaian bunga ditangan ku. "Aku kangen kamu. Maaf, kalo sekarang aku sering skip makan dan terus minum kopi."

"Lusa aku bakal terbang ke Jepang, ini hampir setahun kamu gak ada disamping aku dan aku ngerasa kayak mayat yang gak bisa apa-apa." Tangan ku terangkat, menggapai kalung yang terpasang disana.

"Selamat ulang tahun Rosie Miranda, kamu adalah hal terbaik yang pernah Tuhan kasih ke aku."

Air mata ku kembali menetes, jatuh keatas gundukan tanah dengan nisan bernama kan Rosie Miranda itu.

"Aku gak akan pernah bisa nyingkirin kamu dari hidup aku. Tapi kamu tenang aja, aku bakal hidup baik setelah ini."

"Dateng ya sesekali kemimpi aku? Aku kangen pengen meluk kamu."

Dirasa sudah cukup berbincang dengan sosok Rosie, aku pun berdiri dan mengusap mata ku yang berair.

"Aku pulang. Kamu jaga diri baik-baik ya?"

.

Jeffrey pergi meninggalkan makam Rosie, namun entah dorongan darimana ia pun berbalik untuk menatap sekali lagi makam kekasih nya itu.

Sadar atau tidak, tapi Jeffrey dapat melihat Rosie tersenyum padanya. Bibir pucatnya berujar. "Kamu juga jaga diri baik-baik ya?"

- END -

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 21, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

[✔] MEMORIESWhere stories live. Discover now