KYJ : Little Conversation

82 16 4
                                    

"Biru,"

"Ini?"

"Bintang."

"Yang ini?"

"Bu--eungh,"

Terkikik, aku menoleh, pandang Donghyun yang terlihat khawatir. "Putri kita pintar sekali... tak mengapa kalau ia sulit jawab."

"Bulan... itu...," suara Hyunmi terdengar lagi,

"Iya?"

"Bulan senyum."

Aku dan Donghyun buru-buru merunduk, berusaha menahan tawa kami.

Bulan senyum?

Itu namanya bulan sabit, Hyunmi...

Anak itu keluar 10 menit kemudian, bawa satu greentea chocolate di tangan. "Hyunmi dapat hadiah," ia bicara begitu aku menggendongnya, "buat Papa... Papa suka, kan?"

Tertegun sesaat.

"Dia selalu berusaha jawab ketika tahu hadiahnya bisa ia berikan padamu." Donghyun memotong hening, "Bunga mawar, coklat, atau apapun yang bisa ia ingat tentangmu. Dia akan berusaha menjawabnya."

Hyunmi, di sisi lain menggenggam coklatnya, "Papa suka, kan? Hyunmi... Hyunmi jawab tadi, biar bisa kasih Papa."

Mungkin saja Youngmin makan itu... tapi aku tidak...

Biarlah, kusimpan saja, besok aku akan menemui Youngmin lagi.


~Red Rose~


Pria itu menatapku tak percaya. "Tahu darimana aku suka ini?" ia menyambarnya, lalu memakan coklat itu seperti bocah.

Sementara aku mencibir dalam hati.

Benar kan, dia masih bocah.

"Hyunmi berusaha keras menjawab semua pertanyaan untuk coklat itu," kutendang tulang keringnya, "aku masih dendam denganmu."

Youngmin terbatuk, sebelah tangannya memukul keras bahuku.

Oh, iya... aku lupa dia berada ditubuhku.

Tidak tidak, masih terlihat tampan, kok.

Kim Youngjo lebih tampan dari Im Youngmin, benar kan?

"Ah, aku tadi ingin---uhuk! Kim idiot!"

"Haruskah kuingatkan lagi, Im Youngmin? Lelakimu juga Kim!"

Lelaki itu memukul dadanya, mencoba untuk berhenti. Dan yang kulakukan hanyalah menontonnya tanpa merasa perlu membantu.

"Wah... ternyata aku tampan dalam kondisi apapun, ya?"

"Diam kau kucing jalanan!"


~Red Rose~


Bunga mawar?

Aku menoleh, lupakan iced americano di tangan, "Ah?"

"Apa hari itu kau membeli bunga mawar untuk Hwanwoong?" Youngmin bersedekap di sana, "Boleh tidak wajah tampanku dikondisikan dulu, idiot? Gigiku kelihatan kalau kau buka mulut,"

"Berisik kau siluman alpaka." Semprotku, kemudian mengatupkan bibir, "Iya, aku belikan sebuket mawar merah... seperti biasa."

Youngmin memegang tanganku---tangannya, yang kutepis cepat. "Apasih pegang-pegang,"

"Heh titisan kucing, kau sedang ada di tubuhku ya," ucapnya tak terima,

"Dan kau menggunakan tubuhku untuk menyentuh tubuhmu."

Kami saling tatap.

"Jangan sampai kau jatuh cinta padaku ya,"

"Bahkan Donghyun lebih manis darimu, Youngjo bodoh!"


~Red Rose~


"Jadi bunga mawar itu adalah pertanda?"

Youngmin mengangguk. Kami baru saja selesai berdebat soal siapa paling tampan dan berakhir dengan topik siapa paling manis antara Hwanwoong dan Donghyun.

"Hyunmi memeluk satu tangkai mawar plastik ketika ia berjongkok di tengah jalan. Dan kau membelikan Hwanwoong satu buket mawar dalam perjalanan menjemput Dongju."

"Lalu?" kusingkirkan poni yang mengganggu, "Apa kita harus mengulangi kejadian itu lagi?"

"Menabrakkan diri? Kau gila?" Youngmin mengomel, "Maksudku bunga mawar itu... mungkin jika Hyunmi mendapatkan satu tangkai mawar dan aku akan beli sebuket---"

"Sebentar," aku memotongnya, "pertukaran pasti tidak seperti itu. Kau tahu, ini semua terjadi secara tiba-tiba. Pasti ada suatu cara yang tidak terpikirkan sebelumnya---argh!!"

Lelaki itu menghela nafas kasar, menyandarkan tubuhnya ke punggung bangku. "Aku ingin segera kembali... aku rindu keluargaku,"

"kau merindukan mereka, sudah menyesal atau belum?"

Tak ada jawaban... aku menoleh, melihat betapa merahnya mata itu, "Tak usah tanya!" ia mengusap airmatanya kasar.

Kutepuk bahu lelaki itu, "Yah... lalu bagaimana dengan wanita penyihir itu?"

Red Rose || PacaDong MXM || RaWoong ONEUSWhere stories live. Discover now