05

1.1K 147 4
                                    

Vote dulu biar gak lupa.


Pagi ini, Boboiboy dan Reverse akan pergi ke Pulau Rintis. Dan Reverse bisa melihat sosok pemuda bernama Azarael itu tengah bersembunyi di balik kerumunan orang. Pemuda itu terlihat tak peduli saat beberapa orang melihatnya dengan pandangan heran.

Ayolah, siapa yang tidak heran jika pemuda memakai syal, jaket, dan pakaian tebal lainnya di musim kemarau begini?

Pakaian Azarael memang terlihat seperti pakaian musim dingin, tapi percayalah Azarael justru masih merasa kedinginan setelah terbiasa berlibur ke tempat teman-teman iblisnya yang bertugas menjaga neraka. Panasnya saja hanya membuat Azarael merasa sedikit hangat. Dan sekarang dia harus mengawasi dua cecunguk itu. Baginya cuaca di Bumi benar-benar dingin.

"Aku harus ke Planet Vulkania setelah ini."

"Kenapa tidak ke ranjang Kak Gaby saja? Di sana pasti hangat apalagi saat kalian melakukan sex terutama BDSM."

Satu sosok lagi, gadis berambut putih layaknya salju dengan kimono putih miliknya berdiri di samping Azarael. Dia memegang buku bersampul daun semanggi putih yang hanya dibaca sekilas.

"Kau bercanda? Dia terlalu sibuk mengurus hidup dan mati manusia hingga aku lupa kapan terakhir kali dia beristirahat."

"Kalau begitu seret saja ke ranjang dan bermain bersama sampai pagi."

"Dan dengan waktu segitu sudah ada ratusan nyawa yang harus mati, lahir, dan bereinkarnasi. Aku tak ingin membantunya lagi memperbaiki kekacauan itu. Rey juga tak akan membantu."

"Padahal aku ingin melihat roda takdir yang bergerak kacau. Pasti menyenangkan."

"Hanya menyenangkan bagimu. Lagipula daripada mengurusi masalah orang lain. Bukankah sebaiknya kau mencari pasanganmu?"

"Fufu~ Masalah kalian saja sudah sebanyak itu hanya karena terlibat masalah bernama percintaan. Aku memang suka menonton drama. Tapi, tidak dengan terlibat di dalamnya."

"Dengan keberadaan mereka berdua saja, tanpa sadar kau sudah terlibat."

"Kau benar, Kak. Sebaiknya aku pergi dan melanjutkan menulis takdir setiap mahkluk hidup. Tetapi, sebelum itu ada baiknya aku memberi sihir perlindunganku pada mereka. Tak ada yang tahu apa yang ada di pikiran kakak sulung kita yang unik itu."

Sihir berwarna putih dengan gemerlap cahaya emas mengitari dua bocah dengan surai berwarna terbalik itu. Hal itu tak luput dari mata Reverse yang tajam. Dia tahu bahwa sihir yang mengelilingi mereka berdua adalah sihir perlindungan. Dan cukup sulit membuatnya sampai sembilan lapis begini.

"Selesai, aku sudah tenang sekarang. Semangat, Kak Rael. Nanti aku kasih api biru yang ada di penyimpananku deh. Yang penting, semangat."

Gadis berambut putih itu perlahan menghilang dengan serbuk cahaya putih yang mengitarinya. Tanpa disadari oleh semua orang disekitar mereka kecuali Reverse tentunya. Reverse hanya diam mengikuti Boboiboy yang sudah masuk ke dalam kereta api.

"Boboiboy, apa penyihir gila itu memiliki adik berambut putih?" tanya Reverse kembali mengingat gadis yang memegang buku bersampul daun semanggi putih.

"Ada, dan dia cukup aneh. Kalau bicara pasti gak jauh-jauh dari kapan lawan bicaranya mati. Apalagi waktu ketemu denganku pasti bilang-"

"Kau tidak bosan mati muda terus?"

Boboiboy terjungkal saat kepala berambut putih terbalik muncul di hadapannya. Gadis berambut putih itu tertawa kecil melihat Boboiboy kaget. Kemudian dia melihat kearah Reverse yang hanya menatapnya datar.

The Never Ending ReincarnationWhere stories live. Discover now