13

385 44 4
                                    

Cahaya warna-warni mengelilingi kelima remaja itu. Cahaya putih keemasan mengelilingi Vall dan bandul kalung yang dia pakai berubah bentuk menjadi matahari.

Sedangkan gelang yang Galuh pakai berubah warna menjadi hijau dengan corak-corak aneh tepat setelah serbuk hijau mengelilingi gadis itu.

Cahaya merah yang mengelilingi Lyra mengubah cincin yang Lyra pakai berubah warna menjadi merah dengan corak api putih indah yang menghiasinya.

Lain lagi dengan anting kecil yang dipakai Nini, anting kecil itu berubah warna menjadi biru cerah seperti langit tepat setelah asap biru cerah mengelilinginya.

Dan Fyo, jam tangannya menunjukkan lambang armor emas setelah cahaya emas mengelilinginya.

"Wow, apakah kita menjadi superhero?" tanya Lyra takjub. Matanya tak lepas dari cincin yang dipakainya.

Fyo dengan iseng mengarahkan tangannya pada baju Adudu, dan dalam sekejap baju yang dipakainya lenyap menjadi cahaya emas.

"Wow, so sexy."

Adudu dan Probe segera berlari pulang ke markasnya di tempat pembuangan sampah. Malunya tuh, mendarah daging.

"Aku akan membalas kalian!" ujar Adudu sebelum benar-benar hilang dari pandangan.

"Meh."

Tiba-tiba, badai besar mengelilingi seluruh orang yang berada di taman itu. Sebuah kapal angkasa berwarna merah dengan desain emas yang megah muncul di langit. Pintu kapal angkasa itu terbuka menunjukkan sosok tinggi kurus dengan wajah buruk rupanya.

"Voldy moldy, why are you here?" Galuh dengan spontan melihat sosok yang mirip dengan sosok 'dia yang namanya tak bisa disebut'.

"Sialan, namaku Viper, tuan muda kegelapan paling yang dihormati seluruh penghuni galaksi Darkness!"

"Salam kenal, namaku Lyra."

"Aku gak nanya namamu!"

"Dih, ngegas."

"Brengsek!"

Tembakan membabi buta dari kapal angkasa itu menghujani seluruh taman. Gempa dan Taufan berusaha melindungi pasukan tempur yang berada di sana.

"Lari, lindungi diri!" Gopal yang entah sejak kapan berada di sana berteriak cemas.

"Untuk apa? Kita bisa selamat jika mengalahkannya kan?"

Boboiboy dan kawan-kawan (kebanyakan kalo dijelaskan secara detail) maju membentuk formasi perang.

"Heh, main keroyokan? Baiklah, sudah lama juga aku tidak bermain dengan anak-anak."

Sosok bernama Viper itu melompat dari kapal angkasa megahnya dan berjalan dengan angkuhnya. Di tubuhnya terdapat armor yang sama megahnya dengan kapal angkasanya.

Dengan wajah magernya Fyo menjentikkan jarinya dan dalam sekejap armor mahkluk buruk rupa itu lenyap menjadi butiran cahaya. Dan tentu kalian tahu apa selanjutnya. Yap, mahkluk buruk rupa itu kabur kembali ke kapal angkasanya dengan wajah memerah malu.

"Semudah itu?" tanya Lyra bingung. Kirain bakal ada adegan baku hantam. Gunanya dia di sini apa coba?

"Tentu tidak!" Viper kembali muncul dengan armor baru. Tidak hanya dia, anak buahnya yang lain juga ada.

"Lah, gak punya malu dia."

"Emang mahkluk kayak dia punya urat malu?"

"Udah putus dari dulu."

Viper kembali melompat turun dengan angkuhnya. Fyo kembali mencoba untuk mengubah armor Viper tetapi tidak berhasil. Tentu saja semuanya terkejut.

"Ahaha!!! Ada gunanya juga aku membeli armor anti sihir ini. Dengan begini, aku bisa menghancurkan kalian."

Lidah Viper yang berbentuk seperti lidah ular menjulur keluar dengan menjijikkan. Blaze yang kesal segera melemparkan cakra apinya, tetapi hal selanjutnya mengejutkan semua orang. Cakra api Blaze berubah menjadi lava panas dan menghilang begitu saja saat menyentuh tanah.

Reverse yang sedari tadi hanya mengamati dalam diam mengeluarkan belatinya. Belati tajam berwarna merah itu terbuat dari besi hasil meteor yang berhasil dikumpulkan Reverse saat ia masih kecil.

Dengan gerakan cepat layaknya pembunuh, Reverse melesat menusukkan belatinya. Viper menghindar dengan memiringkan kepalanya. Dia sadar bahwa Reverse merupakan sosok yang berbahaya.

Tanpa jeda, Reverse kembali mengayunkan belatinya kali ini ia mengincar leher Viper. Tetapi, Viper kembali menghindar dengan mundur sejauh yang ia bisa.

"Kau mundur terlalu jauh. Apa kau takut?" tanya Reverse dingin. Aura mencekam terasa saat ia berbicara.

"Takut? Tidak mungkin! Viper yang agung tidak takut pada apapun."

"Buktikan."

Kali ini Viper mengeluarkan senjatanya yang berupa pedang besar dan menghunuskannya ke depan wajah datar Reverse.

"Akan kubuktikan siapa yang akan tertawa di akhir."

Boboiboy sadar dan paham akan rencana Reverse. Tetapi, jujur saja rencana Reverse begitu gila. Melawan mahkluk kegelapan hanya dengan kekuatan fisik itu mustahil. Boboiboy tahu hal itu karena ia pernah bertemu dengan mereka sekali dalam masa pelariannya.

Flashback...

Malam itu, Boboiboy dan Fang yang mengikutinya berjalan tak tentu arah di hutan kematian yang merupakan perbatasan antar galaksi.

"Boboiboy, sebentar lagi kita akan masuk ke wilayah klan kegelapan. Kau yakin akan terus melanjutkannya?" tanya Fang ragu. Mau bagaimana lagi, pengalaman mereka tentang klan kegelapan sangat minim. Informasi tentang mereka hanya mereka aktif di malam hari.

"Aku yakin, untuk bersembunyi kita harus berada di tempat paling berbahaya."

"Dari mana kau mendapat pemikiran seperti itu?"

"Umumnya orang-orang akan bersembunyi di tempat tersembunyi yang tidak diketahui banyak orang. Dan wilayah klan kegelapan adalah yang terbaik."

"Tapi,"

Suara langkah kaki yang terdengar tak beraturan membuat dua orang itu segera bersembunyi di balik pohon mati di dekat mereka.

"Mati kalian!" sesosok mahkluk berjubah melempari mereka dengan hujan panah. Fang segera menggendong Boboiboy dan melompati satu pohon dengan pohon lainnya.

Sosok itu semakin membabi buta menyerang kedua orang itu. Sampai kedua itu terdesak dalam posisi bertahan.

"Boboiboy, gunakan kekuatan Supra!" Fang berteriak pada Boboiboy yang tidak tahu harus apa. Tubuh mereka penuh dengan luka. Namun, Fang mendapat lebih banyak luka dibanding Boboiboy.

"Tapi,"

"Cepat, sepertinya mereka hanya bisa dikalahkan dengan kekuatan. Kau lihat sendiri kan kalau cakar harimau bayang tidak bisa melukai mahkluk itu."

"Baiklah."

Boboiboy berubah menjadi Supra dan menembaki mahkluk itu dengan tembakan Supra. Dan tentu saja berhasil. Karena kegelapan lemah akan cahaya. Dan cahaya lemah akan kegelapan. Hanya siapa yang paling kuat yang menentukan siapa yang menang dan kalah.

Flashback off....

Suara tembakan menyadarkan Boboiboy dari lamunannya. Boboiboy menatap musuhnya yang berbentuk seperti gorila. Lengan besar dan tubuh berbulu memperkuat opini Boboiboy.

"Itu hanya masa lalu. Lebih baik aku mengalahkan mahkluk ini."

Pedang berbentuk cahaya terbentuk di tangan Boboiboy. Dia menghunuskannya ke depan musuhnya.

"Karena aku punya banyak orang yang harus ku lindungi."

TBC

Yeay, sebentar lagi, dan season 1 akan tamat. Pengen rasanya aku skip adegan pertarungan ini. Riel gak pinter bikin adegan baku hantam. Maklum, orang berantem bukannya nonton malah lewat gitu aja. Terlalu mager buat nonton.

The Never Ending ReincarnationDove le storie prendono vita. Scoprilo ora