28. Kisah seseorang

22 8 0
                                    

Sepenggal kisah masa lalu suram gadis cilik dan kisah romantis seorang ibu, aku belajar bahwa manusia ditakdirkan dengan keadaan dan alur cerita yang berbeda beda. Tuhan tau kita kuat dan Tuhan tak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan hambanya

🐑🐑🐑


Hari dimana bangku sebelah Lia kosong. Karina masih dirawat di rumah sakit, sedangkan teman temannya sedang mencari bukti bagaimana caranya untuk melaporkan Yiren pada pihak sekolah maupun pihak berwajib.

"Kalian ada liat Karina?" Tanya Yudis pada segerombolan teman Karina yang berada di kelas.

"Lo bukannya deket? Tapi kenapa lo gatau Karina dimana?" Tanya Ryujin. Aneh, pasalnya Yudis sangat dekat dengan Karina  namun kenapa ia tak tahu kemarin Karina dibawa ke rumah sakit oleh ambulans yang sirine nya yang sangat berisik.

"Gue tanya Karina dimana?" Ujar Yudis mempertegas.

"Rumah sakit Anugrah. Mau apa lo?" Ujar Gisel yang menjawab pertanyaan Yudis.

"Okey" ujar Yudis. Tanpa aba-aba langsung berlari menghilang dari hadapan kelas MIA 3.

"Ikutin dia" ujar orang yang jelas bukan anggota siswa MIA 3.

🐑🐑🐑


Knock... Knock...

"Halo, eh kamu bukannya yang waktu itu pernah anterin Karina pulang kesorean ya?" Tanya Mama Sekar membuka pintu dan terkejut siapa yang datang menjenguk Karina. Dia Yudis.

"Halo tan, iya bener tante" ujar Yudis menyapa balik mama Sekar.

"Ayo masuk dulu" ujar Sekar memberi izin masuk ke dalam ruangan yang ditempati Karina di rumah sakit.

"Hai Rin, lo gapapa kan?" Tanya Yudis saat melihat kondisi Karina yang sedang  terbaring seperti biasa.

"Hai dis, as you see" ujar Karina sedikit pasrah dengan kondisi tubuh nya sekarang.

"Lo waktu itu kenapa ga panggil gue padahal gue belum jauh dari sana. Maaf ya Rin ga bisa jaga lo waktu itu" ujar Yudis seperti merasa bersalah pada Karina karena tak bisa menjadi teman yang selalu bisa melindungi kapan pun dan dimana pun.

"Gapapa gausa merasa bersalah lagian udah kejadian juga ga bisa di putar balik. Siapa tau dengan kejadian ini gue bisa belajar buat lebih hati-hati dan belajar bela diri. Ambil hikmah nya aja. Btw lo ga sekolah?" Ujar Karina.

"Bolos sekali kali napa elah, kaya gue ambis aja padahal mah cuma iya iya aja" ujar Yudis.

Memang awal awal kenal dengan Yudis, ia terlihat dari penampilannya yang sangat cool, elegan, pendiam dan liar (?) . Tetapi hey jangan menilai seseorang dari penampilannya, tetapi dari perilaku nya. Jika Yudis sudah mulai dekat maka ia sifat yang akrab dam ramah nya itu muncul dan sangat berbanding terbalik dengan penampilannya. Tak mudah ditebak.

"Iya tau tau dapat ranking 10 besar. Merendah untuk meroket boleh, tapi liat yang diajak bicara juga dong. Gue kan jadinya sok pinter padahal anjlok semua nilai nya" ujar Karina. Lalu tertawa bersama layaknya teman sejak dulu.

"Bilang nya nilai anjlok tapi masuk 5 besar, keras boss hahaha" ledek Yudis kembali sembari tertawa.

"Ini merendah semua ya, jadi inget apalah mama dulu siswa biasa yang ga populer kaya kalian" ujar Sekar masuk dalam pembicaraan Karina dan Yudis.

Susah Lupa | Yangyang Karina [Lengkap]Where stories live. Discover now