15. She's Gone

2K 444 163
                                    

Jangan lupa vote atau komen ya temen-temen, terima kasih:)

*

Jaemin benar-benar datang ke kediaman Lee Donghae, dia datang bersama Renjun. Di sana sudah ada Donghae dan tentunya Jeno. Serta beberapa anak buah Donghae yang berjaga jika nantinya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

“Jadi begini, semalam aku sudah memberitahumu tentang brankas itu dan kunci untuk membukanya. Kemungkinan anak Choi Minho yang masih hidup yaitu Choi Lia, mengetahui kode brankasnya. Kemarin aku sempat mengamankannya, bahkan dia sudah bertunangan dengan anakku, Jeno. Tapi sayangnya, dia tahu dan sekarang menghilang entah ke mana.” Donghae menjelaskan situasinya.

“Lalu?”

“Aku sudah mencarinya ke sana kemari tapi tak kunjung ditemukan. Sekarang, aku ingin mengajakmu bekerja sama untuk mencarinya. Jika ditemukan maka kita langsung bawa ke lokasi dan paksa dia untuk membukanya.”

Jaemin tersenyum kecil, dia meraih gelas kopinya lalu meneguknya. Padahal beberapa saat yang lalu sempat ragu dan curiga jika saja ada racun di dalam gelasnya. Tapi melihat Renjun yang baik-baik saja setelah meminumnya, Jaemin jadi ikut minum.

“Jadi, anda hanya memanfaatkannya selama ini? Maksudku, Jeno tidak tulus menyukainya dan Jeno hanya bertunangan karena tujuan ini?” tanya Jaemin.

“Ya, kurang lebih seperti itu,” jawab Donghae.

Pandangan Jaemin dan Jeno saling beradu. Jeno kemudian membuang muka dan menyeruput kopinya.

Ah, sialan, aku ingin membunuhmu,” batin Jaemin dengan tatapan datarnya. “Jadi singkatnya, anda menawariku kerjasama karena tidak bisa menemukannya?”

“Ya, aku tahu kau punya anak buah yang pintar melacak keberadaan seseorang.”

“Dasar pria tua bangka tidak tahu diri. Kau juga pintar menyembunyikan identitas.” Jaemin lagi-lagi membatin dengan seulas senyum tipis. “Bahkan tanpa aku lelah mencarinya, dia datang dengan sendirinya padaku. Haha.

“Baiklah. Tapi aku tidak bisa menjanjikan akan menemukannya dalam waktu dekat karena anak buahku juga sedang sibuk oleh pekerjaannya. Jika ada perkembangan, aku akan mengabari.” Jaemin kemudian beranjak dan pergi bersama Renjun.

Setelah Jaemin dan Renjun berhasil keluar dari kediaman Lee Donghae. Jaemin segera meraup udara sebanyak-banyaknya dengan membuka kaca mobil selagi Renjun fokus menyetir.

“Jun,” gumam Jaemin dan memperlihatkan tangannya yang agak gemetar.

Renjun segera menepikan mobilnya dan memberikan Jaemin sebotol air. Heran, ada apa dengan Jaemin hingga gemetar seperti ini.

“Jun.”

“Apa?”

“Setelah aku perhatikan baik-baik, postur tubuh Lee Donghae sangat mirip dengan pria yang saat itu membunuh orang tuaku. Entahlah, apakah ini hanya pikiranku saja atau memang benar. Choi Minho lebih tinggi dari Lee Donghae dan pria itu punya tinggi badan kurang lebih seperti Lee Donghae,” nada suara Jaemin bergetar. “Jun, aku harus memastikan satu hal.”

“Apa?”

“Pria itu, memiliki bekas luka goresan kecil di belakang telinga. Hanya itu yang terlihat ketika aku melihatnya keluar dari halaman rumahku waktu itu,” ujar Jaemin yang masih saja merasa gemetar. “Jun, apa aku salah target?”

Renjun menghela napas pelan lalu menyandarkan punggungnya. “Ya, kau salah target, Na Jaemin. Tadi, ketika Lee Donghae menoleh untuk bicara dengan anak buahnya, aku melihatnya. Luka goresan yang kau maksud. Waktu itu, kau sedang menikmati kopimu makanya tidak melihat. Jadi, kesimpulannya kau memang salah target.”

THE DEMON [JAELIA✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang