«Dua puluh dua»

15.6K 957 18
                                    

Happy Reading♡

.

.


"Nggak, Adel. Kamu sekarang jadi tangan kanannya Alex, ya? Mau aja disuruh-suruh sama dia."

Adel menunduk layaknya anak kecil yang kena marah ibunya, sementara Alex malah tanpa dosa menatap keduanya dengan tatapan polos tanpa beban.

"Tapi Alex—"

"Nggak." Dita sudah lebih dulu memotong ucapan Adel sebelum Adel menyanggah. Dita mendorong kecil bahu Adel. "Mending kamu berangkat sekarang."

"Dan kamu Alex." Dita mengarahkan pandangan pada Alex. "Istirahat, nggak ada sekolah. Besok aja."

Alex mendesah kecewa, lalu menatap Adel yang juga menatapnya seolah minta maaf karena tak bisa membantu.

Adel keluar ruangan saat dirinya kembali didorong Dita agar segera keluar.

"Kak Adel."

Cewek itu mendongak, matanya melebar mendapati sosok Keano dengan senyum riangnya mendekat. Namun, Keano tak sendiri, ada sosok cewek di sampingnya.

"Hehe, masih ingat aku, kan?" Keano tersenyum lebar. "Pasti masih, dong. Degem kesayangannya kakak kelas macam Kak Adel."

Adel menggaruk pelipisnya tak tahu harus membalas bagaimana.

"Eh, Alex gimana? Maaf, deh, baru datang."

"Hm, udah baik-baik aja. Dia bahkan ngotot mau sekolah."

Keano mengangguk paham. Berikutnya tersadar ia ke sini tak sendirian. "Eh, Kak Adel kenalin ini Fara, kelas sebelas juga. IPA 1 ya, Kak?"

Cewek yang dipanggil Fara itu memasang senyumnya, lalu mengulurkan tangan pada Adel. "Gue Fara."

Adel terhenyak, terdiam sesaat tak langsung membalas jabatan tangan. Ia menelisik wajah yang tampak familiar itu, mencoba mengingatnya tapi lupa.

"Ah, gue Adel." Adel membalas uluran tangan Fara tak lupa dengan senyuman.

"Siapanya Alex, ya, kalau boleh tau?"

"Hm?" Adel mengangkat sebelah alisnya, antara kaget dan heran kenapa Fara tiba-tiba menanyakan itu.

"Oh, bukan apa-apa. Cuma beberapa kali lihat pulang berangkat bareng sama Alex."

Ah, Adel mengingatnya sekarang. Cewek ini sering ia lihat dulu. Wajar dia merasa tidak asing, karena saat kelas sepuluh dulu, Fara ini sering mengikuti kemana pun Davin pergi.

Istilahnya, cinta sama Davin.

Fara sering mengganggu aktivitas maupun kehidupan Davin, sampai-sampai cowok itu risih dan membentak Fara untuk pertama kalinya.

Begitu tiba-tiba, Fara tak lagi mengganggu kehidupan Davin lagi sejak saat itu.

"Gue ... temennya Alex, kok. Mamanya kenal sama mama gue gitulah pokoknya."

Fara membulatkan bibir sembari mengangguk paham.

Adel juga bertanya-tanya dalam hati, siapakah sosok Fara ini? Kenapa bisa datang ke sini bersama Keano menjenguk Alex? Bukankah itu artinya Fara mengenal dekat Alex?


*
*ALEXON *

Adel naik ojek online dari rumah sakit ke sekolah. Tadinya diajak bareng sama Keano, padahal cowok itu datang dengan Fara. Tidak tahu diri memang.

Adel melangkah santai menuju kelas, tapi ditahan seseorang yang memanggilnya dari belakang.

Mau tak mau Adel menoleh, ia tersentak menyadari orang itu adalah Gina.

ALEXON [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang