Loveless Marriage : 18

1.4K 174 4
                                    






Lan Wangji dan Wei Wuxian baru saja memasuki kediaman Yunmeng Jiang.

Sebelum keduanya sampai, Lan Xichen sudah terlebih dahulu tiba, seraya membawa tanaman berbunga kuning, yang awalnya berada pada genggaman Wei Wuxian.

Semua orang berada di ruangan Jingshi. Terlihat ada Tetua Jiang dan Tetua Lan Qiren sedang duduk menatap kehadiran Lan Wangji beserta Wei Wuxian.

Suasana menjadi sangat membingungkan, orang-orang terdiam tanpa mengucapkan kata.

Lan Qiren beranjak dari tempat duduknya menghampiri Lan Wangji.

Tanpa pikir panjang, Lan Qiren mengangkat tangannya ke atas dan melayangkan pukulannya di wajah Lan Wangji, sehingga ia terjatuh dengan bibir berdarah.

Lan Wangji memekik kesakitan, lalu Lan Qiren mengulurkan tangan kanannya, membantu Lan Wangji untuk kembali berdiri.

"Xichen, datanglah ke mari."

Lan Qiren memerintahkan putra tertuanya untuk datang menghadap padanya.

Saat ini kedua kakak beradik itu, saling bertatap muka. Lan Qiren memegang pundak Lan Xichen seraya berbicara kepadanya.

"Apakah adikmu yang memukulmu?" tanya Lan Qiren.

"Tidak, Ayah."

Lan Xichen berbohong kepada Lan Qiren. Dia tidak mau jika sifatnya yang terkesan baik di mata orang, menjadi buruk hanya karena dia menjawab iya dari pertanyaan yang dilontarkan ayahnya.

Lan Qiren langsung meminta jawaban dari prajurit yang sempat mengikuti kepergian Lan Xichen.

Tentu mereka akan mengatakan bahwa Lan Wangji memukul Lan Xichen.

Mendengar jawaban tersebut. Lan Qiren merasa kesal, lalu meminta Lan Xichen untuk kembali memukul adiknya. Namun, Lan Xichen menolak dengan keras.

"Aku tidak bisa melakukannya, Ayah. Bagaimana bisa aku memukul adikku sendiri?"

"Aku hanya memintamu memberi dia pelajaran, tidak ada yang salah dengan itu."

"Tapi, Ayah--"

Perkataan Lan Xichen terpotong saat Lan Qiren terus mendesak dia untuk balik memukul Lan Wangji.

"Kau tidak harus merasa enak hati. Bukankah kita sudah sering bertengkar?"

Lan Wangji menatap dengan senyuman menyeringai.

Lan Qiren tidak menyukai tatapan tajam yang Lan Wangji tampilkan, dia pun berdiri di hadapannya.

"Apa kau masih ingat hukum Gusu, untuk mereka yang memukul orang lebih tua?"

"Mendapat pukulan seratus di bagian punggung."

"Ternyata kau masih mengingat dengan jelas. Sekarang terimalah hukumanmu."

Lan Wangji langsung terduduk di lantai yang dingin, tanpa melakukan protes. Tangannya bergerak melepas lapisan pakaian yang menutupi tubuhnya.

Dua prajurit Lan Gusu, baru saja memasuki ruangan yang sama. Keduanya membawa sebatang kayu berukuran besar dan panjang.

Mereka mulai memukuli Lan Wangji, di depan semua orang yang hadir.

Sedangkan Lan Xichen yang melihat adiknya kesakitan, tentu senang dengan itu. Akhirnya rencana dia untuk memberinya balasan terjadi cukup cepat dari yang dia perkirakan.

Berbeda dengan Wei Wuxian yang tengah berdiri di samping kiri tempat Lan Wangji bersimpuh. Tampak jelas iris matanya terlihat berkaca-kaca, saat punggung Lan Wangji sudah dipenuhi dengan cairan merah.

Seandainya dia dapat membantu mengurangi hukuman Lan Wangji, sudah pasti Wei Wuxian akan melakukannya.

Tidak terasa waktu berjalan cepat, sehingga telah terhitung seratus pukulan. Lan Qiren meminta prajuritnya untuk berhenti melakukannya. Dia kembali menghampiri Lan Wangji.

"Sebutkan peraturan keseribu."

"Bagi mereka yang membawa istri orang lain, akan dibiarkan berdiri selama seharian penuh di bawah terik matahari," jelas Lan Wangji.

"Lanjutkan hukumanmu."

Dengan berani Lan Wangji menjawab, "Tentu."

Saat ia hendak terbangun. Wei Wuxian bergegas membantunya berdiri. Namun, dia menepis dengan kasar.

Sehingga Wei Wuxian berpikir, bahwa Lan Wangji marah karena menyebabkan dia terluka.

Padahal Lan Wangji bersikap demikian, tidak lain karena tidak ingin Wei Wuxian terlibat dengan hukuman tersebut.

Jika tidak, ayahnya pasti akan menyeret Wei Wuxian dan memberikan hukuman yang sama dengannya, tentu hal itu harus dihindari Lan Wangji demi melindungi Wei Wuxian.






[BL] Loveless Marriage - End✓Where stories live. Discover now