Bab 2

118 26 3
                                    

Candy si kepala batu

Newyork 3 november 2011

Di sore yang mendung, sisa-sisa hujan masih membasahi kota newyork bersama dengan hiruk-pikuk orang-orang yang sedang berlalu lalang.

Candy Butterfly mengakhiri harinya yang berat sebagai konsultan di salah satu perusahaan asuransi swasta. Sebagai seorang pekerja professional, segala tuntutan serta tekanan sudah menjadi makanan sehari-hari baginya. Candy masih melajang hingga saat ini, bukan tanpa alasan dirinya terus melajang, melainkan para lelaki merasa terintimidasi dengan sikap Candy yang terlalu dominan bahkan cenderung menyebalkan.

Sepulang bekerja, Candy berjalan menyusuri jalan yang biasa ia lalui setiap hari. Bagi Candy, menggunakan taksi memanglah sangat efisien untuk menghemat waktu, akan tetapi berjalan kaki akan jauh lebih bermanfaat serta menyehatkan tubuhnya. Itulah yang ia yakini selama ini.

Selain sebagai seorang konsultan pemasaran, Candy masihlah seseoang yang memiliki kekuatan bangsa atlas. Candy tidak pernah menggunakan kekuatannya untuk hal yang tidak perlu, terlebih lagi ia dan teman-temannya pernah berjanji untuk tidak menggunakan kekuatan mereka lagi jika memang tidak diperlukan sama sekali.

Namun, di saat Candy berjalan di sebuah gang sepi. Tampak seorang pria berjaket kulit sedang mengikutinya dari belakang.

Candy yang menyadari bahwa dirinya sedang diikuti pun bersikap sesantai mungkin dan terus berfikir positif. Baginya,  jalanan ini merupakan jalan umum. Jadi wajar apabila ada orang lain yang juga berjalan melewati jalan tersebut.

Saat Candy berhenti sejenak, secara tiba-tiba pria misterius tersebut malah berlari ke arahnya dan langsung menarik tasnya.

Candy yang memiliki kekuatan bangsa atlas Tau Ceti E hanya menarik santai tasnya, namun tidak bagi si pria misterius yang tampak bersusah payah menarik tas korbannya tersebut.

"Apa maumu? Bisa kau lepaskan tasku?" Pinta Candy dengan santainya.

"Serahkan tasmu! Cepat lepaskan!" Bentak sang pria yang kesusahan menarik tas Candy.

"Maaf, aku tidak punya waktu bermain tarik menarik. Jadi aku mohon segera lepaskan tasku." Ucap Candy yang masih tampak sabar.

"Sial, akan kuhajar kau!"

Graaaaakk ....

Satu pukulan mendarat ke pipi Candy, akan tetapi justru tangan sang pria perampoklah yang memerah.

"Aaaaaaaargh ..." Teriak sang pria.

Sembari menahan rasa sakit di tangan kanannya, sang pria kemudian mengeluarkan sebilah pisau yang langsung ia tusukan ke arah perut Candy.

Gletaaaaak ....

Pisau tersebut justru patah menjadi dua bagian.

"Haaaah! Bagaimana bisa?"
Sang perampok hanya terbelalak melihat pisaunya yang terbelah dua setelah ia menusukannya ke perut Candy.

Candy yang tidak merasakan rasa sakit sedikitpun kemudian berjalan mendekat ke arah sang perampok.

"Apa itu tadi? Sepertinya kau tidak cukup baik mengasah pisau kecilmu itu." Ujar Candy yang justu meledek sang perampok dengan mengatakan pisaunya sangatlah kecil.

Sang perampok yang masih penasaran pun mencoba mengambil sebuah besi berkarat yang tak jauh berada di dekatnya, kemudian besi tersebut ia hantamka ke kepala Candy dengan keras.

Tuuuuuuung ....

Besi tersebut bengkok setelah menghantam kepala Candy.

Candy nampak kesal setelah rambutnya terkena serpihan besi berkarat. Lalu dengan satu hentakan kaki, Candy membuat tanah yang ia pijak retak seketika.

"Eaaaaarhhhghh!"

Melihat kejadian tersebut membuat si perampok mulai gemetar dan langsung ingin lari secepat mungkin dari Candy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat kejadian tersebut membuat si perampok mulai gemetar dan langsung ingin lari secepat mungkin dari Candy.

Melihat kejadian tersebut membuat si perampok mulai gemetar dan langsung ingin lari secepat mungkin dari Candy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sang perampok yang lari tunggang langgang kemudian mendapat sebuah lemparan batu tepat di kepala yang membuatnya seketik tersungkur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sang perampok yang lari tunggang langgang kemudian mendapat sebuah lemparan batu tepat di kepala yang membuatnya seketik tersungkur.

"M-maaf, jangan apa-apakan aku ... jangaaaaan."
Teriak si perampok ketakutan.

"Kau tau, biaya sallon itu mahal?!"

"A-ampun a-aku mengaku salah, tolong lepaskan aku. Aku berjanji tidak akan merampok lagi."
Pinta si perampok memelas.

Karena sudah terlanjur kesal, Candy kemudian membuat sebuah borgol yang terbuat dari tanah. Kemudian ia menahan sang perampok di sebuah gundukan batu. Tidak lupa Candy menulis pesan di secarik kertas yang bertuliskan "Polisi, ini Candy. Orang ini merupakan seorang perampok berbahaya. Dan aku harus pergi ke salon lagi akibat ulahnya."

Sebelum meninggalkan si perampok, Candy menelfon polisi terlebih dahulu dan membuatnya pingsan untuk sementara waktu.

******

Next bab 2

ATLANTIC 4 - Blank Space Solar System [Season 4]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang