Bab 4

116 18 0
                                    

Semua teman Hideo bergegas menuju lokasi yang telah mereka kehahui sebelumnya, kecuali Jessica dan Candy yang sedari tadi tidak bisa Hideo hubungi sama sekali.

Sembari menunggu kedatangan teman-temannya, Hideo menyaksikan penyiksaan yang dilakuan oleh para eksekutor terhadap Christopher dibalik kaca dua arah bersama dengan Major Lucas.

Christopher enggan memberi informasi tentang Scoroid, kecuali dirinya mendapatkan grasi serta mendapatkan pengakuan diplomatik yang menyatakan bahwa Megapolix City menjadi sebuah negara yang berdaulat.

Syarat untuk mendirikan sebuah negara ialah adanya populasi, batas wilayah, pemerintahan, serta yang paling penting ialah pengakuan dari negara lain.

Major Lucas jelas dengan sangat tegas menolak hal tersebut, begitu pula dengan para dewan jendral serta wakil presiden yang turut hadir dalam pertemuan tersebut. Bagi mereka, mengakui negara kriminal menjadi negara yang berdaulat merupakan sebuah bom waktu yang dapat membahayakan kesemalatan dunia, terlebih lagi pemimpin mereka Christopher merupakan orang yang terkenal sangat berbahaya.

Untuk memaksa Christopher membuka mulut, para eksekutor sengaja memasang kursi listrik agar Christopher mau memberi informasi tentang Scoroid serta misinya di antartika beberapa tahun yang lalu.

Walau beberapa kali Christopher disiksa serta dianiaya, pendiriannya tetaplah kuat. Para eksekutor pun mulai kehabisan cara untuk memaksanya membuka mulut.

"Bagaimana menurutmu? Bajingan ini benar-benar keras kepala." Tanya Major Lucas dibalik ruang kaca dua arah.

"Aku tidak yakin mengatakannya, hanya saja ... sebaiknya kita bernegosiasi dengannya." Balas Hideo dengan nada pasrah.

"Apa kau sudah gila?! Kau tau apa resiko yang mungkin akan terjadi jika kita bernegosiasi dengannya? Terlebih lagi, apa kau lupa dengan apa yang telah dia perbuat terhadap keluargamu?!"
Bentak Major Lucas yang seketika memanas.

"Aku tidak pernah lupa dengan apa yang sudah dia perbuat, bahkan hatiku tetap merasakan sakit hingga saat ini. Tiap kali aku menatap matanya, disaat itu pula aku ingin menghabisinya. Tapi tetap saja itu tidak akan menyelesaikan apa-apa, terlebih lagi aku bukanlah seorang pembunuh sepertinya." Ucap Hideo dengan tatapan tajam menatap Christopher dibalik ruang kaca.

"Kalau begitu kita tidak perlu repot-repot bernegosiasi dengan bajingan seperti dia."

"Apa anda punya solusi lain Major? Jika tidak, sebaiknya kita bertaruh untuknya."

Mendengar ucapan Hideo membuat Major Lucas terdiam seketika.

Major Lucas kemudian mengajak Hideo masuk ke ruang isolasi menemui Christopher yang tengah terluka parah akibat tersengat di kursi listrik.

Major Lucas kemudian mengajak Hideo masuk ke ruang isolasi menemui Christopher yang tengah terluka parah akibat tersengat di kursi listrik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"HAHAHAHAHA ... Hideo, kau pasti sangat merindukanku sampai-sampai kau datang kembali menemuiku." Christopher menyeringai dengan darah yang masih mengucur deras di bibirnya.

"Hentikan omong kosongmu, cepat katakan apa maumu?"
Bentak Hideo sembari menggeprak meja.

"Bukankah permintaanku cukup jelas? Aku ingin megapolik menjadi negara yang berdaulat, tentu saja amerika yang menjadi negara pertama mengakuinya, HAHAHAHA ...."

"Tidak ada negara manapun yang sudi mengakui Megapolik sebagai negara yang berdaulat, terlebih lagi prosedur yang harus dilalui untuk mendapatkan kesepakatan seperti itu tidaklah mudah. Tentunya akan banyak memakan waktu serta polemik global selama proses tersebut."

"Tidak masalah bagiku, aku juga tidak sedang terburu-buru." Balas Christopher lagi.

Hideo yang mulai kesal kemudian menarik kerah Christopher dengan kasar, namun karena ia membutuhkan informasi lebih banyak darinya. Hideo kemudian melepaskan tarikannya dengan sangat terpaksa.

"Kau tidak akan mendapat grasi apapun kau tahu! Jika kau tidak berusaha kooperatif, jangan harap kau bisa menyeringai kembali didepan wajahku!"

"Itu semua terserah padamu, jika terjadi suatu hal yang buruk menimpa bumi. Itu semua adalah kesalahanmu Hideo." Christopher berbalik mengancam.

Mendengar ucapan Christopher ditambah pengelihatan masa depannya beberapa waktu yang lalu semakin membuat Hideo khawatir. Dalam pengihatan masa depannya, Hideo melihat dengan jelas kedatangan sekelompok alien luar angkasa berperawakan seperti reptil sedang menginvasi bumi. Banyak korban jiwa yang berjatuhan, banyak orang yang merasakan penderitaan. Setelah mengingat hal tersebut,  Hideo menjadi merasa dilema dan langsung pergi neninggalkan ruang isolasi.

 Setelah mengingat hal tersebut,  Hideo menjadi merasa dilema dan langsung pergi neninggalkan ruang isolasi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Major Lucas yang khawatir mencoba menyusul Hideo untuk kembali berbicara empat mata dengannya.

"Hideo ... tunggu!"
Major Lucas memanggil-manggil Hideo yang berjalan di sebuah lorong.

Hideo berhenti di sebuah ruangan sembari merenung dengan apa yang harus ia lakukan sekarang. Baginya, pengelihatan tersebut sangatlah nyata, dan dalam sejarah pengelihatan masa depan seorang bangsa atlas hutan tidaklah pernah salah.

********

Next bab 5

ATLANTIC 4 - Blank Space Solar System [Season 4]Where stories live. Discover now