Part 55

1.9K 240 38
                                    

Marc mencoba menghubungi Vic ketika dia tiba di rumah sakit, tetapi tidak diangkat, hal itu tentu saja membuatnya merasa aneh dan kuatir. Setelah memarkir mobilnya dengan cepat dia turun dan setengah berlari masuk kedalam rumah sakit, dia menunggu lift dan saat memutuskan akan naik tangga menuju ruangan Vic telepon genggamnya berbunyi, dari nada deringnya dia sudah tahu Vic yang menghubunginya.

"Temui aku di ruang bersalin, kami menunggumu disana." Vic hanya mengucapkan satu kalimat dan menutup teleponnya.

Pintu lift terbuka, saat didalam lift itu Marc mulai mencerna perkataan Vic, belum juga dia yakin pintu lift kembali terbuka. Dengan langkah cepat dia menuju ruangan yang dimaksud, seorang perawat sudah berdiri disana menunggunya.

"Silahkan tuan Dawn, nyonya dawn sudah menunggu anda."

Marc tidak sempat lagi bertanya, dia langsung mengikuti perawat itu, mempersiapkan diri dan saat masuk ke ruang bersalin, dia sudah mendengar rintihan istrinya yang sudah terbaring dalam posisi siap melahirkan.

"Akhirnya datang juga. Baru kali ini aku menemui seorang yang akan melahirkan masih bisa menelepon dan memberi kejutan pada suaminya." Kata Dokter Flora menggoda pasangan itu.

Marc mendekati Vic, "Mengapa tidak mengatakannya? Apakah sakit?"

"Kuatir kamu terburu-buru kemari, dia belum mau keluar masih menunggumu. Minta dia keluar sekarang supaya aku bisa mengakhiri rasa sakit ini."

Marc langsung mengerti, dia mengelus dan menunduk diperut Vic, "Keluarlah, daddy sudah siap menyambutmu, jangan buat mommy kesakitan terlalu lama."

Saat dia mengakhiri perkataannya, Vic kembali mengalami kontraksi dan kali ini dokter Flora langsung memintanya mengejan karena kepala bayi sudah mulai terlihat.

15 menit setelah kedatangan Marc, Hansel Elbert Dawn mengeluarkan tangis pertamanya dengan keras, membuat semua yang ada didalam ruangan itu tersenyum.

"Kamu hebat Vic." puji dokter Flora, dia bersyukur masih berada di rumah sakit ketika Vic meneleponnya dan mengatakan jika air ketubannya pecah. Setidaknya dia bisa langsung menangani pasien istimewanya, dia mendengar ketika Vic menelepon Marc dan hanya menggeleng melihat bagaimana tenangnya Vic menghadapi kelahiran putra pertamanya.

"Terima kasih dok." Kata Vic dan Marc juga mengucapkan kalimat yang sama sambil mengelus kepala putranya yang sedang diinisiasi oleh istri hebatnya.

"Biarkan mommy baru ini beristirahat sebelum anda menegurnya dengan kejutan tidak terduga ini, dia lelah jadi pastikan dia tidur untuk memulihkan diri."

"Apakah dokter Gloria sudah dipanggil?" tanya Marc tiba-tiba teringat dengan dokter anak yang akan memeriksa putranya atau akan menjadi dokter anak putranya.

"Sudah, dia sudah menunggu untuk memeriksa bayi ini." jawab dokter Flora yang sudah memastikan kondisi Vic.

Bayi itu diangkat oleh perawat untuk mendapatkan penanganan selanjutnya, Marc mencium kening Vic, "Istirahatlah, aku akan memastikan putra kita sehat dan saat kamu bangun, kamu bisa melihatnya."

Vic mengangguk, dia benar-benar kelelahan dan sangat mengantuk jadi setelah bisikan itu Vic memejamkan matanya dan langsung tertidur, dia tidak tahu apa yang terjadi sampai ketika membuka matanya sudah ada Camilla dan Justin didalam kamar rawatnya.

***

Marc hampir saja lupa memberitukan berita kelahiran putranya pada kedua orangtuanya. Dia sibuk mengikuti pemeriksaan putranya, pemeriksaan menyeluruh yang memang sudah direncanakannya dengan Vic sebelum melahirkan. Lucas yang mengetahui kabar kelahiran cucu keponakannya langsung turun mencari keberadaan Marc, "Selamat daddy baru. Bagaimana keadaannya?"

You Are Always In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang