Part 40.

793 90 31
                                    

Jisoo tengah bersama kedua sahabatnya yang sudah datang dipagi hari, Jimin dan Rose. Taehyung sedang keluar katanya ingin membeli sesuatu.

Kedua sahabatnya itu datang dengan raut wajah khawatir, bagaimana tidak seperti itu karna Taehyung memberi kabar di pukul 5 pagi.

Sedangkan mereka baru bangun di jam 7 karna mereka dapat sif siang ditempat nya bekerja.

"Unnie bagaimana bisa?" tanya Rose setelah mengupas buah apel untuk dimakan oleh Jisoo.

Jisoo mengangkat bahunya acuh, "Aku tidak tau, waktu itu aku ingin menyebrang dan mendengar suara teriakan ramai orang. Setelah itu hanya gelap." jelas Jisoo tidak menyadari kalau dirinya lah bahan teriakan orang waktu itu.

"Mangkanya kalau menyebrang itu lihat kanan kiri, walaupun ada lampu lalu lintas juga." ujar Jimin.

"Aku mana tau kalau akan ada mobil hilang kendali, kalau tau juga aku akan menghindar Jimin pabbo." gerutu Jisoo kesal, Jimin ini mengesalkan sekali kalau sudah berbicara. Iyah dirinya tau Jimin tengah menegurnya supaya tidak terulang kembali. Tapi ya tidak disaat seperti ini juga.

"Yak! Jangan berbicara seperti itu disaat kondisi Jisoo unnie baru pulih." omel Rose pada Jimin yang tengah berdiri disamping nya, dan Rose tengah duduk dikursi dekat rajang pesakitan Jisoo.

Jimin membuang nafasnya asal, "Ya aku akan kalah kalau sudah dengan kalian berdua." ujarnya malas.

Jisoo hanya tersenyum kecil, "Unnie kau harus banyak istirahat dan aku sudah bilang dengan Bos kalau kau sedang mengalami kecelakaan." jelas Rose.

"Terimakasih Rose."

Lalu tiba-tiba pintu ruang rawat Jisoo terbuka menampikan sosok pria tampan dengan setelan santainya, berjalan menghampiri mereka dengan sebuket bunga ditangannya.

"Pagi."

"Pagi." balas ketiganya ketika pria itu sudah berada disamping  ranjang kesakitan Jisoo yang berhadapan dengan Jimin dan Rose.

"Untukmu." ujarnya memberikan buket bunga yang dibawanya kepada Jisoo yang tengah duduk bersederan bantal.

"Terimakasih." Jisoo menerimanya dengan senang hati.

"Bagaimana, sudah lebih baik?" tanya nya.

"Yeah berkat mereka." jawab Jisoo dengan melirik kedua sahabatnya, dan keduanya hanya membalas dengan tersenyum bodoh.

"Sebenarnya kami tidak melakukan apapun." ujar Jimin, Rose menyikutnya dengan kuat membuat sang empu meringis.

"Maksud Jisoo unnie tuh, dengan kedatangan kita. Dirinya merasa lebih baik, iyah kan unnie?" ujar Rose menatap Jisoo untuk membenarkan ucapannya barusan.

Jisoo terkekeh, "Iyah itu benar." Jimin hanya mendengus, dia kalau sudah di serbu dengan dua sahabat perempuannya ini pasti selalu saja dijadikan bahan ledekan. Dan selalu kalah dalam hal berdebat pastinya.

"Taehyung mana?" tanyanya.

"Dia sedang keluar hyung." ujar Jimin.

"Unnie karna sudah ada Jin oppa, kami pergi dulu ya. Hanya sebentar." ujar Rose berdiri dari duduknya.

"Kalian ingin kemana?" tanya Jisoo.

"Hanya kedepan." ujar Jimin.

"Yasudah kalian pergi lah, biar aku yang menjaga Kim Jisoo." ujar Seokjin.

"Oke hanya sebentar ko oppa." ujar Rose. "Dah unnie." lanjutnya lalu berjalan keluar dengan Jimin dibelakangnya.

Menyisakan dua orang berbeda jenis disana. Seokjin berjalan ke tempat duduk yang tadi Rose tempati.

Loiterer✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang