21 [ sunghoon's past ]

1.9K 347 55
                                    

P S Y C H O  ;  S U N G H O O N




Jiya menelungkupkan kepalanya diatas meja. Kenapa dunia itu begitu sempit. Disaat dirinya sudah menemukan teman baru, justru orang itu adalah anak dari seseorang yang menyebabkan dirinya terluka akhir-akhir ini. Ya, orang itu adalah Jiwon.

Jiya terlalu pusing, ia nekat untuk tidur disaat guru sedang menjelaskan materi didepan. Memang, guru itu terbilang cukup membosankan karena tidak menerangkan materi dengan jelas, dan itu membuat Jiya malah kebingungan. Oleh karena itu, ia memilih untuk tidur dikelasnya.

“Psst, Ji! Bangun ih. Pak Jae liatin lo,” bisik teman sebangkunya itu. Jiya menggeliat pelan kemudian mengucek matanya.

“Kenapa sih young? lo ganggu gue tidur,” lirih Jiya kepada Nayoung, teman sebangkunya itu. Nayoung memejamkan matanya tanda sabar, ia menunjuk pak Jae yang sedang melihatnya dengan lirikan matanya.

“Mampus!” ucap Jiya dengan refleks. Lantas Jiya menutup mulutnya karena ia kebablasan bicara.

“Yang Jiya!” tegur guru itu membuat Jiya langsung gelagapan dan badannya refleks terduduk tegap. Melihat itu, Jiya langsung berkeringat dingin, pasti ia akan disuruh menjelaskan materi yang tadi telah dijelaskan.

“I-iya pak, saya?”

“Coba jelaskan ulang materi yang bapak jelaskan!” Jiya mengumpat dalam hati, ingin rasanya ia menghilang dari muka bumi ini untuk menghindari pak Amin.

“Mati lo Ji!”

“T-tapi pak, sa—”

“Keluar dari kelas saya! hormat ke tiang bendera sampai jam pelajaran bapak selesai!”

⚔️

“Akhirnya, lo kagak jomblo juga!” seru Minhee kepada Sunghoon yang kini masih sibuk dengan catatannya. Mendengar seruan dari Minhee, Sunghoon hanya diam, tidak minat untuk menimpalinya.

“Gue kira lo beneran homo Hoon!” kekeh Minhee membuat Sunghoon meliriknya dengan malas. Pria disebelahnya memang tidak pernah melihat dirinya sendiri.

“Lo kali yang homo,” balas Sunghoon datar. Membuat Minhee yang mendengarnya memegangi dadanya dramatis. Hal itu membuat Jay yang berada di belakang meja mereka langsung menoyor kepala Minhee

“Jijik gue liat lo, Min. Hoon, dia jangan dideketin. Sukanya sama yang sejenis,” canda Jay membuat Minhee memegangi dadanya dramatis lagi dan lagi.

“Btw gimana? lampu ijo gue berhasil, 'kan? Gak salah gue kasih nomor lo dulu sama Jiya,” goda Jay membuat Sunghoon memutar bola matanya malas.

Mereka berdua, Jay dan Minhee akhirnya kompak untuk menggoda Sunghoon. Merasa sangat terganggu dengan dua temannya, Sunghoon memilih untuk pergi meninggalkan keduanya. Bertepatan dengan itu, bel istirahat sudah menunjukkan bunyinya.

“Eh Jay!” panggil Minhee saat melihat Sunghoon yang sudah menjauh dari mereka berdua.

“Hm?”

“Pacaran kuy! bosen gue ngejomblo.” Mendengar perkataan Minhee, Jay tidak segan-segan untuk menyentil kening Minhee membuat sang pemilik kening mengaduh kesakitan.

“Udah gila!”

Sunghoon berniat untuk pergi ke kelas Jiya. Tidak membutuhkan waktu lama untuk berjalan, Sunghoon kini sudah berdiri sempurna di depan pintu kelas. Kelas Jiya sepi, hanya ada Jiya dan beberapa murid lain.

Psycho | Sunghoon ✓Where stories live. Discover now