11 : cerita tentang kamu

3.8K 592 39
                                    

"maaf jake.."

jake mendengar samar-samar. matanya mulai terbuka ketika merasakan tangan yang perlahan menyingkirkan rambutnya,

"benci gue semau lo, dan selamanya gue akan menganggap lo sebagai kenangan indah."

suara sunghoon.

jelas banget itu suara sunghoon. jake terlalu hafal bahkan ketika merem sekalipun, apalagi kini yang nyawanya perlahan sudah terkumpul. mwehehe, bolehkah ia berbesar hati?

jake masih nggak berani membuka mata hingga sunghoon berlari keluar sekre setelah dering ponsel menginterupsi. setelah memastikan pintu tertutup kembali, ia bangun. memegangi dadanya yang berdebar kencang. senyum idiot perlahan terkembang di bibirnya.

menilik sekitar, jake hampir lupa kalau ia ketiduran di sekretariat unitas arsi. ia pinjam ruangan mereka buat ngerjain proposal. oalah ternyata ia tidur satu ruangan sama sunghoon pantesan dia bisa mimpi ketemu abang sungjin hari enam.

nggak nyambung.

mengecek hapenya ternyata sudah pukul enam pagi. jake ada jam kuliah pukul sepuluh nanti. masih lama, maka dari itu ia berdiri mengotak atik sebentar laptop yang masih terbuka di atas meja. mengecek, ternyata sudah selesai. syukur deh, kini ia bisa keluar cari buryam di depan ft.

niatnya mau pinjam motornya sunghoon karena nggak mungkin ia jalan dari sekre ke bubur ayam depan gedung teknik. jake segera berdiri dan membuka pintu tapi pemandangan yang ia lihat di pagi yang indah ini adalah dua manusia yang sedang berdiri di samping teras dan bertatapan dengan penuh cinta ㅡmenurut pandangannya.

sunghoon yang menggenggam pergelangan tangan siska seraya menatap si gadis dengan penuh perasaan, sukses membuat hatinya mencelos. lalu apa maksud dari kalimat yang baru saja kamu ucapkan wahai manusia?

tolol, jake udah geer untuk kesekian kalinya.

maka dengan perasaan kesal ia menendang tempat sampah di depan gedung hingga terguling dan isinya tumpah. untung isinya nggak banyak. suara jatuhnya membuat atensi kedua orang disana menatapnya.

jake cuma meminta maaf sambil memberikan senyum lima jarinya. menyembunyikan rasa nggerundel di dalam hati. kemudian mencuci tangan dan kembali lagi ke dalam.

ya tuhan, tak bisakah mereka mengerti kalau dia ini jomblo?

"ancen jancok si sunghoon!" desisnya penuh emosi, "manusia kadal!"

benar, semalam Tuhan mengabulkan permintaan rindunya. namun Tuhan juga membuyarkan semuanya pada pagi hari. menelan pil kecewa, tapi jake segera sadar diri. memang dia siapa?

"tapi kan gue nggak akan berharap kalau kalimat lo nggak ngasih harapan, asu!"

dumelnya sambil memberesi tas dan barang-barangnya. tak lupa mematikan laptop milik sunghoon setelah memastikan file proposal tersimpan di data. sudahlah, mending dia bablas pulang, tidur sebentar sebelum kembali ke kampus jam sepuluh untuk kuis ekonomi makro.

"jake!"

sunghoon muncul di balik pintu. raut wajahnya tampak panik mengetahui air muka jake yang tak bersahabat.

"apa?"

"lo mau pulang?"

"menurut ngana aja, maz! yakali gue mau umroh! hih tolol deh."

sunghoon mengacak surainya sebentar sebelum ikut memberesi barangnya, "pulang sama gue kan?"

jake tak menjawab. dalam hati jelas dia mengiyakan, lumayan hemat ongkos. lagian sunghoon harus bertanggung jawab memulangkan nya setelah semalam menjemputnya. tapi otaknya menyuruh buat kabur saja karena rasa kesal yang belum juga hilang.

pengabdi mantan | sungjakeWhere stories live. Discover now