13 : hutang rasa

3.8K 561 103
                                    

brugh!

"capek ya ampun! mau nikah aja!" seru jisung yang mendudukkan dirinya di hadapan jake. cowok berambut batok itu memasang tampang kusut, "oi yun! udah kelar belom?"

"udah beres, tinggal aplikasinya aja di lapangan." jawab yuna yang datang bareng dongpyo sambil ngemut permen kaki.

"baru semester empat padahal, tapi capek banget. mana gue habis dimarahi sama pak indro gara-gara tugas penelitian gue nggak sesuai tema. haduh, kukira jadi mahasiswa itu bisa santai ternyata malah meng-anjay!" keluh jisung.

"bunuh diri aja bray, dijamin langsung ilang semua masalah hidup lo." saran taehyun nggak ngotak.

"mati sebelum takdir, dosa bangsat. nanti gue langsung masuk neraka."

"baru jadi mahasiswa aja udah ngeluh gimana nanti jadi bapak rumah tangga lebih berat anying!" gurau yuna, "ingat seruan wiji tukul, jangan mati sebelum dimampus takdir! beliau yang hilang melawan rezim aja semangatnya masih ada lah lo yang cuma gegara tugas doang udah mau bunuh diri. malu lah, masa mahasiswa generasi sekarang punya mental miskin."

masih ingat kan jisung orangnya gampang ketrigger? serasa kena mental, maka cowok itu langsung sembah sujud dibawah ceramah yuna. memang salah sih kalau ngomong di depan mahasiswa skema yang menjurus ke aktivis sedikit-sedikit di komen. mana komentar nya nylekit lagi, untung dia komennya nggak pakai data dan analisa.

"ampun nyai, kata-katamu sungguh menusuk hati."

tak peduli, yuna memilih untuk mengambil tempat di samping kanan jake yang kini menyangga kepalanya di meja. seperti nggak ada semangat hidup.

"ngomong-ngomong tentang wiji tukul, itu kasusnya sampai sekarang masih misteri kali ya?" tanya dongpyo yang kini duduk di samping taehyun. lagi-lagi kantin teknik jadi markas kumpul divisi mereka, "padahal gue pernah dengar karyanya bagus njir, itu kalau jisung yang jadi petinggi negara udah depresi kali dengar puisi beliau."

"anying, gue lagi."

"ya gitu deh, namanya juga wakanda haha. manusia yang benar sudah pasti disingkirkan, yang salah diagungkan. hukum tumpul keatas namun tajam kebawah. yang jadi korban tentu saja rakyat kecil, tertindas tanpa tahu mau ngadu ke siapa."

"yoi sister, kayak lagunya mas ikhsan, maling sendal dibakar~"

"koruptor berkelakar~"

"makin hari makin susah saja menjadi manusia yang manusia." sambung taehyun ikut masuk ke topik dengan nada tingginya.

dongpyo sampai tepuk-tepuk, "taehyun ternyata suaranya bagus jir, cocok banget jadi juri masterchef."

"btw, jake kenapa sih?" tanya jisung melihat manusia di hadapannya ini tampak layu, "biasanya rusuh. kenapa maniez? sini cerita ke aa."

taehyun menoyor kepala jisung, "aa aa ee kali." lantas cowok ikut memberikan atensi pada si sahabat, "jaki, kenapa lo? kusut amat mukanya."

merasa diperhatikan oleh seluruh anggota yang datang, jake langsung duduk tegak lantas menunjukkan senyum idiot, "lagi menghalu kalau gue diajak nikah sama jaehyung gimana ya?"

"yeu, bangke! gue kira kesurupan." taehyun hampir emosi.

yuna langsung berbinar, "jaehyung yang gitaris hari enam bukan sih? gue sedikit ngikutin sih, emang cakep kayak ayam."

"yoi,"

menghalu, bulshit! mana sempat menghalu kalau yang jake pikirkan sekarang adalah tentang pantatnya yang sakit. bangke, nyesel dia nginep di rumah sunghoon semalam. tau begini mending dia nerobos hujan aja pulang ke kost.

pengabdi mantan | sungjakeWhere stories live. Discover now