8

1.2K 159 4
                                    


Setelah balik dari rumah Marco, aku langsung masuk kedalam kamarku.

Kini aku lagi rebahan diranjang milikku, sambil menatap layar handphoneku yang menampilkan kontak Joan.

Chat gak yah?

Kalau gak dibalas gimana?

Huhuhu aku takut, padahal kan cuman chat aja!

Aku masih bergelut sama pikiranku sendiri, saat tidak mendapat keputusan.

Aku langsung membanting tubuhku ke kasur,

Chat aja lah! Bodo amat kalau gak dibalas!

Aku bangkit mengambil posisi duduk dan merapihkan rambutku, lalu mengambil handphoneku.

Aku mengetik pesan, trus kutatap sebentar..

Caca

Hai, Joan. (⌒_⌒;)

Ah kelamaan! Aku langsung mengirim pesan itu.

Sambil menunggu balasan dari Joan, aku mendadak gugup bahkan jantungku jadi deg degan.

Sialan kenapa tanganku berkeringat dingin. Saat ku lihat pesanku berubah menjadi centang biru yang artinya sudah di baca oleh Joan.

Oh my goddd,,,, Nana tolong Caca... Huweeeeee...

Ddddrrrrtttttt.... Dddrtttttt....

Tiba-tiba dering teleponku berbunyi, menampilkan kontak Joan disana.

Aku menatap horror handphoneku, setelah deringnya berhenti yang menampilkan satu panggilan tak terjawab dari Joan.

Namun tak lama kemudian handphoneku kembali berdering, masih dengan kontak yang sama.

Angkat gak yah? Duhhhh... Gimana nih?!!!!!!

Ah lama! Aku angkat saja lah...

Dengan tangan gemetaran, aku mengangkat panggilan Joan.

Halo?

Hal pertama yang ku dengar setelah memutuskan angkat telepon Joan adalah Deep voice milik Joan menyapa kala aku menaruh handphoneku ditelinga.

Shit... Suara Joan seksi sekali.. Hiks...

Aku bahkan gak merasa kalau aku sudah berkeringat dingin, jadi gini ya rasanya ditelepon mas crush..

Arghhh kenapa aku jadi makin deg degan...

Ini siapa yah? Dapet nomor gue dari mana?

Mungkin karena aku tidak juga menjawab, dia bertanya kembali.

Karena aku gak mau dia kembali menunggu, akhirnya dengan perlahan aku mencoba menetralkan nafasku.

Walau masih gugup aku mencoba memaksa suaraku yang nampak bergetar

"H-halo, Joan?"

Aku meremas bantalku saat Joan hanya diam saja.

Caca yah? Dapet nomorku dari mana?

Ku? Aku? Joan ber aku denganku? Astagaaa....

Dan apa Joan hafal suaraku... Astagaaaa....

"T-tadi dapet dari Marco.."

Oh, ada apa Ca?

Skakmat.

Mampus! Aku jawab apaaaa....

Huwaaa!!! Caca bodoh, harus apa sekarang...

Tunggu, tapi tiba-tiba sebuah ide yang cukup gila terlintas dikepalaku, mencoba bukan hal yang buruk kan?

"J-Joan.. Bisa gak besok ke sekolah sama aku?"

Gobloggggg... Oke, aku kira itu sangat memalukan! Astagaaa :")

Hilang sudah kemaluanmu—eh salah maksudnya urat malumu!

Caca idiot... Dimana harga dirimu di hadapan mas crush astagaaaa...

Nana tolongin Caca,...

Lima belas menit Joan masih diam belom menjawab jadi....

"Joan kalau gak bisa gak papa kok, maaf yah Caca gang—"

Oke Ca, jam setengah 7 aku jemput. Kamu kirim alamat rumahmu.

Aku melotot, apa katanya?

Jam setengah 7 aku jemput... Jemput.. Jemput...

Jadi artinya dia mau?! Astagaaaaa... Huwaaaaaa...

Aku menganggukan kepalaku semangat, tapi kemudian aku tersadar bahwa ini hanya panggilan biasa jadi aku memukul kepalaku sendiri.

Bodoh!

"Huum.. Terima kasih Joan,"

Aku makin meremas kasurku dengan kuat, bikin kusut. Sekarang rasanya aku ingin teriak, tapi dengan sekuat tenaga aku tahan.

Oke Ca, aku matiin yah? Ada pembeli soalnya. Bye Ca, good night..

Tit!

Belom sempat aku membalas, Joan langsung mematikan panggilannya.

Aku langsung melempar handphoneku ke kasur setelah mengirim alamat rumahku, trus lompat-lompat dan berguling dengan semangat.

"KYAAAAAA..... BESOK DIJEMPUT MAS CRUSHHH, ASYIKKKKKK!!!!"

Teriakku kesenangan sampai mendapat teguran dari mamaku.

Aku menjatuhkan diriku ke kasur, lalu tersenyum senang seperti orang gila..

Kyaaaaa... Besok ke sekolah sama Joan...

Aku menangkupkan pipiku, trus menggeleng kepalaku ke kiri dan ke kanan..

Sumpah! Aku benar-benar menyukai perasaan ini!

Aku berharap besok cepat datang...






TBC

Fallin' Love (Nohyuck gs) ✔Where stories live. Discover now