22

902 104 46
                                    

Kini aku sedang memeluk badan Nathalia dengan begitu gemetar, aku takut. Aku takut Joan kenapa-napa, aku juga takut Marco dan Joan tidak akan berteman lagi.

Terlalu banyak pemikiran negatif yang masuk kekepalaku, bahkan sekarang kepalaku terasa sedikit pusing.

Nathalia menatapku iba, dia mengelus rambutku sambil berguman.

"Seharusnya gue gak ninggalin lo dan Marco sendiri, maaf Caca."

Aku menggeleng ribut, lalu makin mengeratkan pelukan kami. Aku bingung setelah ini harus melihat Marco seperti apa, dia benar-benar terlihat serius dengan ucapannya.

Tiba-tiba suara pintu bk terbuka, memunculkan sosok Joan yang wajahnya sudah tak berbentuk—bengkak dimana-mana— bahkan wajah Marco pun tak kalah jauh bahkan mungkin lebih parah? Aku gak tahu.

Yang aku tahu, setelah melihat sosok Joan yang keluar dari ruang bk dan sosok Marco yang sengaja menabrak punggungnya menggunakan bahu kemudian pergi dengan tatapan datar.

Aku masih menatap Joan dalam, bahkan tanpa sadar air mataku jatuh dan langkah kakiku berlari ke tempat Joan.

"Joan! Hiks..."

Melihatku berlari kearahnya, Joan langsung menyambutku dengan senyumannya. Dia bahkan meringis karena tersenyum, lalu aku segera menerjangnya dengan pelukan yang begitu erat membuat langkahnya sedikit mundur karena tidak siap.

"Caca.. Stttt... Jangan nangis, Joan gak apa-apa."

Bahkan dia masih bisa berkata dengan begitu lembut saat keadaannya sudah berantakan seperti ini, aku makin mengeraskan tangisku bahkan ku rasa baju Joan sudah basah oleh air mataku.

Tangan Joan terulur, dia menangkup pipiku lalu menghapus air mata dari pipi gembilku. Raut wajahnya terlihat sedih, aku menatapnya dengan mata sembab.

"Caca, Joan benaran baik-baik saja. Jangan nangis yah? Nanti Joan merasa gagal karena sudah membuat pacar Joan meneteskan air mata."

Bahkan disaat begini Joan masih bisa memikirkanku, aku langsung mencebikan bibirku.

"Ih! Joan kamu tuh harusnya mikir dirimu sendiri dulu.."

Joan tersenyum begitu hangat, lalu dia membawa tubuhku dalam dekapannya.

Aku bahkan sesaat melupakan Nathalia yang sudah melihat kami dengan gemas dari tempatnya.

"Ca, maaf yah."

Aku menggeleng dalam pelukannya, lalu mengangkat wajahku menatap Joan dari bawah sedangkan Joan sedari tadi menatapku dari atas.

"Joan gak salah, kenapa minta maaf?"

Joan menggeleng lalu makin mengeratkan dekapan kami, seakan-akan ini adalah pelukan terakhir kami.

"Karena Joan buat Caca takut. Maaf, Joan gagal jadi pacar Caca."

Nadanya terdengar begitu menyesal, bahkan ada nada sedih yang tersirat.  Aku balas memeluk tubuh Joan, lalu menyandarkan kepalaku di dada Joan.

"Joan gak gagal. Joan hebat, terima kasih Joan."

"Untuk?"

"Buat semuanya yang Joan lakuin."

Aku dan Joan kini saling menatap menyalurkan rasa cinta kami lewat tatapan yang hanya kita berdua tahu. Hingga suara Nathalia menginterupsi...

"Helo gays, disini masih ada orang loh. Dan jangan lupakan kalian lagi didepan ruang bk!"

Mendengar perkataan Nathalia tiba-tiba warna merah menjalar di pipiku.

Fallin' Love (Nohyuck gs) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang