21

925 106 50
                                    


Sesuai janji aku untuk teman baruku mifasolasidO, nih ku kasih triple update... Hahahaha selamat dapetin Marco 😆
















"CACA SINI! LO HARUS CERITA KE GUE!"

Aku baru saja melangkahkan kakiku masuk kedalam kelas, tapi belum juga duduk. Nathalia sudah ribut.

"Sstttt.... Malu tahu!"

Aku menatap galak Nathalia karena sekarang semua pasang mata menatap ke arah kami, Nathalia yang melihat itu langsung meringis.

"Hehee.. Habis gue kepo ih!"

Aku menarik tangan Nathalia, terus tersenyum lebar.

"Jadi gini... Kemarin itu...."

Kemudian aku dan Nathalia sudah larut dalam ceritaku tentang Joan. Sesekali kami berdua tertawa, kadang juga Nathalia menggodaku.

"Woi pak Deri datang!!!"

Hingga teriakan teman sekelas kami berteriak memberi tahu kalau guru kimia mereka sudah datang. Membuat aku dan Nathalia langsung menghentikan cerita kami dan mempersiapkan diri untuk pelajaran hari ini.

"Selamat pagi anak-anak, buka halaman 35."



••••••



Bel istirahat berbunyi nyaring dipenjuru sekolah, membuat siswa siswi berlarian untuk mengisi perut mereka.

Sama halnya dengan aku dan Nathalia yang sedang membereskan barang-barang kami.

Tapi baru saja ingin melangkah keluar, tanganku sudah dicekal oleh seseorang. Membuatku terkejut dan refleks menoleh.

"Marco?"

Marco menatapku, lalu melirik Nathalia seperti sedang mengode. Nathalia mengerti, lalu dia beralasan untuk meninggalkanku.

"Sorry Ca, gue tiba tiba kebelet pipis! bye!"

"Ta—"

Sebelum menyelesaikan ucapanku, Nathalia sudah berlari dan menghilang di belokan.

Sial! Nana benar-benar yah?!

Kini aku dan Marco masih berdiri ditempat tadi, aku menatap Marco lalu melepas cekalan tangannya.

Bukan apa, aku hanya gak mau Joan salah paham nantinya...

"Ca, gue pengen ngomong sesuatu sama lo."

"Ngomong aja sekarang, biasa juga gak pakai izin."

Aku tertawa lalu memukul pundaknya main-main, tapi Marco tidak seperti Marco biasanya. Dia masih diam menatapku serius, aku jadi kicep sekarang.

"Gue mau ngomong tapi gak disini, ayo ke taman belakang."

Belum juga aku mengiyakan, dia sudah menarik tanganku dan berjalan menuju taman belakang sekolah.

Marco nyebelin!

Tanpa aku tahu, sedari tadi Joan menatap kami dari kaca jendela kelasnya.















"Lo mau ngomong apa?"

Aku langsung membuka suara ketika melihat Marco hanya diam saja. Sudah 5 menit kami disini dan Marco tidak bicara, buang-buang waktu istirahatku saja!

"Ca.. Gue..."

Tiba-tiba dia meraih tanganku dan menggenggamnya disana. Tatapannya bahkan tidak lepas dari manik bingungku.

Sekarang situasinya sangat serius, aku tidak suka ini. Rasanya aku pengen Marco yang nyebelin seperti biasa daripada Marco yang terlihat serius. Seperti saat dihadapanku ini.

Aku melihat dia menghembuskan nafas, lalu selanjutnya telingaku seakan mendadak tuli setelah mendengar ucapan Marco...

"Ca gue sayang sama lo. Bukan sebagai sahabat yang selama ini lo pikir, gue sayang sama lo sebagai seorang cowok menyukai cewek yang disuka. Ca, lo mau kan jadi pacar gue?"

Tiba-tiba saja waktu seakan berhenti, bukan karena aku menyukai Marco. Aku bahkan tidak merasakan debaran menyenangkan seperti saat bersama Joan, tapi debaran ini membuat sesak.

Aku hanya bingung.. Marco bukanya kau pernah bilang tidak akan pernah menyukaiku? Kau bilang kau tidak akan menyukai gadis sepertiku, kenapa jadi begini?

Aku gak tahu selanjutnya apa yang terjadi, aku bahkan tidak sadar air mataku terjatuh.

Marco didepanku masih menatapku, kurasa dia menunggu jawabanku. Namun sebelum aku menjawab pertanyaannya,

Bugh!

Aku melihat Joan yang datang dengan tergesa dan wajah yah memerah menahan emosi lalu menarik kerah baju Marco dan menonjoknya tepat dirahang.

"ANJING LO!"

Aku bahkan bisa melihat Joan yang wajahnya sudah mengeras serta keringat yang memenuhi keningnya dan rambutnya yang terlihat berantakan. Kupikir dia habis berlari, dan juga aku lihat tangan Joan yang tekepal. Serta sudut bibir Marco yang sudah mengeluarkan darah.

"Joan...."

Sebelum aku benar-benar ingin mendekati Joan, tiba-tiba saja Marco sudah balas menonjok pipi Joan.

Mataku terbelalak saat melihat Joan dan Marco kini sudah saling menonjok seakan mengeluarkan semua emosi mereka. Bahkan tak lupa kata-kata kasar keluar dari bibir kedua cowok itu.

"BANGSAT LO MAKSUDNYA APA PUKUL GUE!"

"LO NGACA DONG ANJING, CACA ITU PACAR GUE. BANGSAT LO! MAU NIKUNG TEMAN LO?!"


"TAPI LO SENDIRI NIKUNG TEMAN!"

"ANJING YA, LO BAHKAN BUKAN PACAR CACA. SEJAK KAPAN GUE NIKUNG LO, FUCK!"

BUGH!

Aku saat ini mendadak seakan tidak mengenal dua cowok yang sedang bergelut dihadapanku, aku bahkan bingung harus melakukan apa. Yang kutahu selanjutnya, ada siswa yang berteriak memanggil nama guru bk kami.








TBC

Fallin' Love (Nohyuck gs) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang