Bab 53

62 12 0
                                    

Bahkan setelah Claire diseret, suasana di ruangan itu seperti pisau tajam. Orang-orang tidak tahu bagaimana harus bereaksi.

Tapi ada yang aneh.

"Em?"

Semua orang yang hadir menatapku. Mengapa? Saya takut.

Mereka masih tidak percaya padaku?

"Ayah, Jade."

Aku malu dan bersembunyi di antara ayahku dan Jade. Bahkan raja, tanpa menyadarinya, menatapku.

"Putrimu brilian."

Raja berkata.

“Ah, adipati. Anak tiri Duke menyelamatkan hidup Lavigne.

Ratu berkata dengan penuh semangat.

"Dia memecahkan kasus ini dan melakukannya sendiri."

“Duke benar. Ini adalah Leticia kecil yang menemukan jalan rahasia terbakar dan menyelamatkan kita!"

"Kamu adalah putri yang jenius."

Aku tidak tahu harus berkata apa. Gumaman penonton sangat memberatkan.

Collen mengangkatku dan memelukku. Dia menyentuh bahuku seolah mencoba menenangkanku.

Collen menatap langsung ke orang-orang, tersenyum dan berkata:

"Ya. Ini anak perempuanku".

Ekspresi mereka menjadi aneh.

"Ah, dan aku bertanya-tanya mengapa sang duke menginginkan putri tirinya."

"Putrimu melakukan pekerjaan dengan baik hari ini."

"Putrimu sangat luar biasa."

Pada akhirnya, bahkan raja datang kepada saya dengan batuk malu.

“Ehem, ehem. Putri, terima kasih banyak. Saya senang".

Tiba-tiba gelar saya menjadi "putri".

"Gerakan mengungkap kekerasan seksual demi menghapuskannya. Apa yang akan saya lakukan jika saya kehilangan Longsor."

Sang Ratu pun menambahkan dengan penuh semangat. Kemudian dia datang dan meraih tanganku.

“Saya tidak akan melupakan anugerah ini. Ini bukan kata-kata kosong, sungguh... Tentu saja, aku akan membalasmu."

“Ya, tidak ada yang perlu berterima kasih padanya. Hadiahi aku juga."

Collen tersenyum.

"Ayah, hentikan."

Aku menarik kerah Collin.

“Terima kasih, Yang Mulia. Yang Mulia."

aku membungkuk.

Terima kasih telah menabung

"Terima kasih".

Semua orang di ruangan itu menyambutku. Beberapa bahkan menekuk lutut atau meraih hati mereka.

"Penghormatan untuk putri berbakat."

Segera, raja memerintahkan semua orang untuk bertepuk tangan.

"Mari kita rayakan kejeniusan sang putri."

Panjang umur duke! Hidup sang putri!"

"Panjang umur!"

Aku malu, dan aku menyembunyikan wajahku, memeluk leher ayahku. Aku bisa merasakan Collen tersenyum lebar.

Tiba-tiba aku dan Jade bertatapan. Mata Jade aneh.

Ya, ayahku memang seperti itu. Seseorang yang tidak akan gagal, baik itu dirinya sendiri atau keluarganya.

Detektif Gemoy LecitiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang