12 🔞

1.8K 108 10
                                    

SANA POV

Rasa haus yang melanda membuatku untuk bangun dari tidurku.

Saat terbangun aku sedikit bingung karena aku terbangun di kasur yang nyaman dan empuk padahal sebelumnya aku ingat jika aku tertidur di mobil saat melihat matahari tenggelam bersama dahyun.

Sepertinya dahyun memindahkanku ke kamar ini.

Tak ingin lebih lama bergelud dengan pikiran, aku melangkah keluar kamar menuju dapur untuk mengambil air putih karena aku sangat haus sekarang.

Dan lagi lagi aku di kejutkan dengan keberadaan dahyun yang tertidur lelap di sofa sedang di ruang tengah.

"Aigo… dahyun kenapa tidur disini? Bukannya dikamar. Habis ngapain dia?" Batinku.

Karena merasa tenggorokan ku sudah sangat kering akhirnya aku segera menuju ke dapur, mengambil segelas air dan meminumnya hingga habis.

"Ahh… aku baru ingat, villa ini cuma ada 1 kamar" pikirku selintas.

Memang ini adalah komplek vila milik keluargaku yang di khususkan untuk pasangan honeymoon di jeju, jadi semua vila di design hanya dengan 1 kamar saja.

Aku segera masuk ke kamar, mengambilkan selimut untuk dahyun. Ku pakaikan selimut yang cukup tebal untuk dahyun.

Sebenarnya aku merasa kasian jika melihat dahyun yang tertidur di sofa seperti ini. Tapi aku masih belum siap untuk tidur bersamanya apalagi setelah kejadian kemarin yang membuatku trauma.

"Mianhe dahyun-ah, tapi akan ku usahakan untuk menjadi pasangan sesungguhnya untukmu" ucapku sambil mengelus rambut halus dahyun.

Rasa kantuk kembali datang, jadi ku putuskan untuk kembali ke kamar dah tidur.

SANA POV END

Malam ini, pulau jeju di lindungi dengan awan mendung. Perkiraan cuaca akan ada hujan deras di dini hari nanti.

Saat ini jam sudah menunjukan pukul 01.12 dini hari. Tiba tiba suara petir yang sangat kencang terdengar.

Dahyun sontak terbangun setelah mendengat jeritan yang sangat kencang dari kamar setelah suara ledakan petir tadi.

"YAKKK SANAA" Dahyun segera berlari menuju kamar.

Sana sudah terlihat terduduk sambil menutup kedua telinganya dan menangis histeris.

Sana sangat takut dengan petir. Sontak dahyun langsung memeluknya untuk menenangkan sana. Suara tangisan semakin terdengar ketika dahyun memeluk sana.

"D-ddahyun aku takut" ucap sana terbata bata.

"Tenang sana ada aku disini kamu gak perlu takut" ucap dahyun sambil terus mengelus punggung sana. Tiba tiba suara petir kembali terdengar.

Kali ini suaranya tak sekencang tadi. Sana kembali berteriak karena petir tersebut.

"Yaaa…. Sana tenang ada aku disini" dahyun kembali berusaha untuk menenangkan sana.

20 menit berlalu, dahyun yang merasa sana sudah lebih tenang melepas pelukan hangatnya itu.

"udah ya gausa nangis lagi, petir nya udah ngga dateng lagi. Sekarang kamu tidur gih biar besok kita bisa jalan jalan" ucap dahyun.

Dahyun mengelus lembut rambut sana dengan penuh kasih sayang.

Merasa sana sudah membaik akhirnya dahyun pergi dari kamar sana. Tetapi sana menahan tangan dahyun saat dirinya beranjak dari kasur.

"Dahyun-ah… bisa ngga kamu temenin aku tidur malem ini?" Ucap sana ragu.

"Eoh? Ahhh baiklah aku tidur di sofa kamar. Tunggu aku ambil selimutku dulu" ucap dahyun sedikit bingung.

True Love ; (SAIDA)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora