33

642 77 2
                                    

Sinar matahari terasa sangat terik siang ini. Musim panas di korea sedang berada pada puncaknya hari ini. Semua orang kepanasan karena terik matahari yang sangat menyengat.

Berbeda dengan dahyun, saat ini dirinya kepanasan hanya karena sedang duduk di sofa ruang keluarga mansion kim dengan Sana dan hyuna di sampingnya.

Ya, hari ini dahyun akan membuktikan bahwa sana adalah wanita yang tepat untuknya kepada orang tuanya.

"sayang, kalau ayah bicara yang buruk tentang kamu cukup hiraukan saja ya. Mungkin ayah masih emosi karenaku kemarin" ucap dahyun sambil mengelus lembut tangan sana.

"Neee" jawab sana.

Akhirnya orang yang di tunggu-tunggu pun datang. Setelah berhasil dibujuk oleh bunda dahyun, tuan Kim akhirnya mau bertemu dengan dahyun dan sana sekaligus anaknya hyuna.

Bisa dilihat ekspresi syok dari raut wajah ayah dahyun melihat anak sana yang sudah sebesar hyuna ini.

Sana dan dahyun berdiri dan memberikan salam kepada kedua orang tua dahyun diikuti oleh hyuna yang sedang berada salam gendongan sana.

"Duduk duduk" ucap bunda dahyun. Mereka pun kembali duduk di sofa empuk itu.

"Yaampun sana, sudah lama tak bertemu. Kamu terlihat lebih cantik sekarang" ucap bunda dahyun yang mencoba akrab dengan sana untuk memecahkan keheningan.

"Annyeong bunda, bunda juga terlihat lebih muda sekarang" balas sana.

"Appa hyuna kebelet pipis" sahut hyuna tiba tiba.

"Nee?? Hyuna kebelet?" Hyuna menganggukan kepalanya.

"Ayo sini ikut appa ke kamar mandi" dahyun pun mengambil alih hyuna dari sana dan membawanya segera ke kamar mandi.

Ayah dan bunda dahyun terkejut mendengar hyuna yang memanggil dahyun dengan sebutan appa. Di dalam pikiran mereka bertanya tanya sudah sedekat apa dan sejauh apa hubungan mereka sehingga anak sana dengan polosnya memanggil dahyun dengan sebutan appa.

Tuan kim yang keras kepala tetap tidak mau mengeluarkan suaranya dan memilih untuk pergi.

Sementara itu, bunda dahyun mulai berbicara dengan sana, mempertanyakan kenapa hyuna bisa memanggil dahyun dengan sebutan appa.

DAHYUN POV

Suasana di ruang tamu tadi benar benar membuatku canggung. Ayah tak mengeluarkan sepatah kata pun. Hahh… sepertinya butuh cara lain untuk meyakinkan ayah.

Setelah selesai mengantarkan hyuna untuk buang air besar, aku kembali ke ruang tamu dan tidak melihat ayah lagi disana. Hanya sana dan bunda yang sedang mengobrol.

Sepertinya bunda sudah mulai mempercayai sana kembali. Tugasku kini hanya meyakinkan ayah kalau sana tidak akan menghianatiku lagi.

"Dahyun, kamu di tunggu ayah di taman belakang" ucap bunda.

Segera aku pergi menuju taman belakang untuk menemui ayah.

Sesampainya disana, terlihat ayah sedang terduduk diam di kursi taman sambil memandangi tanaman kesayangan bunda.

"Ayah…" sapaku.

"Eoh, sudah datang? Duduk sini" ucap ayah tanpa menoleh kearah ku.

Aku pun duduk tepat di samping ayah. Sesekali mencuri pandangan kepadanya.

"Dahyun, umur kamu sudah tidak muda lagi. Ayah juga sudah tua, kamu tau sendiri kan ayah sudah penyakitan seperti ini" ayah akhirnya mulai membuka suaranya.

"nee ayah" balas ku.

"Pernikahan itu bukan suatu permainan dahyun. Modal cinta aja ngga cukup nak. Banyak hal yang harus kalian lakukan bersama untuk mengisi kekurangan satu sama lain" lanjut ayah.

"Nee ayah dahyun paham" balasku.

"kamu serius mau kembali dengan sana?" Tanya ayah.

"Ne ayah, dahyun sangat serius untuk kembali bersama sana" balasku dengan tegas.

"kamu sudah dikhianati dengan sana. Apa kamu yakin jika kalian menikah lagi tidak akan ada hal seperti itu terulang di masa depan?" Tanya ayah.

"Dahyun yakin dan dahyun akan mengusahakannya yah" balasku.

"dahyun tau, sana pernah menyakiti hati dahyun. Tapi pada saat itu dahyun juga salah yah. Dahyun tidak bertindak tegas sebagai seorang suami. Dahyun membiarkan sana tetap bersama pria itu hanya karena dahyun tak mau sana pergi meninggalkan dahyun. Dahyun sadar semua itu salah dan dahyun tidak akan mengulanginya lagi" jelasku panjang lebar pada ayah.

Terlihat sedikit keyakinan pada kelopak mata ayah. Sepertinya ayah sudah mulai membukakan hatinya untuk sana.

"Eohh… itu hal yang bagus" balas ayah.

"Bagaimana dengan anak sana? Apa dia tidak keberatan jika kalian menikah?" Tanya ayah.

"sebelum dahyun membicarakan hal ini dengan ayah dan bunda, dahyun sudah mencoba menjelaskan terlebih dahulu kepada hyuna. Walau hyuna di didik sana tanpa mengenalkan peran ayah didalam hidup nya, tak butuh waktu lama untuk menjelaskan semuanya kepada hyuna. Mungkin ayah tadi bisa dengar, hyuna memanggilku dengan sapaan appa. Itu dia lakukan sendiri tanpa paksaan siapapun. Bahkan aku dan sana cukup terkejut saat hyuna mulai memanggilku appa" jawabku panjang lebar.

Aku bisa merasakan jika ayah sudah mulai yakin dengan pilihanku. Terlihat dari raut wajahnya yang terlihat lebih santai daripada sebelumnya.

"Ayah percaya denganmu dahyun-ah. Ayah hanya berpesan untuk tidak mengulangi kejadian di masa lalu. Untuk yang lainnya ayah serahkan kepadamu" balas ayah.

"jadi ayah setuju kalau dahyun menikah dengan sana?" Tanyaku untuk memastikan.

"Nee… tapi ingat pesan ayah ya" balas ayah. Refleks aku langsung memeluk ayah sangat erat.

"makasih banyak yah. Dahyun janji akan berusaha mencegah hal di masa lalu terulang lagi" ucapku.

"iya nak iyaa, lepaskan ayah tidak bisa nafas" aku pun melepaskan pelukanku.

"Hehehe maaf yah" ucapku.

"Yasudah ayo kita kembali masuk" kami pun pergi meninggalkan taman belakang.

DAHYUN POV END

"Eohh? Bau sedap apa ini?" Ucap dahyun saat melewati ruang makan.

"Aigoo kalian lama sekali di belakang. Ayo kita makan. Sana sudah menyiapkannya untuk kalian" ucap bunda dahyun.

"Aniyo.. bunda juga menyiapkan semua ini" balas sana.

"duduk duduk. Lihat hyuna sudah kelaparan, kalian tega sekali berbincang lama lama disana" ucap bunda dahyun.

Akhirnya mereka semua terduduk di kursi makan yang cukup besar dan mewah itu. Sana langsung menyendokkan nasi dan lauk untuk piring dahyun yang berada di sebelahnya.

Setelah semua orang mendapatkan makanannya masing masing, mereka memakannya dengan lahap.

Makanan sudah habis terkuras, ayah dahyun mulai membuka percakapan dengan sana.

"Sana ya, tolong jaga dahyun ya. Jangan sakiti hati anak ini lagi. Maafkan ayah, mungkin kejadian yang lalu bisa terjadi karena keegoisan kami sebagai orang tua untuk menjodohkan kalian. Tapi dengan hal itu, bisa kalian jadikan pembelajaran hidup untuk menjalani hidup yang lebih baik kedepannya. Ayah dan bunda titip dahyun ya sana. Kalau dahyun macam macam dengan kamu jangan sungkan sungkan untuk cerita dengan kami" ucap ayah sana panjang lebar.

"nee ayah, sana akan berusaha menjadi seorang istri dan ibu yang baik untuk dahyun dan hyuna" ucap sana dibalas oleh senyuman ayah dahyun.

Rencana hari ini berjalan cukup baik, sana dan dahyun sudah mengantongi restu dari orang tua dahyun.

Mereka hanya perlu satu restu lagi dari orang tua sana untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius.

Selesai berbincang bincang dengan orang tua dahyun, sana dan dahyun memutuskan untuk pulang karena hyuna sudah tertidur sedari tadi.

Awalnya bunda dahyun menyuruh mereka untuk bermalam di mansion kim saja, tetapi mengingat jarak mansion dengan tempat kerja sana dan sekolah hyuna yang cukup jauh, mereka pun memilih untuk kembali ke apartemen dahyun.

True Love ; (SAIDA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang